Suhu Permukaan Laut serta Pendugaan Thermal Front dan Upwelling

4. HASIL PENELITIAN

4.1 Suhu Permukaan Laut serta Pendugaan Thermal Front dan Upwelling

Profil suhu permukaan laut SPL perairan Mentawai dari bulan Juni 2006 sampai dengan bulan Mei 2007 disajikan pada Tabel 2. Citra suhu permukaan laut pada bulan Juni 2006 Gambar 6a memperlihatkan SPL di perairan Mentawai berkisar antara 26,1-32 o C dengan suhu dominan yang tersebar hampir merata di seluruh perairan Mentawai yaitu antara 29,1-30 o C. Sebaran SPL maksimum terdapat di daerah barat dan selatan Pasaman dan di sebelah barat Padang yaitu 31,1-32 o C. Sedangkan SPL minimum berkisar antara 26,1-28 o C terdapat di utara, tenggara dan selatan P.Siberut serta di utara dan timur P.Sipora. Tabel 2 Kisaran SPL dan SPL dominan bulan Juni 2006 sampai bulan Mei 2007 di perairan Mentawai SPL o C Musim Waktu akurasi data Kisaran Dominan Keterangan Timur Juni 2006 Juli 2006 Agust 2006 26,1-32 26,1-32 26,1-32 29,1-30 29,1-30 29,1-30 Suhu hangat, relatif stabil Peralihan Timur-Barat Sept 2006 Okt 2006 Nov 2006 23,1-29 23,1-30 23,1-32 24,1-26 27,1-28 29,1-30 Suhu dingin, fluktuatif Barat Des 2006 Jan 2007 Feb 2007 23,1-30 27,1-32 26,1-32 28,1-30 30,1-32 28,1-30 Suhu hangat, fluktuatif Peralihan Barat-Timur Mar 2007 Apr 2007 Mei 2007 25,1-32 28,1-32 25,1-32 30,1-32 30,1-31 28,1-30 Suhu panas, Fluktuatif Pada bulan Juni ditemukan lima lokasi thermal front di perairan Mentawai. Pendugaan daerah front tersebut didapat dengan melihat gradien suhu yaitu sebesar 1-2 o C. Posisi thermal front berada di selatan P.Siberut, di utara P.Sipora, di barat P.Pagai Utara dan di barat Pasaman. Pada bulan ini tidak ditemukan adanya lokasi yang diduga merupakan daerah upwelling Gambar 6a. Citra suhu permukaan laut pada bulan Juli 2006 Gambar 6b memperlihatkan bahwa sebaran SPL di perairan Mentawai berfluktuasi berkisar antara 24,1-32 o C dengan suhu dominan yang tersebar hampir merata di perairan Mentawai berkisar antara 27,1-29 o C. Sebaran SPL maksimum berkisar antara 30,1-32 o C yang terdapat di selatan P.Siberut, di sebelah barat daya P.Sipora dan di barat P.Pagai Utara. Sedangkan SPL minimum berkisar antara 24,1-26 o C terdapat di barat dan selatan Pasaman serta di barat P.Siberut. Pada bulan Juli 2006 ditemukan tujuh lokasi front di sekitar perairan Mentawai. Hal ini ditandai dengan perubahan suhu yang terjadi di beberapa tempat dengan meningkatnya gradien suhu mencapai 3 o C. Lokasi front yang menyebar di sekitar P.Siberut dengan suhu front 26 o C dengan 29 o C dan 28 o C dengan 31 o C. Lokasi front sekitar P.Sipora dan P.Pagai Utara dengan suhu front 29 o C dengan 31 o C dan 29 o C dengan 32 o C. Pada bulan ini tidak ditemukan adanya lokasi yang diduga merupakan daerah upwelling Gambar 6b. Citra suhu permukaan laut pada bulan agustus 2006 Gambar 6c memperlihatkan bahwa SPL di perairan Mentawai berfluktuasi berkisar antara 24,1-32 o C dengan suhu dominan yang tersebar hampir merata di perairan Mentawai berkisar 29,1-31 o C. Sebaran SPL maksimum berkisar antara 31,1-32 o C yang terdapat di sebelah barat daya dan Selatan P.Siberut serta di ujung barat daya P.Sipora. Sedangkan SPL minimum berkisar antara 24,1-26 o C yang terdapat di sebelah barat Padang. Pada bulan Agustus 2006 di perairan Mentawai ditemukan lebih banyak termal front dari bulan-bulan lainnya yaitu 6 lokasi front, hal ini diduga karena SPL sangat berfluktuasi, dengan gradien suhu mencapai 3 o C. Lokasi front yang menyebar di sekitar selatan P.Siberut dengan nilai front yang berbeda yaitu 28 o C dengan 29 o C; 28 o C dengan 31 o C; dan 30 o C dengan 31 o C, di sekitar P.Sipora dengan nilai front 28 o C dengan 30 o C dan di sekitar P.Pagai dengan nilai front 30 o C dengan 31 o C. Pada bulan ini ditemukan beberapa lokasi yang diduga merupakan daerah upwelling yaitu yang berada di barat P.Siberut, di barat P.Sipora, di barat P.Pagai dan jauh di ujung selatan P.Siberut Gambar 6c. Citra SPL pada musim timur Juni-Agustus menunjukkan sebaran spasial SPL yang relatif stabil, ini terlihat dari satu kisaran suhu yang mendominasi yaitu suhu 29,1-30 o