nitrogen dan fosfat tergolong cukup tinggi yang mengindikasikan perairan eutrofik sehingga memungkinkan rasio N:P di perairan ini tidak berpengaruh terhadap
kelimpahan fitoplankton Juhar 2008. Hal senada diungkapkan Basmi 1988
dalam Octorina et al. 2009 yang menyatakan bahwa pada perairan eutrofik meskipun konsentrasi unsur hara di perairan menurun tidak akan memberikan efek
pertumbuhan yang minus pada fitoplankton karena ketersediaan unsur hara melebihi konsumsi optimal fitoplankton.
5.3 Struktur Komunitas Fitoplankton
Fitoplankton diperairan merupakan produsen primer yang memegang peranan penting dalam kesinambungan rantai makanan. Nilai beberapa parameter
kualitas air terutama konsentrasi unsur hara mempengaruhi variasi dan kelimpahan fitoplankton dalam perairan. Selain ketersediaan unsur hara kelimpahan
fitoplankton akan dipengaruhi oleh morfologi perairan, dengan demikian meskipun konsentrasi unsur hara yang terukur pada saat penelitian sama namun perbedaan
morfologi perairan akan menyebabkan perbedaan kelimpahan fitoplakton. Gambaran mengenai struktur komunitas fitoplankton di situ bekas galian
pasir dilakukan dengan pencacahan dan penghitungan hingga tingkat genera. Pada Situ no 5 tercatat ditemukan empat kelas yaitu Chlorophyceae 12 genera,
Bacillariophyceae 3 genera, Cyanophyceae 5 genera dan Dinophyceae 3 genera Lampiran 4. Pada Situ no 6 juga ditemukan empat kelas yaitu
Chlorophyceae 16 genera, Bacillariophyceae 12 genera, Cyanophyceae 15 genera dan Dinophyceae 4 genera Lampiran 5. Distribusi vertikal rata-rata
kelimpahan fitoplankton menunjukkan penurunan sesuai dengan kedalaman yang menggambarkan kelimpahan fitoplankton terkait dengan cahaya matahari Tabel
6. Pada Situ no 5 di kedalaman permukaan tercatat rata-rata kelimpahan
fitoplankton yang tertinggi dari semua kedalaman yaitu 604.302 selliter dan didominansi
oleh kelas
Cyanophyceae sebesar
74,6. Kelimpahan
Bacillariphyceae 14,62 sedangkan Chlorophyceae 10,39 dan Dinophyceae 0,39. Pada kedalaman Secchi rata-rata kelimpahan fitoplankton adalah 522.852
selliter yang juga didominansi oleh Cyanophyceae sebesar 83,96 lalu Bacillariophyceae 11,50, Chlorophyceae 3,67 dan Dinophyceae 0,86 .
Tabel 6 Rata-rata kelimpahan fitoplankton di situ bekas galian pasir.
Stasiun Kedalaman
Persentase Kelimpahan Total
Kelimpahan selliter
Chloro Baciloro
Cyano Dino
phyceae phyceae
phyceae phyceae
Situ No 5
0 m 10,38
14,62 74,6
0,39 604.302
Secchi 3,67
11,5 83,9
0,36 522.852
Kompensasi 27,5
41,18 30,17
1,07 455.689
7 m 21,98
13,43 62,52
2,06 176.022
16 m 18,25
14,11 67,64
29.304 Situ No
6 0 m
93,56 1,05
4,89 0,49
121.088 Secchi
81,5 4,63
13,6 0,27
106.796 Kompensasi
56,27 9,38
34,24 0,12
84.437 6 m
42,15 20,87
36,52 0,46
23.823 10 m
88,92 2,91
6,74 1,44
7.678
Pada kedalaman kompensasi rata-rata kelimpahan fitoplankton adalah 455.689 selliter dan terjadi perubahan struktur komunitas dimana kelimpahan
yang terbanyak berasal dari kelas Bacillariophyceae sebesar 41,18 kemudian Cyanophyceae 30,17 sedangkan Chlorophyceae 27,7 dan Dinophyceae 1,07.
