Sumberdaya Manusia Tata Operasional

agar melindungi kapal dari percikan api pada saat kapal sedang melakukan pemadaman kebakaran pada kapal lain. Kelengkapan lain yang terdapat di TB. Mina antasena ini adalah terdapat Alat Pemadam Api Ringan APAR dengan type Dry cemical, Fire equipment baju tahan api yang berfungsi untuk melindungi petugas dalam melaksanakan tugasnya agar tidak terkena api, Smoke signal dan red hanflare, yang digunakan pada saat kapal berada dalam keadaan darurat. Smoke signal adalah salah satu bentuk signal darurat yang berbentuk kepulan asap dan biasa digunakan pada siang hari. Sedangkan red hanflare adalah sinyal darurat yang berbentuk percikan api berwarna merah. Biasanya red hanflare ini lebih efektif digunakan pada malam hari karena warna merah akan lebih terlihat pada malam hari. Kapal TB. Mina Antasena ini selain mempunyai kelengkapan pemadam kebakaran juga mempunyai kelengkapan standar kapal laut. TB.Mina Antasena ini dilengkapi dengan radio, kompas, GPS, teropong, klakson kapal dan sebagainya. Tabel 8 Sarana dan Prasarana TB. Mina Antasena Sarana dan Prasarana Kapal TB. Mina Antasena Generator penerangan Mesin Pemadam Mesin induk kapal Pompa Penghisap Pompa minyak Eksternal Fire Fighting Internal Fire Fighting Nozzle APAR Fire Equipment Red Handflare Smoke Signal Selain itu TB.Mina Antasena mempunyai tugas untuk mengatur kapal-kapal yang berada di kolam pelabuhan serta membantu kapal perikanan yang bermasalah di laut sekitar PPS Nizam Zachman Jakarta kandas, rusak mesin, rusak kemudi, dll.

5.2.2 Sumberdaya Manusia

Seluruh sumberdaya manusia pada unit ini adalah berasal dari Tug Boat TB Mina Antasena Crew. Unit ini berada di bawah pengawasan syahbandar perikanan PPSNZJ. Unit ini sepenuhnya bertanggung jawab memantau dan memadamkan sumber api di kapal maupun kolam pelabuhan. Unit ini terdiri dari 8 delapan orang yang dibagi dalam 2 dua shift. Semua personel pada unit ini dibekali dengan keterampilan memadamkan api di atas kapal. Bahkan 4 empat diantaranya sudah mendapatkan sertifikat Advance fire fighting dari Pertamina. Petugas yang sudah mendapat sertifikat advance fire fighting tersebut mempunyai keahlian memadamkan api dengan cara menghilangkan salah satu unsur segitiga api yang menimbulkan kebakaran. Segitiga api itu adalah Oksigen O 2 , material dan panas. Beberapa contoh cara menghilangkan segitiga api itu adalah ; 1 Oksigen dapat dihilangkan dengan menutup sumber api dengan karung basah, 2 Material dapat dihilangkan dengan cara menghancurkan material tersebut, dan 3 Panas dapat dihilangkan dengan air dan CO 2 . Partner TB.Mina Antasena dalam memperoleh sertifikasi AFF ini adalah Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta dan Pertamina Maritim Training Centre.

5.2.3 Tata Operasional

Selama 24 jam terdapat petugas yang bertugas untuk memantau keadaan di sekitar kolam pelabuhan. Petugas tersebut bertugas untuk melihat titik api yang ada di sekitar kolam pelabuhan. Jika menemukan titik api yang kecil, misalnya bakar sampah di atas kapal, bakar ikan di atas kapal, dsb biasanya petugas langsung menghampiri sumber api tersebut dan memperingatkan akan bahaya kebakaran besar yang dapat ditimbulkan oleh api yang kecil. Jika petugas menemukan sumber api yang besar terlebih jika ada laporan dari warga bahwa ada kebakaran di suatu titik, maka petugas akan segera membunyikan alarm bahaya kebakaran yang berada di Tug Boat Mina Antasena TB.Mina Antasena. Seketika itu juga para petugas bersiap dengan pakaian lengkap fire equipment dan langsung stand by di pos yang telah ditetapkan. Kejadian kebakaran di kapal pada umumnya tidak ada korban jiwa, karena kapal ditinggal dalam keadaan tidak ada ABK dan umumnya terjadi pada malam hari. Adapun penyebab umum terjadi kebakaran di kapal adalah pemakaian kompor di atas kapal yang pada umumnya terbuat dari kayu, puntung rokok yang dibuang sembarangan, dan konsleting yang terjadi di mesin kapal. Berikut pembagian peran crew TB.Mina Antasena jika terjadi kebakaran : 1 Nahkoda bertugas untuk memimpin pemadaman dan mengemudikan kapal, 2 Kepala Kamar Mesin KKM bertugas untuk mengoperasikan mesin kapal dan mesin pemadaman serta memimpin internal fire fighting 3 Mualim 1, juru mudi 12 bertugas untuk mengoperasikan 2 nozzle pemancar yang merupakan bagian dari eksternal fire fighting. Menurut pengakuan dari Nahkoda TB. Mina Antasena Kapten Indra selama 5 tahun terakhir kejadian kebakaran terbersar terjadi pada tahun 2005 dimana pada waktu itu ada 3 tiga kapal yang terbakar sekaligus yang sedang bersandar di kolam pelabuhan. Pada saat kejadian kebakaran 3 tiga kapal tersebut tidak dihuni oleh ABK sehingga tidak ada pencegahan lebih dini dari orang terdekat ketika sumber api pertama muncul. Akhirnya untuk mencegah peluasan kebakaran kapal TB.Mina Antasena langsung menabrak dan memisahkan 3 tiga kapal tersebut. Akhirnya 2 dua kapal hanyut ke laut dan satu lagi tetap di posisi awal. Akhirnya terjadi pembagian peran antara TB. Mina Antasena dengan Sudin Kebakaran dan Penanggulangan Bencara wilayah muara baru dima TB. Mina Antasena bertugas untuk mengejar dan melakukan pemadaman 2 dua kapal yang hanyut tadi, sedangkan Damkar bertugas untuk memadamkan kapal yang masih berada di kolam pelabuhan. Gambar 8 Tata operasional pensanganan kebakaran oleh TB.Mina Antasena TB.Mina Antasena Pemantauan Sumber Api Kecil Non Kebakaran Besar Kebakaran Persiapan Crew Pemadaman Api Teguran Alarm Kebakaran + Persiapan Crew

5.3 Manajemen Penanggulangan Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran