TANAMAN DURIAN Pembuatan Dan Karakterisasi Briket Bioarang Cangkang Kemiri – Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar Alternatif

Gambar 2.1 Cangkang Kemiri Cangkang kemiri juga merupakan limbah pertanian yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, dengan cara mengubahnya menjadi briket. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Junifa Layla Sihombing 2006 briket arang cangkang kemiri dengan ukuran butir 60 Mesh dan konsentrasi bahan perekat tapioka sebanyak 20, menghasilkan nilai kalor sebesar 5916 kalgr.

2.5 TANAMAN DURIAN

Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari asia tenggara sekaligus nama buahnya yang biasa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Varian namanya yang juga populer adalah duren. Orang-orang menyebutnya kadu. Tanaman durian banyak tumbuh di hutan-hutan yang memiliki ketinggian kurang dari 800 m diatas permukaan laut, jenis tanah yang gembur, dan kedalaman lapisan tanah atas lebih dari 1 meter. Tanaman durian banyak diperbanyak secara generatif biji atau secara vegetatif misalnya okulasi, sambung, dan susun. AKK, 1996 Para ahli berpendapat bahwa mulanya tanaman durian tumbuh liar di daerah hutan Malaysia, Sumatera, dan kalimantan. Kemudian, tanaman durian tersebut Universitas Sumatera Utara menyebar keseluruh Indonesia. Penyebaran tanaman durian ke arah barat adalah ke Thailand, Birma, India, dan Pakistan. Sari, Yuana Purnama. 2011 Kulit durian mengandung unsur selulose yang tinggi 50-60 dan kandungan lignin 5 serta kandungan pati yang rendah 5 . Hasil utama tanaman durian ialah buahnya. Fadli, Ade. 2010 Produksi buah durian terbanyak menurut provinsi per tahun adalah Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah produksi 128.803 ton, diikuti Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah masing-masing dengan jumlah produksi 91.097 ton, 91.078 ton dan 65.019 ton, sementara total produksi buah durian di Indonesia adalah 682.323 ton. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagai daerah yang banyak memproduksi buah durian, berarti banyak pula sampah biji dan kulit durian yang dihasilkan. Tanaman durian memberikan beberapa manfaat dan hasil ikutan, antara lain sebagai berikut. 1. Tanaman durian dapat dimanfaatkan sebagai pencegah erosi di lahan-lahan miring, terutama tanah yang miring ke timur karena intensitas sinar matahari pagi yang diterima akan lebih banyak. Perakaran durian akan mencengkram lapisan tanah atas sehingga tanah tersebut terbebas dari erosi. Adapun sisa-sisa tanaman akan tertahan oleh batang-batang durian sehingga dapat menyuburkan tanah. 2. Batang durian dapat digunakan untuk bahan bangunan atau perkakas rumah tangga. Kendati tidak termasuk kelas istimewa kayu durian dapat digunakan sebagai bahan bangunan. Kulit durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayu durian cenderung lurus. Disamping itu, kayu durian bisa diolah menjadi kayu lapis olahan dan mudah dibubut serta dibentuk menjadi perkakas rumah tangga, seperti rak gelas dan piring, sendok nasi, alu, lumpang, dan lain-lain. 3. Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup tinggi sehingga berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan makanan. Biji durian sebagai bahan makanan memang belum dimasyarakatkan di Indonesia. Di Thailand, biji duria sudah cukup memasyarakat untuk dibuat bubur dengan cara diberi campuran daging Universitas Sumatera Utara buahnya. Bubur biji durian ini menghasilkan kalori yang cukup potenisal bagi manusia. 4. Kulit durian dapat dipakai sebagai bahan baku abu gosok dan briket yang bagus. Caranya adalah dengan dijemur sampai kering, kemudian dibakar sampai hancur. Lalu dibentuk menjadi briket. Untuk menjadi abu gosok, harus dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu itu dipakai untuk mencuci piring dan gelas. Abu ini juga dapat digunakan sebagai media tanaman di dalam pot, baik tanaman indoor maupun bunga-bungaan.

2.2 Kulit durian yang akan dijadikan briket