C. Bila dibandingkan dengan musim-musim yang lainnya, suhu perairan Mentawai pada musim timur didominasi oleh suhu hangat, dimana intensitas penyinaran dari matahari relatif sedang Gambar 6. Citra suhu permukaan laut pada bulan September 2006 Gambar 7a memperlihatkan sebaran SPL di perairan Mentawai berkisar antara 23,1-29 o C dengan suhu dominan berkisar antara 23,1-26 o C. Sebaran suhu yang maksimum terdapat di sebelah barat Padang yaitu 28,1-29 o C. Sedangkan sebaran suhu minimum yaitu 23,1-24 o C terdapat di sekitar Selatan P.Siberut, sebelah barat daya P.Sipora, di selatan P.Pagai Utara, di sebelah tenggara dari P.Pagai Selatan dan di sebelah barat daya dari Pasaman. Pada bulan September ditemukan delapan lokasi front di perairan Mentawai yang letaknya berdekatan, ini disebabkan SPL yang berfluktuasi dengan gradien suhu yang mencapai 3 o C. Suhu front tersebut berbeda-beda yaitu 27 o C dengan 29 o C, 25 o C dengan 28 o C; 25 o C dengan 27 o C; 26 o C dengan 27 o C dan 24 o C dengan 27 o C yang terletak di sekitar P.Siberut, P.Sipora dan P.Pagai Utara. Pada bulan ini tidak ditemukan adanya lokasi yang diduga merupakan daerah upwelling Gambar 7a. Citra suhu permukaan laut pada bulan Oktober 2006 Gambar 7b memperlihatkan bahwa sebaran suhu permukaan laut di perairan Mentawai sangat berfluktuasi berkisar antara 23,1-30 o C dengan suhu dominan yaitu 27,1-28 o C yang menyebar hampir merata di seluruh perairan Mentawai. SPL maksimum tersebar di antara P.Siberut dan Padang yaitu 29,1-30 o C, sedangkan SPL minimum 23,1-26 o C tersebar di sekitar P.Siberut dan di Selatan dari Pasaman. Pada bulan Oktober ditemukan tujuh lokasi front yang tersebar di perairan Mentawai dengan gradien suhu mencapai 3 o C, prediksi ini didapat karena SPL yang berfluktuasi. Lokasi front yang berada di sekitar P.Siberut mempunyai nilai front 27 o C dengan 30 o C. Lokasi front yang berada di sekitar P.Sipora dengan nilai front 27 o C dengan 29 o C dan 28 o C dengan 29 o C. Lokasi front yang berada di barat Pasaman dengan nilai front 27 o C dengan 29 o C dan 28 o C dengan 29 o C. Lokasi front yang berada di sekitar P.Pagai Selatan dengan nilai front 26 o C dengan 27 o C; 26 o C dengan 28 o C. Pada bulan ini tidak ditemukan adanya lokasi yang diduga merupakan daerah upwelling Gambar 7b. Citra suhu permukaan laut pada bulan November 2006 Gambar 7c memperlihatkan bahwa suhu permukaan laut di perairan Mentawai berkisar antara 23,1-32 o C dengan suhu dominan yaitu 27,1-28 o C yang berada di sekitar barat dan selatan dari P.Sipora serta di timur P.Pagai Selatan dan suhu 29,1-30 o C yang berada di sekitar timur dan utara dari P.Sipora, hal ini terlihat jelas dengan didominasi oleh suhu-suhu tersebut. SPL maksimum yaitu 30,1-32 o C yang berada di sebelah timur P.Siberut. Sedangkan suhu minimum yaitu 23,1-26 o C berada di sekitar P.Siberut, P.Sipora dan di antara P.Pagai dengan Pasaman. Pada bulan November ditemukan empat lokasi front di perairan Mentawai dengan melihat gradien suhu 2 o C. Lokasi-lokasi front tersebut terdapat di sekitar P.Siberut yaitu 28 o C dengan 29 o C. Lokasi front yang ada di antara P.sipora dan P.Pagai Uatara yaitu 27 o C dengan 29 o C. Lokasi front yang ada di sebelah timur P.Pagai dengan nilai suhu 28 o C dengan 29 o C. Sedangkan lokasi front yang jauh di bagian selatan dari P.Siberut mempunyai nilai suhu yaitu 27 o C dengan 29 o C. Pada bulan ini ditemukan 3 lokasi yang diduga merupakan daerah upwelling yaitu yang berada di sebelah selatan P.Siberut, di barat P.Sipora dan di sebelah barat P.Pagai Utara Gambar 7c. Citra SPL pada musim peralihan timur-barat September-November menunjukkan sebaran spasial SPL berfluktuatif, ini terlihat dari beberapa kisaran suhu yang mendominasi SPL yaitu suhu 24,1-26 o C, 26,1-28 o C dan 28,1- 30 o C24,1-26 o C, 26,1-28 o C dan 28,1-30 o C. Bila dibandingkan dengan musim- musim yang lainnya, suhu perairan Mentawai pada musim peralihan timur-barat didominasi oleh suhu dingin yang mulai menghangat dimana perairan sudah mendapatkan penyinaran yang cukup yang mengindikasikan bahwa akan memasuki musim barat Gambar 7. N

