Profil Gabungan Kelompok Tani Rukun Tani

Tabel 3 Penduduk Desa Citapen Menurut Jenis Mata Pencaharian, Tahun 2010 dalam jumlah dan persen No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Orang Persentase 1 Petani 710 18.72 2 Buruh Tani 1950 51.42 3 Buruh 250 6.59 4 Pegawai Swasta 311 8.20 5 Pegawai Negeri 76 2.00 6 PengrajinPenjahitJasa 7 0.18 7 Pedagang 76 2.00 8 Peternak 8 0.21 9 TNIPOLRI 2 0.05 10 Tukang Kayu 50 1.32 11 Tukang Batu 25 0.66 12 Guru Swasta 7 0.18 13 Buruh Industri Kerajinan 320 8.43 Jumlah 3792 100.0 Sumber : Potensi Desa, Tahun 2010 Penduduk Desa Citapen seperti terlihat pada Tabel 3 mayoritas adalah buruh tani. Hampir setengah dari warga desa memiliki mata pencaharian sebagai buruh tani. Kondisi wilayah di desa Citapen memang sangat mendukung mereka untuk mencari nafkah di bidang pertanian, karena melihat areal pertanian yang luas di desa tersebut. Namun hanya segelintir orang yang menjadi petani di tanahnya sendiri.

