Rasio N:P Unsur hara

Gambar 9. Distribusi vertikal konsentrasi Fosfor di perairan Situ bekas galian pasir Kondisi yang berbeda ditemukan pada Situ no 5, konsentrasi ortofosfat tertinggi ditemukan pada kedalaman Secchi dan konsentrasi terendah pada kedalaman 16 m. Pada lapisan permukaan fitoplankton yang melimpah memanfaatkan ortofosfat sehingga konsentrasinya kecil. Konsentrasi ortofosfat yang lebih tinggi pada lapisan kedalaman Secchi kemungkinan disebabkan oleh kurangnya penggunaan oleh fitoplankton dan besarnya masukan ortofosfat dari kegiatan antropogenik bukan dari pelepasan sedimen, dimana situ no 5 merupakan lokasi pencucian sehingga banyak menerima masukan detergen sebagai sumber fosfor. Konsentrasi fosfor merupakan salah satu indikator kondisi eutrofikasi Walter et al. 2007. Berdasarkan nilai konsentrasi ortofosfat yang terukur selama pengamatan kedua stasiun penelitian memiliki kriteria kesuburan eutrofik karena rata-rata konsentrasi yang terukur melebihi nilai 0,051 mgliter Fachrul 1993 dalam Octorina et al. 2009

5.2.5 Rasio N:P

Rata-rata nilai fosfat di kedua stasiun pengamatan menunjukkan angka lebih besar dari 0,005 mgliter yang mengindikasikan bahwa fosfor tidak menjadi faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton Warsa et al. 2006. Sedangkan konsentrasi nitrogen juga menunjukkan angka lebih dari 0,02 mgliter sehingga nitrogen pun tidak menjadi faktor pembatas dalam pertumbuhan fitoplankton. Jika kedua unsur tersebut memiliki konsentrasi yang melebihi batas, maka untuk menentukan unsur tersebut pembatas digunakan rasio N:P. Dalam perhitungan rasio N:P dapat dibandingkan dengan nilai atom 16:1 atau nilai massa 7:1 Bergstrom et al. 2005. Jika nilai rasio 16:1 atau 7:1 maka unsur P yang berpotensi sebagai faktor pembatas. Bila nilai rasio 16:1 atau 7:1 maka unsur N yang berpotensi sebagai faktor pembatas. Pada penelitian ini digunakan cara yang lebih praktis yaitu dengan rasio massa N:P dalam unit mgliter. Bila ditinjau dari hubungan rasio N:P, maka didapat bahwa pada Situ no 5 rasio N:P memiliki nilai 7 pada permukaan dan kedalaman Secchi sedangkan sisanya memiliki nilai N:P 7 Tabel 5. Berarti pada perairan tersebut unsur N berpotensi sebagai pembatas pada kolom permukaan dan kedalaman Secchi dan P berpotensi sebagai unsur hara pembatas pada kedalaman kompensasi hingga 16 meter. Berdasarkan pada Situ no 6 rasio N:P memiliki nilai 7 yang berarti unsur N yang lebih berpotensi sebagai faktor pembatas Tabel 5. Tabel 5. Nilai N:P di situ bekas galian pasir Stasiun Kedalaman Periode Pengamatan Rata-rata 1 2 3 4 Situ No 5 Permukaan 11,1 2,23 9,93 4,47 5,68 Secchi 5,56 2,51 6,69 4,8 5,11 Kompensasi 22,6 23,4 18,8 7,66 13,31 7 m 32,1 13,9 14,8 10,2 14,40 16 m 15,8 6,25 5,64 12,3 8,90 Situ No 6 Permukaan 2,43 2,94 7,25 8,19 5,59 Secchi 2,03 4,67 7,35 5,57 4,39 Kompensasi 2,8 7,42 6,79 5,27 4,72 6 m 4,22 14 9,74 5,5 6,45 10 m 3,15 5,28 2,76 8,95 4,58 Nilai N:P pada kedua situ menunjukkan adanya penambahan unsur hara nitrogen dan fosfor yang berlebihan, sehingga rasio massa N:P tidak sama dengan 7. Hal tersebut ditunjukan oleh kdanungan fosfat yang sangat tinggi pada Situ no 6 dan nitrogen yang tinggi pada Situ no 5. Namun pada kedua situ konsentrasi nitrogen dan fosfat tergolong cukup tinggi yang mengindikasikan perairan eutrofik sehingga memungkinkan rasio N:P di perairan ini tidak berpengaruh terhadap kelimpahan fitoplankton Juhar 2008. Hal senada diungkapkan Basmi 1988 dalam Octorina et al. 2009 yang menyatakan bahwa pada perairan eutrofik meskipun konsentrasi unsur hara di perairan menurun tidak akan memberikan efek pertumbuhan yang minus pada fitoplankton karena ketersediaan unsur hara melebihi konsumsi optimal fitoplankton.

5.3 Struktur Komunitas Fitoplankton