Kedalaman 7 meter dan 16 meter rata-rata kelimpahan fitoplankton adalah 76.022 selliter dan 29.304 selliter. Pada kedalaman tersebut kembali Cyanophyceae
tercatat sebagai kelas dengan kelimpahan terbanyak yaitu 62,52 dan 67,64. Pada seluruh kedalaman di Situ no 5 rata-rata kelimpahan yang terbanyak
tercatat berasal dari kelas Cyanophyceae, kecuali pada kedalaman kompensasi ditemukan kelimpahan terbanyak dari kelas Bacillariophyceae. Pada lapisan
permukaan dan kedalaman Secchi pendominansian oleh kelas Cyanophyceae berhubungan dengan laju penenggelaman dan kemampuan mengapung. Laju
penenggelaman Cyanophyceae adalah 0,15 mhari sedangkan Chlorophyceae dan Bacillariophyceae 0,4 mhari. Kelas Cyanophyceae memiliki kemampuan
mengapung paling tinggi sehingga banyak ditemukan di lapisan permukaan. Reynolds 1984 dalam Baksir 1999 menjelaskan kemampuan mengapung
fitoplankton dibagi menjadi tiga kelompok yaitu positif, netral, dan negatif. Cyanophyceae memiliki kemampuan mengapung positif, Chlorophyceae memiliki
kemampuan mengapung netral dan Bacillariophyceae memiliki kemampuan renang negatif. Selain itu bertahannya kelas Cyanophyceae dalam cahaya yang
terik diduga akibat lendir yang dimiliki kelas ini mampu melindungi mereka dari cahaya yang terik Sperling et al. 2008
Perubahan struktur komunitas di kedalaman kompensasi pada Situ no 5 rata-rata kelimpahan terbanyak berasal dari kelas Bacillariophyceae disebabkan
karena kelas ini merupakan fitoplankton tipe teduh hingga banyak berkumpul pada lapisan ini. Namun kelas Cyanophyceae juga mampu menyaingi fitoplankton lain
dalam pemanfaatan unsur hara dan cahaya bahkan hingga tahap ketersediaan unsur hara yang sangat kritis, dengan demikian kelimpahannya tercatat paling banyak di
hampir seluruh kedalaman. Ditinjau dari struktur komunitas fitoplankton pada Situ no 5 secara umum
memiliki nilai keanekaragaman yang tergolong rendah dan juga terdapat pedominansian oleh salah satu kelas fitoplankton Tabel 7. Pada seluruh
kedalaman hampir didominansi oleh kelas Cyanophyceae, hal ini sesuai dengan kondisi perairan yang memiliki konsentrasi fosfat diatas 0,1 mgliter, suhu tinggi,
cahaya rendah dan cenderung basa Pratiwi 2003. Melimpahnya Polycistis dari kelas Cyanophyceae dan Melosira dari kelas Bacillariophyceae menunjukkan
bahwa Situ no 5 telah berstatus eutrofik. Status ini didukung dengan kondisi keragaman jenis yang rendah Mason 1981 dalam Pratiwi 2003.
Kondisi yang berbeda terjadi pada Situ no 6 baik dari sisi kelimpahan Tabel 6 maupun struktur komunitas. Pada lapisan permukaan tercatat kelimpahan
fitoplankton yang paling banyak dari seluruh kedalaman yaitu 121.088 selliter. Chlorophyceae merupakan penyusun utama komunitas dengan presentasi
kelimpahan sebesar 93,56 lalu Cyanophyceae 4,89, Bacillariophyceae 1,05 dan Dinophyceae 0,49. Pada kedalaman Secchi kelimpahan fitoplankton sebesar
106.796 selliter masih didominansi oleh kelas Chlorophyceae dengan kelimpahan sebesar 81,50 . Terdapat kenaikan presentasi kehadiran Cyanophyceae menjadi
13,60 dan Bacillariophyceae 4,63 lalu Dinophyceae sebesar 0,27.
Tabel 7 Struktur komunitas fitoplankton di situ bekas galian pasir.
Stasiun Penga
matan Kedalaman
H E
C Pengamatan
Pengamatan Pengamatan
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
Situ no 5
Permukaan 0,48
1,04 0,82
1,26 0,18
0,43 0,34
0,47 0,81
0,46 0,61
0,40 Secchi
0,12 0,75
1,31 0,17
0,06 0,29
0,57 0,08
0,96 0,69
0,36 0,95
Kompensasi 0,06
0,71 1,50
0,89 0,04
0,31 0,68
0,41 0,98
0,65 0,29
0,50 7 m
0,05 0,55
1,71 1,10
0,03 0,23
0,69 0,48
0,99 0,77
0,27 0,42
16 m 0,07
1,40 0,06
1,51 0,03
0,72 0,05
0,84 0,98
0,36 0,98
0,26 Situ no
6 Permukaan
1,41 1,20
1,66 0,85
0,49 0,43
0,65 0,30
0,33 0,40
0,24 0,60
Secchi 0,44
1,39 1,96
0,45 0,18
0,47 0,69
0,19 0,83
0,32 0,18
0,81 Kompensasi
1,99 1,23
0,34 0,86
0,72 0,45
0,19 0,41
0,18 0,37
0,87 0,58
6 m 1,82
1,49 0,87
1,38 0,76
0,56 0,62
0,66 0,20
0,31 0,50
0,29 10 m
1,33 0,27
1,28 0,05
0,53 0,20
0,71 0,07
0,33 0,40
0,24 0,60
Pada kedalaman kompensasi kembali terjadi perubahan penyusun struktur komunitas dari kelimpahan fitoplankton sebesar 84.437 selliter tetap
Chlorophyceae sebagai kelas terbanyak dengan kelimpahan 56,27 dan tetapi kelas Cyanophyceae pun semakin meningkat dengan kelimpahan sebesar 34,24.
