5.4 Khlorofil-a
Khlorofil-a merupakan katalisator fotosintesis yang terdapat pada semua jaringan tumbuhan dengan fungsi sebagai penyerap cahaya matahari. Sebaran
tinggi rendahnya konsentrasi khlorofil-a terkait dengan kondisi fisik-kimia perairan terutama intensitas cahaya dan unsur hara. Konsentrasi khlorofil a pada
Situ no 5 berkisar antara 2,38-81,396 mgm
3
dan Situ no 6 berkisar antara 0,859- 15,708 mgm
3
Lampiran 8. Distribusi vertikal nilai rata-rata khlorofil-a di kedua stasiun pengamatan menunjukkan penurunan sesuai dengan bertambahnya
kedalaman perairan Gambar 12. Hal tersebut menunjukkan densitas fitoplankton akan berkurang dengan berkurangnya intensitas cahaya seiring bertambahnya
kedalaman. Penurunan produksi tersebut terjadi sebagai akibat penaungan sendiri sehingga peningkatan produktivitas akan terhambat meskipun jumlah unsur hara
yang tersedia cukup Wetzel 2001.
Gambar 12. Pola distribusi vertikal khlorofil-a di perairan situ bekas galian pasir
Jika dibandingkan hasil uji statistik menunjukkan kosentrasi khlorofil-a yang terukur pada Situ No 5 lebih tinggi dari Situ no 6 Lampiran 3. Kondisi ini
dapat terbukti dengan lebih tingginya kelimpahan fitoplanton pada Situ no 5. Selain itu perbedaan biomassa fitoplanton antara kedua situ juga dapat diperkuat
oleh perbedaan kecerahan perairan dan konsentrasi oksigen terlarut. Meskipun jumlah unsur hara yang tersedia di kedua situ tidak berbeda
nyata Lampiran 3 namun morfologi situ yang berbeda menyebabkan biomassa
fitoplankton di kedua berbeda nyata. Debit Situ no 6 yang lebih besar dari Situ no 5 menyebabkan banyak fitoplankton hanyut ke arah outlet sehingga mengurangi
biomassa fitoplankton. Khlorofil-a selain digunakan untuk menduga biomassa algae juga dapat
digunakan untuk menentukan tingkat kesuburan perairan Magadza 2008. Kisaran jumlah khlorofil-a 0-4 mgm
3
merupakan ciri perairan oligotrofik, kisaran 5-10 mgm
3
merupakan perairan mesotrofik dan kisaran 10-100 mgm
3
merupakan tipe eutropik. Konsentrasi khlorofil-a yang tercatat selama empat periode pengamatan
meskipun menunjukkan penurunan konsentrasi pada periode dua dan tiga akibat terjadi hujan lebat namun tetap mengindikasikan perairan tersebut memiliki tipe
eutrofik.
5.5 Produktivitas Primer