1.2 Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada pendahuluan maka penelitian mengungkapkan beberapa permasalahan yang diangkat antara lain:
1. Apakah pelaksanaan penyaluran kredit
berpengaruh terhadap
perkembangan jumlah pendapatan UKM Mitra binaan PT Perkebunan Nusantara III Medan.
2. Apakah jumlah tenaga kerja yang terserap berpengaruh terhadap perkembangan jumlah pendapatan UKM Mitra binaan PT Perkebunan
Nusantara III Medan.
1.3 Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan sementara mengenai suatu permasalahan dimana kebenarannya masih harus dibuktikan lebih lanjut Teguh, 1999.
Berdasarkan permasalahan maka dapat ditetapkan beberapa hipotesa antara lain:
1. Jumlah kredit usaha kecil menengah yang disalurkan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perkembangan jumlah pendapatan mitra
binaaan PTPN III Medan. 2. Jumlah tenaga kerja yang terserap oleh UKM mempunyai pengaruh
yang nyata terhadap perkembangan jumlah pendapatan mitra binaan PTPN III Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah: 1. Menganalisis pengaruh jumlah kredit terhadap perkembangan jumlah
pendapatan mitra binaan PT Perkebunan Nusantara III Medan 2. Menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja yang terserap terhadap
perkembangan jumlah pendapatan mitra binaan PT Perkebunan Nusantara III Medan
3 Memperoleh gambaran mengenai data Mitra Binaan PT Perkebunan Nusantara III Medan beserta jenis Usahanya.
1.4 Manfaat Penelitian.
Manfaat penelitian ini antara lain adalah: 1 Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai program
kemitraan binaan PT Perkebunan Nusantara III Medan. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang akan melakukan ataupun
melanjutkan penelitian tentang topik yang sama
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Program Kemitraan
2.1.1 Pengertian BUMN, Program Kemitraan, Usaha Kecil dan Menengah, Unit Program Kemitraan, Mitra Binaan, BUMN Pembina.
a. Badan Usaha Milik Negara adalah Perusahaan Perseroan PERSERO yang segala kegitannya bertujuan untuk memperoleh laba yang
maksimum. b. Program Kemitraan adalah Program untuk meningkatkan kemampuan
usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dan dari bagian laba BUMN. Pasal 1 KEPMEN BUMN No:
KEPMBU2003. c. Usaha Kecil Menengah.
Ada dua konsep yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan fungsi UKM yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan
perusahaan ditinjau dari segi kekayaan perusahaan. Defenisi UKM dari segi kekayaan perusahaan adalah:
• Menurut UU No. 10 tahun 1999 yang dimaksud dengan usaha kecil dan menegah adalah usaha yang mempunyai kekayaan
bersih lebih besar dari Rp 200 juta sampai dengan maksimum Rp 10 miliyar.
Universitas Sumatera Utara
• Berdasarkan SK Menteri Deperindag No. 589 tahun 1999 usaha kecil menegah adalah usaha yang mempunyai nilai investasi
seluruhnya sampai dengan Rp 1 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan.
• Bank Indonesia menetukan batas tertinggi dari investasi, diluar tanah dan bangunan sebesar Rp 600 juta bagi pengertian industry
kecil. Sedangkan defenisi UKM dari segi tenaga kerja adalah:
• Menurut BPS Indonesia criteria usaha kecil adalah jika karyawannya 5-19 orang jika kurang dari 5 karyawan digolongkan
dalam usaha rumah tangga, dan usaha menegah terdiri atas 20-29 karyawan.
• Anderson 1987 mengemukakan defenisi pengelompokan kegiatan usaha ditinjau dari jumlah pekerjaan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Pengelompokan Kegiatan Usaha Ditinjau dari Jumlah Pekerja
Usaha - Kecil I – Kecil II
- Kecil II – Kecil III 1 – 9 Pekerja
10 – 19 Pekerja Usaha menengah
Besar – kecil Kecil – menengah
Menengah - menengah Besar – menengah
100 – 199 Pekerja 201 – 499 Pekerja
500 – 999 Pekerja 1000 – 1999 Pekerja
Usaha besar ………………………
2000 Pekerja Sumber : Anderson, Tommy D 1987, profit in small firms, scholl of
seconomics University of gotthenberg, Sweden.
