• Analisa Statistik Induktis. Analisa ini digunakan untuk pengujian hipotesis dengan taraf tertentu yaitu analisa regresi yang dipakai untuk mengukur
kekuatan dan hubungan antara variable.
3.6 Analisis Data.
Permasalahan yang akan dibahas adalah sampai sejauh mana pengaruh jumlah kredit X
1
, tenaga kerja X
2
terhadap besarnya pendapatan UKM mitra binaan PTPN III dengan menggunakan analisis
regresi berganda karena variabel dependen dipengaruhi 2 variabel
independen.
Y= α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+µ
Keterangan: Y = Perkembangan jumlah Pendapatan UKM mitra binaan PTPN III
Medan dari tahun 2002 s.d 2011 unit usaha X
1
= Jumlah kredit yang disalurkan oleh PTPN III Medan Persero untuk UKM yang menjadi mitra binaan mulai tahun 2002 – 2011
Rp X
2
= Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh UKM Mitra binaan PTPN III Medan Persero mulai tahun 2002 – 2011
β
1
β
2
= Koefisien regresi α
= Konstanta µ
= term of error galat
Universitas Sumatera Utara
Bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut: Artinya jika terjadi kenaikan pada X
1
jumlah kredit, maka Y pendapatan UKM mitra binaan PTPN III Medan mengalami
kenaikan, ceteris paribus. Artinya jika terjadi kenaikan pada X
2
jumlah tenaga kerja, maka Y pendapatan UKM mitra binaan PTPN III Medan mengalami
kenaikan, ceteris paribus.
3.7 Test of Goodness of Fit Uji Kesesuaian
Untuk menganalisa model tersebut dilakukan pengujian sebagai berikut:
3.7.1 Uji t Statistik Partial Test
Uji t Statistik merupakan alat pengujian hipotesis variable X
1
dan X
2
Secara parsial yang menunjukkan signifikansi pengaruh variable independen secara parsial terhadap variable dependen.
Rumus yang dipergunakan untuk mencari t hitung t adalah:
t-hitung =
Sbi b
b
i
−
Dimana : b
i
= Koefisien variabel independen ke-i b
= Nilai hipotesis nol Sb
i
= Simpangan baku dari variabel independen ke-i ∂Y
∂X
1
∂Y ∂X
2
Universitas Sumatera Utara
Hipotesa yang dipergunakan adalah : Ho : b1 = 0 artinya variable independen secara parsial tidak berpengaruh
nyata terhadap variable dependen. Hipotesa ini diterima jika t t.tabel
α. Ha : b1
≠ 0 artinya variable independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Hipotesa ini diterima jika
tt.tabel α
3.7.2 Uji F Statistic
Uji F Statistic dialakukan untuk melihat pengaruh variable independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variable dependen. Rumus
yang dipergunakan untuk menghitung F adalah :
F = R
2
K -1 1-R
2
n-k Dimana :
R
2
= Koefisien determinasi K
= Jumlah variabel independen ditambah intercept n
= Jumlah sampel k
= Jumlah variabel independen Hipotesis yang dipergunakan:
Ho : b1 = b2 = 0 artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Hipotesis ini diterima jika F F. table α.
Universitas Sumatera Utara
Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0 artinya variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Hipotesis
ini diterima jika FF. table α.
3.7.3 Koefisien Determinan R
2
.
Untuk mengukur besarnya sumbangan variabel X1 dan X2 terhadap variasi naik atau turunya Y digunakan koefisien determinan. Nilai R
2
digunakan antara 0 sampai 1 0R
2
1, semakin mendekati 1 berarti semakin tepat garis regresi untuk meramalkan nilai variabel terikat Y.
3.8 Definisi Operasional.
1. Pendapatan UKM Y merupakan hasil pendapatan bersih dari mitra binaan PTPN III Medan selama sepuluh tahun dinyatakan dalam
satuan rupiah 2. Penyaluaran kredit X1 adalah pinjaman dalam bentuk kredit UKM
yang diberikan kepada mitra binaan PTPN III Medan dan dilunasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam satuan rupiah.
3. Tenaga kerja X2 adalah jumlah tenaga kerja yang terserap UKM mitra binaan PTPN III Medan dalam satuan orang.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PT Perkebunan Nusantara III Medan Persero.
1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Perkebunan Nusantara III Medan Persero. Pada awalnya PTPN III Medan adalah perusahaan pelabuhan milik
swasta Belanda dengan nama NV RCMA Rubber Culture Matschaapij Amsterdam. Pada tahun 1958 perusahaan dinsionalisasikan dan berubah
menjadi PPN baru cabang Sumatera Utara. Nasionalisasi menjadi PPN Baru Cabang Sumatera Utara berdasarkan
PP No.241958 ji, keputusan Menteri Pertamina No. 229UM1957 Jo. Keputusan Menteri Pertanian No. 491958 Jo. UU No. 861958. Perusahaan
ini beroperasi selama tiga tahun. Akibat terjadinya pergolakan politik, diperlukan reorganisasi dalam perusahaan. Dengan PP No. 1641961
tertanggal 26 Agustus 1961, PPN baru cabang Sumatera Utara dirubah namanya menjadi PPN Sumatera Utara V.
