Daerah Penangkapan Ikan Komposisi Hasil Tangkapan Cakalang

Citra klorofil-a pada bulan Maret 2007 Gambar 13a menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a dominan di perairan Mentawai sebesar 0,6-1,0 mgm 3 yang terdapat di sekitar P.Sipora, P.Pagai Utara dan P.Pagai Selatan dengan Pasaman. Nilai klorofil-a terendah yaitu 0,1-0,5 mgm 3 yang terdapat di sekitar P.Sipora, P.Pagai Utara dan P.Pagai Selatan dengan Pasaman. Nilai klorofil-a tertinggi yaitu 1,1-1,5 mgm 3 juga menyebar di seluruh kawasan perairan. Citra klorofil-a pada bulan April 2007 Gambar 13b menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a dominan di perairan Mentawai sebesar 3,1-3,5 mgm 3 yang tersebar hampir merata di kawasan perairan dan juga merupakan nilai klorofil-a tertinggi. Sedangkan nilai klorofil-a terendah yaitu 1,6-2,0 mgm 3 terdapat di sebelah barat laut dari P.Siberut dan juga di selatan dari P.Pagai Selatan. Citra klorofil-a pada bulan Mei 2007 Gambar 13c menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a dominan di perairan Mentawai sebesar 1,1-1,5 mgm 3 yang tersebar hampir merata di seluruh kawasan perairan. Nilai klorofil-a terendah yaitu 0,6-1,0 mgm 3 juga tersebar hampir merata di seluruh kawasam perairan. Sedangkan nilai klorofil-a tertinggi yaitu 1,6-2,0 mgm 3 terdapat di sekitar P.Siberut dan di utara serta di timur dari P.Sipora. Citra klorofil-a pada musim peralihan barat-timur Maret-Mei menunjukkan sebaran yang bervariasi, terlihat dari beberapa kisaran klorofil-a yang mendominasi yaitu 0,6-1,0 mgm 3 ; 1,0-1,5 mgm 3 dan 3,1-3,5 mgm 3 . Bila dibandingkan dengan musim-musim yang lainnya, konsentrasi klorofil-a perairan Mentawai pada musim peralihan timur-barat merupakan konsentrasi yang paling tinggi Gambar 13.

4.3 Daerah Penangkapan Ikan

Berdasarkan lokasi penangkapan ikan yang dilakukan di lapangan selama tiga bulan yaitu bulan Maret 2007, April 2007 dan Mei 2007, didapat ada 24 titik lokasi penangkapan yang berbeda. Masing-masing titik satu kali setting-hauling. Pada bulan Maret ada enam titik lokasi penangkapan, berhubung karena di dua lokasi penangkapan tidak didapatkan hasil tangkapan ikan sama sekali, maka dua titik tersebut tidak diplot ke dalam gambar, jadi titik lokasi penangkapan tersebut menjadi empat titik Gambar 14. Untuk bulan April ada sembilan titik lokasi penangkapan. Bulan Mei juga ada sembilan titik lokasi penangkapan. Secara lebih rinci, posisi koordinat penangkapan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1. S 1 - 5 000 5 001 - 10 000 10 001 - 15 000 _ Tidak Ada Tangkapan Darat N F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F F _ _ 16 17 18 19 20 21 22 23 24 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 4 5 6 1 3 P . S ip or a P . P ag ai U ta ra P . P ag ai S ela ta n P . S ib er u t Pasaman Padang 3 °0 3 °0 2 °4 2 °4 2 °2 2 °2 2 °0 2 °0 1 °4 1 °4 99°00 99°00 99°20 99°20 99°40 99°40 100°00 100°00 100°20 100°20 100°40 100°40 Size 40 Size = 40 Bulan Mei Bulan April Bulan Maret Angka Nomor Daerah Penangkapan Ikan Gambar 14 Daerah Penangkapan Ikan Bulan Maret, April dan Mei 2007.