4.2 Profil Gabungan Kelompok Tani Rukun Tani

Gabungan kelompok tani Gapoktan ’Rukun Tani’ terbentuk pada tahun 2001. Berawal dari adanya persamaan kepentingan diantara petani-petani yang ada di wilayah Desa Citapen, Kecamatan Ciawi dalam hal komoditi hortikultura yang ditanam terutama komoditi sayuran dan juga dalam hal pemasaran hasil panen. Saat itu, atas prakarsa petugas lapangan dari PT. TANINDO, dibentuklah satu kelompok tani yang bernama kelompok tani Pondok Menteng yang beranggotakan 25 orang. Dalam rangka menyatukan kepentingan yang sama ke arah usaha Agribisnis terpadu terutama dalam mengakses pasar dan permodalan, petani- petani lainnya yang tergabung dalam kelompok tani tanaman pangan, kelompok tani ternak dan kelompok tani pengrajin olahan hasil pertanian, bergabung menjadi satu membentu k satu himpunan kelompok tani yang bernama ’Himpunan Rukun Tani’. Pada tanggal 29 Juni 2007 melalui bimbingan Petugas Penyuluh Pertanian, ’Himpunan Rukun Tani’ dikukuhkan melalui rapat pengukuhan Gapoktan yang disahkan oleh Kepala desa dan Camat menjadi Gapoktan Rukun Tani dengan anggota 236 orang. Sebagai legalitas Gapoktan, tanggal 26 November 2008, Gapoktan Rukun Tani telah dikukuhkan dihadapan NOTARIS Akta Notaris Miranti Tresnaning Timur, SH No.14 tanggal 26 November 2008. Gapoktan Rukun Tani mempunyai visi dan misi. Visi Gapokan Rukun tani adalah Terwujudnya Masyarakat Tani yang Maju dan Sejahtera. Misi dari Gapoktan Rukun Tani adalah 1. Meningkatkan peran kelompok tani dan Gapoktan dalam peningkatan produksi dan produktivitas usaha tani, 2. Memfasilitasi anggota dalam penyediaan sarana produksi pertanian saprodi, permodalan dan pemasaran hasil usaha tani, 3. Meningkatkan posisi tawar petani dalam pemasaran hasil usaha tani, 4. Meningkatkan fungsi kelompoktani sebagai wahana belajar, wahana kerjasama dan unit produksi. Gapoktan Rukun Tani juga memiliki moto yaitu Dari Petani, Oleh petani, Untuk Petani. Untuk mengetahui susunan organisasi Gapoktan Rukun Tani, lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Gapoktan Rukun Tani terdiri atas tujuh kelompok tani. Kelompok tersebut berbeda-beda dari segi usahatani yang dikelola. Kelompok tersebut diantaranya dalah Poktan Pondok Menteng, Poktan Sukamaju, Poktan Tani Jaya, Poktan Kelompok Wanita Tani KWT Citapen Berkarya, Poktan Bina Mandiri, Poktan Sawah Lega, dan Poktan Silih Asih. Ketujuh Poktan tersebut mengelola usaha yang berbeda-beda. Kelompok tani Pondok Menteng mengelola beberapa usaha. Usaha tersebut ada yang dikelola oleh kelompok maupun individu anggotanya. Usaha yang dikelola kelompok adalah bertani sayuran dan hortikultura, sedangkan usaha individu anggota adalah sembako, kredit, berdagang sayuran dan counter hape. Kelompok tani lainnya yaitu Poktan Sukamaju yang mengelola usahatani peternakan sapi dan kambing. Anggota poktan ini terdiri atas 20 orang anggota namun terdapat 12 anggota pasif didalamnya. Poktan ketiga adalah Poktan Tani Jaya. Poktan Tani Jaya merupakan Poktan yang seluruh anggotanya adalah petani. Anggota Poktan Tani Jaya mayoritas merupakan petani sayuran. Kelompok ini cukup berbeda dengan kelompok tani yang lain. Kelompok ini seluruh anggotanya adalah perempuan. Kelompok tersebut adalah kelompok tani KWT Citapen Berkarya. Poktan tersebut terdiri atas anggota tani wanita yang mengelola usaha keripik pisang dan pangsit. Jumlah anggota dari Poktan ini adalah sebanyak 43 orang, namun hanya 8 orang anggota yang aktif, sisanya aktif jika terdapat produksi dalam jumlah besar yang membutuhkan banyak pekerja dan bersifat musiman, seperti melonjaknya pesanan saat lebaran, maka anggota pasif tersebut diberdayakan. Selanjutnya adalah Poktan Silih Asih. Poktan ini mengelola usahatani sale pisang. Anggota kelompok ini tidak banyak, hanya terdiri dari 5 orang, namun usaha sale pisang di kelompok ini cukup berkembang. Tidak hanya Poktan Sukamaju yang usahanya bergerak di bidang peternakan. Namun ada juga Poktan Bina Mandiri yang mengelola usaha di bidang peternakan kelinci. Lalu Poktan yang terakhir adalah Poktan Sawah Lega, Poktan ini mengelola usaha di bidang pertanian seperti usaha sayuran dan hortikultura. Berdasarkan dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 273KptsOT.16042007 13 April 2007 tentang pedoman penumbuhan dan pengembangan kelompok tani dan gabungan kelompok tani, kelompok tani di Gapotan Rukun Tani sudah sesuai dengan pengertian kelompok tani yang disebutkan oleh Permentan tersebut. Kelompok tani di Desa Citapen berdiri berdasarkan kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Berikut data kelompok tani pada Gapoktan Rukun Tani di Desa Citapen tahun 2010 yang dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini. Tabel 4 Data Kelompok Tani pada Gapoktan Rukun Tani, Tahun 2010 No Nama Kelompok Tani Ketua Anggota terdaftar Anggota aktif Anggota pasif 1 Pondok Menteng H. Misbah 104 103 1 2 Sukamaju Sarno 20 8 12 3 Bina Mandiri Yudi S 20 7 13 4 Silih Asih H.Agus 5 5 5 Tani Jaya Dade 20 20 6 Citapen Berkarya Neng 43 8 35 Jumlah 212 151 61 Sumber : Data Gapoktan Rukun Tani, Tahun 2010 Berdasarkan Tabel 4 diatas, anggota kelompok tani terbanyak terdapat pada Poktan Pondok Menteng. Sedangkan Poktan yang lain memiliki anggota tidak sebanyak Poktan tersebut. Berdasarakan wawancara peneliti kepada Ketua Kelompok Tani Pondok Menteng. Hal tersebut dikarenakan Poktan Pondok Menteng tidak membatasi anggota untuk bergabung kedalam Poktan ini. Selain itu Pondok Menteng memiliki anggota yang letak rumahnya dekat dengan sekretariat Poktan, hal tersebut memudahkan warga terdekat untuk dapat masuk kedalam kelompok tersebut, ini merupakan salah satu alasan mengapa Poktan Pondok Menteng memiliki banyak anggota. Kemudian anggota Pondok Menteng yang awalnya hanya terdiri dari petani, lalu melebar karakteristiknya menjadi anggota yang usahataninya heterogen, bahkan ada yang diluar usaha non pertanian.

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN KELOMPOK

5.1 Karakteristik Responden

Pada bagian ini diuraikan karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan lamanya keanggotaan.

5.1.1 Jenis Kelamin

Responden penelitian terdiri dari 51,4 persen laki-laki dan sisanya 48,6 persen adalah perempuan. Responden laki-laki dalam penelitian ini mayoritas adalah petani, sedangkan responden perempuan mayoritas adalah pedagang. Mayoritas penduduk Desa Citapen berdasarkan data sebelumnya bermata pencaharian sebagai buruh tani, namun mata pencaharian sebagai pedagang di desa ini jumlahnya juga cukup banyak. Tabel 5 Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun 2011 Jenis Kelamin Jumlah N Laki-laki 18 48.6 Perempuan 17 51.4 Jumlah 35 100.0

5.1.2 Usia

Berdasarkan hasil penelitian, usia responden berkisar antara 19-70 tahun. Sebanyak 18 responden tergolong pada kategori usia dewasa madya. Kemudian, sebanyak 16 responden merupakan dewasa awal dan hanya 1 responden yang berusia lanjut. Kisaran umur yang telah ditentukan merupakan tahap perkembangan manusia berdasarkan teori perkembangan Hurlock 1980. Sebaran responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.