PPN Sumatera Utara IV menjalankan usahanya selama dua tahun, pada tanggal 20 Mei 1963, diadakan reorganisasi pada perusahaan.
Reorganisasi ini menghasilkan perubahan nama perusahaan menjadi PPN Karet V, sesuai dengan PP No. 1251963PPN Karet V yang beroperasi
selama 5 tahun yaitu dari tahun 1963 sampai dengan 13 Maret 1968. Pada tanggal 19 April 1968, dengan Surat Keputusan Menteri
Pertanian No. 55KPTOP1968 PPN Kaaret V dirubah namanya menjadi PNP
Universitas Sumatera Utara
V, PNP V kembali berubah namanya menjadi PTP V dengan keluarnya PP No. 171971, tanggal 29 mei 1971 dan SK Menteri Keuangan No.
258SKIV31976, pada tanggal 19 Maret 1976. Pada tahun 1992 PTP V mengadakan konsolidasi bersama PTP
sekitarnya. Konsolidasi ini menghasilkan penggabungan perusahaan. Penggabungan iini menggabungkan PTP III, PTP IV, dan PTP V dengan
seorang kuasa direksi yang berkedudukan di ex PTP masing-masing. Berdasarkan PP No. 8 Tahun 1996, maka pada tanggal 14 Febuari 1996
gabungan PTP III, IV dan V berubah menjadi PTP Nusantara III Persero berstatus BUMN yang berkedudukan di Sei Kambing.
2. Struktur Organisasi. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS adalah badan tertinggi dalam
oraganisasi perusahaan. Dewan Komisaris Demkom berfungsi sebagi badan pengawas yang bertugas untuk kepentingan para pemegang saham.
Pengelolaan sepenuhnya dikendalikan oleh direksi. Sesuai dengan surat Keputusan Menteri Negara Republik Indonesia
No. KEP-183MBU2008 tentang pemberhentian dan pengangkatan Aggota- anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan Nusantara
III tanggal 24 September 2008, susunan anggota komisaris perseroan adalah sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
STRUKTUR ORGANISASI PTPN III MEDAN
Jabatan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara III Medan Periode Tanggal 24 September 2008 – 2013.
Komisaris Utama : Achmad Mangga Barani
Komisaris : Deddy Suardy
S. Marbun S. Heryy Sucipto
Herman Hidayat Heri Sebayang
Jabatan Direktrur PT Perkebunan Nusantara III Medan Periode Tanggal 1 Maret 2012 - 2017
Direktur Utama : Megananda Daryono
Wakil Direktur : Kusumandaru Ns
Direktur Produksi : Balaman Tarigan
Direktur Keuangan : Erwan Pelawi
Direktur Perencanaan : Nurhidayat
Direktur SDM UM : Rachmat Prawirakesumah
Sumber : PT Perkbunan Nusantara III Medan.
3. Operasional Perusahaan. PT Perkebunan Nusantara III PTPN III Medan merupakan perusahaan
agroindustri yang berbasis pada sector perkebunan dimana komoditi usahanya antara lain adalah kelapa sawit, karet, kakao dengan areal seluas 166.909,94
hektar. Budidaya kelapa sawit diusahakan pada areal seluas 88.287 ha, karet 45.327 ha dan kakao seluas 8.761 ha.
Universitas Sumatera Utara
Selain penanaman komoditi pada areal sendiri ditambah inti, PTPN III juga mengelola areal Plasma milik petani seluas 19.553,94 ha untuk tanaman
kelapa sawit seluas 10.403,14 ha dan tanaman karet 9.150,80 ha. PTPN III memiliki 32 unit usaha kebun, sebagai berikut:
Sungai Putih Sei Mangkei
Merbau Selatan Tanah Raja
Sungai Silau Aek Nabara Utara
Sarang Ginting Huta Padang
Aek Nabara Selatan Silau Dunia
Sei DadapHessa Sisumut
RambutanSei bamban Pulau Mandi
Batang Toru Gunung Pamela
Ambalutu Hapesong
Gunung Monako Bandar Selamat
Aek Torop Gunung Para
Membang Muda Torgamba
Bangun Labuhan Haji
Sei Daun Bandar Betsy
Rantau Prapat Sei Baruhur
Sei Moranti Bukti Tujuh
Selain Unit Usaha Kebun PTPN III juga memiliki sejumlah 26 unit pabrik pengolahan:
1. Pabrik CPO 10 Unit 2. Pabrik RSS 3Unit
3. Pabrik Crumb Rubber 4 Unit 4. Pabrik Centrifuge Lateks 3 Unit
5. Pabrik Kakao 5 Unit 6. Industri Karet 1 Unit
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pelaksanaan Program Kemitraan Oleh PT Perkebunan Nusantara III