4.4 Komposisi Hasil Tangkapan Cakalang

Komposisi jumlah tangkapan cakalang pada bulan Maret 2007 yang terbanyak yaitu 1.000 kgsetting di posisi 4 dan5 33,33 dan yang terkecil yaitu 500 kgsetting di posisi 2 dan 6 16,67. Hasil tangkapan pada bulan April 2007 yang terbanyak yaitu 2.500 kgsetting di posisi 13 dan 15 18,52 dan yang terkecil yaitu 500 kgsetting di posisi 9 dan 11 3,70. Hasil tangkapan pada bulan Mei yang terbanyak yaitu 15.000 kgsetting di posisi 23 16,95 dan yang terkecil yaitu 6.500 kgsetting di posisi 20 7,34 Gambar 15. Adapun jumlah tangkapan di posisi penangkapan untuk setiap settingnya dapat dilihat pada Lampiran 1. 1000 500 2500 500 15000 6500 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 C P U E k g t ri p maret april mei Bulan Produktif Sedikit Gambar 15 Komposisi Jumlah Tangkapan Cakalang Bulanan kgsetting. Angka 1-24 : Titik DPI Tangkapan ikan cakalang ukuran kecil untuk setiap bulannya relatif dominan. Bila pada bulan Maret hasil tangkapan pada setiap trip penangkapan cenderung sedikit dengan total tangkapan 3.000 kgtrip. Pada bulan April hasil tangkapan sedang dengan total tangkapan 13.500 kgtrip. Sedangkan pada bulan Mei hasil tangkapan jauh lebih banyak dengan total tangkapan 88.500 kgtrip Gambar 16. 0 500 0 1000 10005001000 1500 500 2000 500 20002500 1000 2500 7000 10000 8000 11000 6500 9000 10000 15000 12000 5000 10000 15000 H a s il T a n g k a p a n k g t ri p 25 M ar et 7 26 M ar et 7 27 M ar et 7 28 M ar et 7 29 M ar et 7 30 M ar et 7 07 A pr il 07 08 A pr il 07 09 A pr il 07 10 A pr il 07 15 A pr il 07 16 A pr il 07 17 A pr il 07 18 A pr il 07 19 A pr il 07 10 M ei 7 11 M ei 7 12 M ei 7 13 M ei 7 14 M ei 7 17 M ei 7 18 M ei 7 19 M ei 7 20 M ei 7 waktu Akuisisi Data Gambar 16 Komposisi Hasil Tangkapan Berdasarkan Setting Operasi. Ukuran ikan pada bulan Maret didominasi oleh ikan yang berukuran kecil dari 40 cm yaitu 83,33 dan yang berukuran besar sama dengan 40 cm yaitu 16,67. Pada bulan April juga didominasi oleh ikan yang berukuran kecil yaitu 59,27 dan yang berukuran besar yaitu 40,75. Sedangkan pada bulan Mei didominasi oleh ikan yang berukuran besar yaitu 57,69 dan yang berukuran kecil yaitu 41,81 Gambar 17. 16,67 83,33 59,25 40,75 57,69 41,81 10 20 30 40 50 60 70 80 90 P e rs e n ta s e maret april mei Bulan ukuran ≥ 40 ukuran 40 Gambar 17 Komposisi Ukuran Tangkapan Cakalang Bulanan cmekor. 5. PEMBAHASAN

5.1 Sebaran Suhu Permukaan Laut Secara Temporal dan Spasial

Dokumen yang terkait

Analisis daerah potensial penangkapan cakalang (katsuwonus pelamis) dan madidihang (thunnus albacores) di Perairan Utara Papua, Pasifik Barat

0 16 124

Hubunga Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a terhadap Hasil Tangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 7 139

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui Analisis Suhu Permukaan Laut dan Hasil Tangkapan di Perairan Teluk Palabuhanratu

0 4 10

Pemetaan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Laut Seram dan Laut Banda.

0 3 88

Analisis daerah penangkapan ikan cakalang (katsuwonus pelamis) berdasarkan suhu permukaan laut dan sebaran klorofil a di Perairan Mentawai, Sumatera Barat

0 4 86

Hubunga Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a terhadap Hasil Tangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 3 129

Analisis daerah potensial penangkapan cakalang (katsuwonus pelamis) dan madidihang (thunnus albacores) di Perairan Utara Papua, Pasifik Barat

0 6 114

PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA

0 0 12

Pendugaan daerah penangkapan ikan tenggiri berdasarkan distribusi suhu permukaan laut dan klorofil-a di Perairan Bangka - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 15