23.1 - 24 24.1 - 25

Dokumen yang terkait

Analisis daerah potensial penangkapan cakalang (katsuwonus pelamis) dan madidihang (thunnus albacores) di Perairan Utara Papua, Pasifik Barat

0 16 124

Hubunga Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a terhadap Hasil Tangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 7 139

Hubungan Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kasuwonus pelamis, Linne) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 11 16

Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui Analisis Suhu Permukaan Laut dan Hasil Tangkapan di Perairan Teluk Palabuhanratu

0 4 10

Pemetaan Daerah Potensial Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Laut Seram dan Laut Banda.

0 3 88

Analisis daerah penangkapan ikan cakalang (katsuwonus pelamis) berdasarkan suhu permukaan laut dan sebaran klorofil a di Perairan Mentawai, Sumatera Barat

0 4 86

Hubunga Suhu Permukaan Laut dan Klorofil a terhadap Hasil Tangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis, Linnaeus) di Perairan Bagian Timur Sulawesi Tenggara

0 3 129

Analisis daerah potensial penangkapan cakalang (katsuwonus pelamis) dan madidihang (thunnus albacores) di Perairan Utara Papua, Pasifik Barat

0 6 114

PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI BERDASARKAN DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KLOROFIL-a DI PERAIRAN BANGKA

0 0 12

Pendugaan daerah penangkapan ikan tenggiri berdasarkan distribusi suhu permukaan laut dan klorofil-a di Perairan Bangka - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 15