Universitas Sumatera Utara
Harmen Nst, Baren Ratur Sembiring, Bahri Sayono, Suadi, Rini, Pengembangan Kewiraushaan, 1997, mengungkapkan bahwa batasan
perusahaan kecil menurut beberapa instansi antara lain:
Table 2.2 Batasan Pengertian Usaha Kecil Menurut Beberapa Intansi
Instansi Batasan Pengusaha Kecil
Keterangan Dep. Perindustrian
Asset Rp 600 juta Diluar tanah dan bangunan
Dep. Keuangan Asset Rp 300 juta
Dep. Perdagangan Asset Rp 600 juta
BPS Pengusaha Informal
Pengusaha Kecil TK 1 sd 4 orang
TK 5 sd 9 orang UU R.I No. 9 Th.
1995 Depkop PPK
Asset ≤ Rp 200 juta
Diluar tanah dan bangunan
Sumber : Harmein Nst, Baren Ratur Sembiring, Bahri Sayono, Suadi, Rini, pengembangan Kewirausahaan, 1997.
d. Unit Program Kemitraan Berdasarkan pasal 1 KEP-236MBU2003 poin 6 yang dimaksud
dengan unit program kemitraan adalah unit organsasi khusus yang mengelola program kemitraan yang merupakan bagian dari organisasi
BUMN Pembina serta tanggung jawab langsung kepada Direksi BUMN Pembina.
e. Mitra Binaan Defenisi mitra binaan berdasarkan Kepmen No. Kep-236MBU2003
pasal 1 yaitu usaha kecil yang mendapatkan pinjaman dari program kemitraan.
Universitas Sumatera Utara
f. BUMN BUMN Pembina adalah BUMN yang melaksanakan Program
Kemitraan. 2.1.2 Pelaksanaan Program Kemitraan Berdasarkan Kepmen BUMN No.
Kep.236MBU2003 dan SE Kementrian BUMN No. SE-433MBU2003. Agar tujuan pelaksanaan program kemitraan dapat tercapai maka unit
program kemitraan sekurang-kurangnya melakukan fungsi pembinaan, evaluasi, penyaluran, penagihan, pelatihan, monitoring, promosi, fungsi dan
keuangan. Unit kemitraan dikantor pusat dibentuk dengan memperhatikan jumlah
dana yang dikelola, luas wilayah bianaan dan jumlah mitra binaan serta mempertimbangkan kondisi perusahaan sedangkan bentuk pelaksanaan
dikantor cabang atau perwakilan disesuaikan dengan kebutuhan. Unit kemitraan atau PUKK bertanggung jawab lgsung kepada salah satu anggota
direksi yang ditetapkan dalam rapat direksi. Karyawan yang ditunjuk untuk menangani unit program kemitraan memiliki hak dan kewajiban yang sama
dengan karyawan lain BUMN Pembina yang bersangkutan. Bentuk program kemitraan:
a. Pemberian pinjaman dalam bentuk: • Pinjaman untuk modal kerja dan atau untuk pembelian barang – barang
modal aktiva tetap produktif seperti mesin dan alat produksi, alat bantu produksi, dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan
produksi dan penjualan produk mitra binaan.
Universitas Sumatera Utara
• Pinjaman khusus yaitu pemberian pinjaman yang dapat diberikan oleh BUMN Pembina yang bersifat jangka pendek dengan waktu
maksimum satu tahun serta dengan nilai pinjaman yang cukup material bagi mitra bianaan.
• Hibah dalam bentuk: Meningkatkan keterampilan manajerial dan teknik produksi atau
pengolahan, Meningkatkan pengendalian mutu produksi
Meningkatkan pemenuhan standarisasi teknologi. Meningkat rancangan bangun dan perekayasaan
Bantuan pemasaran produk mitra binaan, dalam bentuk bantuan penjualan produk mitra binaan melalui kegiatan pameran maupun
penyediaan ruang pamer showroom, pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk mitra binaan dapat dilakukan sendiri oleh
BUMN Pembina atau menyediakan tenaga penyuluh yang berasal dari lembaga pendidikan atau pelatihan swasta professional
maupun perguruan tinggi. Jangka waktu atau masa pembinaan untuk mitra binaan dapat
dilakukan terus menerus sampai mitra binaan tersebut menjadi tangguh, mandiri, dan bankabledapat diberi pijaman.
b. Beban Operasional Untuk mendukung pelaksanaan program kemitraan, disediakan dana
operasional yang bersumber dari hasil penyumbangan dana kemitraan bukan
Universitas Sumatera Utara
dari pokok dan penyisihan laba BUMN. Dana operasional tersebut dapat digunakan untuk operasional yang meliputi, antara lain:
• Kegiatan Pembinaan: Beban perjalanan dinas petugas atau pengelola dalam rangka survey
lokasi usaha mitra binaan, monitoring atau evaluasi perkembangan usaha mitra binaan, dan kegiatan penagihan pinjaman.
