Kontribusi UKM Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Dalam pengembangan UKM dicirikan dengan lemahnya kondisi intern UKM itu sendiri antara lain, lemahnya penguasaan teknologi, manajemen yang sederhana, lemahnya orientasi pasar, kemampuan SDM yang terbatas, lemahnya jaringan distribusi pemasaran serta sifat ketergantungan yang kuat. • Pemasaran Hanya sebagaian kecil saja produk UKM yang mampu menembus pasar ekspor. Keterbatasan wawasan bisnis, kurang pengetahuan, prosedur perdagangan, kurangnya sarana dan prasarana, kurang mapu memiliki lokasi pemasaran yang potensial karena sudah dikuasai oleh pemodal yang kuat, mutu produk yang belum stabil dan lain-lain. • Masalah disain. Salah satu kekuatan produk UKM adalah memiliki desain khas, kelenturan perubahan desain yang tinggi, masalah yang dihadapi pada umunya adalah bahwa akses kedesain yang terkesan masih lemah, peniruan desain dan kurang mampu menguasai teknologi desain.

2.4 Kontribusi UKM Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Menurut Payaman J. Simanjuntak Sumber Daya Manusia SDM mempunyai dua pengertian yaitu pertama, Sumber Daya Manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi, sedangkan pengertian yang kedua adalah menyangkut Universitas Sumatera Utara manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja. Di Indonesia pengertian tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga, sehingga disimpulkan bahwa tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari golongan yang bekerja, dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Sedangkan kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan yang menerima pendapatan. Tenaga Kerja = Angkatan Kerja + Bukan Angkatan Kerja Yang dimaksud dengan Pasar Kerja adalah proses terjadinya penempatan atau hubungan kerja melalui penyedian dan permintaan tenaga kerja. Penyediaan TK = Angkatan Kerja = Supply TK Penyediaan atau supply tenaga kerja adalah jumlah orang yang menawarkan jasanya untuk proses produksi. Diantara mereka sebagian sudah aktif kegiatannya yang menghasilkan barang dan jasa. Mereka dinamakan golongan yang bekerja atau employed persons. Sebagai lain Universitas Sumatera Utara tergolong yang siap bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan. Mereka dinamakan pencari kerja atau penganggur. Jumlah yang bekerja dan pencari kerja dinamakan angkatan kerja. Angkatan Kerja = Yang Berkerja + Penganggur Produktivitas tenaga kerja mempengaruhi penyediaan tenaga kerja. Produktivitas mengandung pengertian filosofis-kuantitatif dan kuantitatif-teknis operasional. Secara filsofis-kualitatif, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Pandangan hidup demikian mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Sedangkan definisi kuantitatif, produktivitas merupakan pembandingan antara hasil yang dicapai dengan keluaran dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan persatuan waktu. Peningkatan produktivitas dapat terwujud dalam empat bentuk yaitu: • Jumlah produksi yang sama diperoleh dengan menggunakan sumberdaya yang lebih sedikit. • Jumlah produksi yang lebih besar dicapai dengan menggunakan sumber daya yang kurang. • Jumlah produksi yang lebih besar dicapai dengan menggunakan sumber daya yang sama Universitas Sumatera Utara • Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber yang relative lebih kecil. Sumber daya masukan dapat terdiri dari beberapa factor produksi seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, bahan mentah, dan sumber daya manusia itu sendiri. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas manusia merupakan sasaran strategis karena peningkatan produktivitas factor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan manusia untuk memanfaatkannya. Beberapa factor yang mempengaruhi produktivitas karyawan dapat digolongkan dalam tiga kelompok yaitu: • Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik pekerja • Sarana pendukung • Suprasarana Kualitas dan kemampuan karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik pekerja yang bersangkutan. Sarana Pendukung untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan perusahaan dikelompokkan pada dua golongan, yaitu: • Menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang dipergunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri. • Menyangkut kesejahteraan pekerja yang tercermin dalam system pengupahan jaminan social, serta jaminan kelangsungan kerja. Sedangkan yang termasuk suprasarana adalah kibijakan pemerintah, hubungan industrial serta kemampuan manajemen menggunakan Universitas Sumatera Utara sumber-sumber secara maksimal menciptakan system kerja yang optimal, akan menentukan tinggi rendahnya produktivitas karyawan. Sehingga factor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas pekerja perusahaan dapat di gambarkan sebagai berikut: Peningkatan Produktivitas Pekerja di Perusahaan Supra Sarana • Kebijakan Pemerintah • Hubungan Industrial • Manajemen • Keselamatan dan Kesehatan Kerja • Sarana Produksi • Teknologi Lingkungan Kerja • Upah • Jamsos • Security Kesejahteraan Sarana Pendukung Gambar 2.1 Sumber: Payaman Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, 1998. • Pendidikan • Latihan • Etos Kerja • Motivasi Kerja • Sikap Mental • Fisik Peningkatan Produktivitas Pekerja di Perusahan Universitas Sumatera Utara Jumlah orang yang bekerja tergantung dari besarnya permintaan dalam masyarakat. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi dan tingkat upah. Penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja, dinyatakan dalam persen. Penyerapan tenaga kerja berarti jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh tiap sector. Penduduk yang bekerja terserap di berbagai sector. Sector yang memperkerjakan banyak orang umumnya menghasilkan barang dan jasa yang relative besar. Untuk wilayah Sumut berdasarkan data BPS tahun 2011 lapangan pekerjaan utama masih didominasi oleh sector pertanian yang mencapai 56,03, diusul sector perdagangan 16,69 sektro jasa 10,24, dan sector industry hanya sekitar 6. Data Bank Indonesia menyebutkan bahwa kotribusi UKM terhadap PDB tanpa migas sekitar 41,25 dari PDB migas. Dari total pertumbuhan PDB tahun 2011 sebesar 4,1, 2,4 diantaranya merupakan kontribusi UKM dan Pada 2011 UKM mampu menyerap tenaga kerja 68,28 juta tenaga kerja atau sekitar 88,7 dari seluruh tenaga kerja yang ada. Tingkat Pengangguran = Jumlah Pengangguran X 100 Jumlah Angkatan Kerja Universitas Sumatera Utara

2.5 Program Kemitraan Sebagai Wadah Pengembangan UKM