Bacillariophyceae pun meningkat menjadi 9,38 dan Dinophyceae berkurang menjadi 0,12. Pada kedalaman 6 meter kelimpahan fitoplankton yang tercatat
adalah 23.823 selliter kelimpahan Chlorophyceae semakin berkurang menjadi 42,15 sedangkan Cyanophyceae dan Bacillariophyceae bertambah masing-
masing menjadi 36,52 dan 20,87 lalu Dinophyceae sebesar 0,46. Kedalaman 10 meter yang memiliki kelimpahan fitoplankton terendah yaitu 7678 selliter
kembali kelas Chlorophyceae tercatat sebagai kelas terbanyak dengan presentase 88,92 , Cyanophyceae 6,74, Bacillariophyceae 2,91 dan Dinophyceae 1,44.
Struktur komunitas pada situ no 6 menunjukkan kecenderungan nilai indeks keanekaragaman yang besar pada kolom perairan yang lebih dalam
mengindikasikan semakin banyak genera yang ditemukan Tabel 7. Keadaan ini mengindikasikan banyak genera fitoplankton yang bertipe teduh sehingga
menyenangi daerah yang intensitas cahaya tidak begitu kuat. Namun lain halnya pada kedalaman 10 meter, penunurunan jumlah genera yang ditemukan pada
kolom ini menunjukkan hanya tersisa genera-genera tertentu yang tahan pada kondisi kurang cahaya.
Perbedaan lainnya antara Situ no 6 dengan Situ no 5 adalah secara umum hampir tidak ada pedominansian pada Situ no 6. Meskipun nilai indeks
keseragaman tidak menunjukkan nilai yang tinggi dominansi hampir tidak muncul karena ada beberapa genera yang memiliki jumlah yang tidak berbeda jauh.
Meskipun hasil uji statistik menyatakan bahwa kondisi nutrien pada kedua situ umumnya tidak berbeda nyata, namun struktur komunitas fitoplankton
menunjukkan perbedaan komposisi, pada Situ no 5 didominasi oleh Cyanophyceae sedangkan pada Situ no 6 banyak ditemukan Chlorophyceae. Kondisi ini
kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu suhu perairan dan ketersediaan cahaya matahari. Hal ini mengacu pada hasil penelitian Abrantes et
al. 2006 yang menemukan perubahan komposisi fitoplankton di Danau Vela Portugal yang semula di dominasi oleh Chlorophyceae berubah menjadi
Cyanophyceae ketika ada peningkatan suhu. Hasil pengukuran suhu pada saat penelitian menunjukkan bahwa Situ no 5 memiliki suhu yang lebih tinggi dari Situ
no 6 sehingga perbedaan komposisi fitoplankton dapat dijelaskan berdasarkan perbedaan suhu. Faktor lain yang mungkin menjadi penyebab perbedaan komposisi
adalah cahaya matahari. Pada Situ no 5 memiliki kecerahan yang lebih rendah dari pada situ no 6 sehingga Cyanophyceae yang mampu berkembang dalam kondisi
cahaya yang sedikit memiliki peluang tumbuh lebih besar dibdaningkan kelas lain di perairan Situ no 5. Hal ini mengacu pada hasil penelitian Gurung et al. 2006
yang mengemukakan bahwa perbedaan padatan tersuspensi yang masuk ke perairan akan mempengaruhi tingkat kecerahan dan pada tingkat kecerahan rendah
ditemukan lebih banyak Cyanophyceae yang berkembang di bandingkan Chlorophyceae.
Kebanyakan genera fitoplankton yang ditemukan pada kedua situ merupakan jenis yang tidak mempunyai daya gerak dan berasal dari kelas
Cyanophyceae dan Chlorophyceae. Wasielka dan Goldyn 2005 menemukan bahwa komunitas fitoplankton pada perairan tergenang dapat didominansi oleh
Cyanophyceae dan Chlorophyceae. Pada kedua situ jumlah genera dan kelimpahan Dinophyceae hanya sedikit ditemukan karena kelas ini memiliki pertumbuhan yang
lebih lambat daripada Cyanophyceae dan Chlorophyceae.
Kondisi komunitas fitoplankton pada Situ no 5 berdasarkan Rank Frequency Diagram Frontier Gambar 10 berada dalam stadia 1 yang
menggambarkan keadaan produktivitas biologi rendah, kondisi tidak stabil juvenile yang ditunjukan dengan keanekaragaman rendah H 2,30 dan
keseragaman yang juga rendah Frontier 1985. Selanjutnya disebutkan ciri-ciri lain dari stadia ekosistem juvenile adalah kompetisi antar jenis tinggi serta rantai
makanan dan organisme dalam keadaan tertekan. Kelabilan ekosistem pada Situ no
5 diperjelas dengan hadirnya genera yang mendominansi di hampir seluruh kedalaman Hagnes 1972 dalam Baksir 1999 yaitu Policystis dari kelas
Cyanophyceae.
Gambar 10. Rank Frequency Diagram Frontier Situ no 5
Meskipun struktur komunitas Situ no 6 berbeda dengan Situ no 5 namun berdasarkan Rank Frequency Diagram Frontier Gambar 11 kondisi
ekosistemnya hampir serupa yaitu berada dalam stadia satu juvenile. Ketidakstabilan ekosistem ditunjukan dengan nilai keanekaragaman yang
tergolong rendah.
Gambar 11. Rank Frequency Diagram Frontier Situ no 6
5.4 Khlorofil-a