Beban upah tenaga harian atau honorer yang membantu pelaksanaan program kemitraan.
Beban kegiatan karyawan unit Program Kemitraan yaitu beban yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
karyawan dalam melaksanakan fungsi Pembina, fungsi administrasi, dan keuangan.
Badan administrasi meliputi beban administrasi bank, beban surat menyurat, dan sejenisnya.
Pengadaan inventaris, yaitu pembelaian perangkat computer berserta program aplikasinya dan investaris kantor lainnya.
Pengadaan kenderaan bermotor untuk menunjang kegiatan operasional, yang pengadaannya disesuaikan dengan kondisi dan operasional yang
tersedia. Realisasi pengadaan inventaris dan kenderaan bermotor dicatat dan
dibukukan sebagai aktiva tetap dalam Negara Program Kemitraan. Sedangkan rencana penggunaan dan operasional dijabarkan secara
Universitas Sumatera Utara
terperinci dalam RKA Program Kemitraan. Usulan penghapusan pembukuan aktiva tetap di usulkan dalam RKA Program Kemitraan.
c. Penanganan Pinjaman Bermasalah Pelaksanaan pemindahaan pencatatan pinjaman macet yang telah
melalui proses pemulihan kedalam pos pinjaman bermasalah dilakukan dalam satu tahun setelah pinjaman dikategorikan macet.
Pinjaman bermasalah yang akan dihapuskan terlebih dahulu di usulkan kepada menteriRUPS melalui mekanisme Rencana Kerja dan
Anggaran RKA Program Kemitraan. d. Prioritas program kemitraan
• Program kemitraan ditunjukan terutama bagi usaha kecil yang belum memiliki kemampuan akses perbankan.
• Program kemitraan dapat dilakukan kepada usaha kecil yang tidak memiliki kaitan usaha maupun yang memiliki kaitan usaha BUMN
Pembina, namun diupayakan kearah terwujudnya keterkaitan usaha. e. Tingkat bunga pinjaman
Tingkat bunga yang dikenakan kepada mitra binaan bersifat regresif proporsional, yaitu semakin besar jumlah pinjaman semakin besar pula tingkat
bunga yang dikenakan dengan batasan sebagai berikut
Universitas Sumatera Utara
Table 2.3 Jumlah Pinjaman dan Tingkat Bunganya
No Jumlah pinjaman yang diberikan
Tingkat bunga
A sd Rp 10.000.000
6 B
Rp 10.000.000 sd Rp 30.000.000 8
C Rp 30.000.000 sd Rp 50.000.000
10 D
Diatas Rp 50.000.000 12
Sumber: Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433MBU2003 Penetapan bunga pinjaman dihitung dengan system bunga efektif atau
dapat juga dihitung dengan system flat atau system bagi hasil sepanjang nilainya setara dengan bunga efektif.
Tingkat bunga yang diperhitungkan sebelum ketetapan keputusan ini tetap berlaku sampai dengan berakhirnya masa pinjaman. Apabila masa
pinjaman telah berhakir namun mitra binaan belum melunasi pinjamannya, maka tingkat bunga atas sisa pinjaman tersebut disesuaikan dengan ketetapan
ini. f. Pelaksanaan program kemitraan oleh BUMN Pembina
Pembinaan dan pengembangan usaha kecil merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, oleh karena itu bagi
BUMN Pembina dianjurkan melaksanakan program kemitraan. Pelaksanaan program kemitraan bagi BUMN berpedoman pada RKA
program kemitraan yang telah disetujui oleh Komisaris sedangkan sumber pendanaannya berasal dari laba bersih setelah pajak yang besarnya ditetapkan
RUPS. BUMN Pembina mempunyai beberapa kewajiban sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
• Membentuk unit program kemitraan • Menyusun Standar Opening Prosedur SOP untuk pelaksanaan program
kemitraan yang dituangkan dalam suarat keputusan direksi. • Menyusun rencana kerja dan anggaran program kemitraan.
• Melakukan evaluasi dan seleksi atas kelayakan usaha dan menetapkan calon mitra binaan secar langsung.
• Menyiapakan dan meyalurakan dana program kemitraan kepada mitra binaan masyarakat.
• Melakukan pemantauan dan pembianaan terhadap mitra binaan. • Mengadministrasikan kegiatan pembinaan.
• Melakukan pembukuan atas program kemitraan. • Menyamakan laporan pelaksanaan program kemitraan yang meliputi
laporan berkala baik triwulan maupun tahunan kepeda mentri. • Menyampaikan laporan berkala baik teriwulan maupun tahunan kepada
coordinator BUMN Pembina diwilayah masing-masing.
2.2 Posisi UKM.