4. Testing Machine Pressing Machine Merek : Maekawa
Alat untuk menekan briket yang berada dalam cetakan dan untuk melakukan uji kuat tekan.
5. Speciment Dryer
Alat untuk mengeringkan cetakan bila dalam kondisi berair basah. 6.
Cetakan briket Untuk mencetak briket dengan diameter = 3.1 cm dan tinggi = 9 cm, dan
terbuatan dari Baja. 7.
Oven Digunakan pada pengujian kadar air dan kadar c-organik.
8. Densikator
Untuk mendinginkan bahan dan menjaganya dari kelembapan udara digunakan dalam pengujian kadar air.
9. Gallenhamp Bomb Calorimeter dan Evro Galvanometer
Untuk mengukur nilai kalor dari briket yang dihasilkan.
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Cangkang kemiri CK 2.
Kulit durian KD 3.
Tepung tapioka 4.
Air, sebagai campuran bahan perekat
3.3 PROSEDUR PEMBUATAN BRIKET
3.3.1 Proses Pembuatan Arang cangkang kemiri CK
1. Cangkang kemiri dibersihkan dari kotoran yang terikut, kemudian bahan
dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2 hari. 2.
Proses pengarangan cangkang kemiri dilakukan dengan memasukkan cangkang kemiri ke dalam kaleng pengarangan sampai penuh. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
kaleng pengarangan tersebut dibakar di atas api, sambil diputar. Hal ini dilakukan agar pengarangan terjadi secara merata.
3. Kaleng diputar terus menerus hingga timbul asap putih tebal yang keluar dari
lubang-lubang kecil pada kaleng pengarangan. Setelah keluar asap putih tebal, hal ini berarti proses pengarangan telah siap. Maka, arang segera dikeluarkan
agar tidak menjadi abu. Disiram dengan sedikit air untuk menghentikan proses pengarangan.
4. Arang yang telah jadi, kemudian di keringkan dibawah sinar matahari selama 1
hari, untuk mengurangi kadar air dalam arang. 5.
Bioarang cangkang kemiri yang telah kering tersebut, kemudian di tumbuk dengan menggunakan lumpang dan alu. Setelah diperoleh ukuran yang lebih
kecil, kemudian bioarang tersebut diblender untuk mendapatkan tepung bioarang.
6. Tepung bioarang tersebut kemudian diayak dengan menggunakan shave
shecker 60 mesh, untuk mendapatkan ukuran tepung arang yang seragam.
3.3.2 Proses Pembuatan Arang Kulit durian KD
1. Kulit durian dibersihkan dari kotoran yang terikut kemudian dipotong-potong
hingga ukurannya kecil dengan tujuan agar pembakaran nanti dapat lebih cepat terjadi. Kemudian bahan dikeringkan dibawah sinar matahari selama 2
minggu. 2.
Proses pengarangan kulit durian dilakukan dengan memasukkan kulit durian kering ke dalam kaleng pengarangan sampai penuh. Kemudian kaleng
pengarangan tersebut dibakar di atas api, sambil diputar. Hal ini dilakukan agar pengarangan terjadi secara merata.
3. Kaleng diputar terus menerus hingga timbul asap putih tebal yang keluar dari
lubang-lubang kecil pada kaleng pengarangan. Setelah keluar asap putih tebal, hal ini berarti proses pengarangan telah siap. Maka, arang segera dikeluarkan
agar tidak menjadi abu. Disiram dengan sedikit air untuk menghentikan proses pengarangan.
Universitas Sumatera Utara
4. Arang yang telah jadi, kemudian di keringkan dibawah sinar matahari selama 1
hari, untuk mengurangi kadar air dalam arang. 5.
Bioarang kulit durian yang telah kering tersebut, kemudian di tumbuk dengan menggunakan lumpang dan alu. Setelah diperoleh ukuran yang lebih kecil,
kemudian bioarang tersebut diblender untuk mendapatkan tepung bioarang. 6.
Tepung bioarang tersebut kemudian diayak dengan menggunakan shave shecker
60 mesh, untuk mendapatkan ukuran tepung arang yang seragam.
3.3.3 Prosedur pembuatan briket cangkang kemiri-kulit durian CK-KD