6.3 Hubungan Ciri-ciri Anggota dengan Kapasitas Kelompok
Ciri-ciri anggota yang terdiri atas pendidikan non formal dan kekosmopolitan anggota memiliki beragam hubungan dalam tabulasi silang.
Hasil tabulasi silang antara ciri-ciri anggota dengan kapasitas kelompok disajikan pada Tabel 17 berikut.
Tabel 17 Persentase Responden menurut Ciri-ciri Anggota dan Kapasitas Kelompok pada Program PUAP di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Kabupaten Bogor, 2011
Ciri-Ciri Anggota Kapasitas Kelompok
Pendidikan Non Formal
Kekosmopolitan R
S T
R S
T Unit
Produksi R
40 42.9
22.2 36.4 50.0
S 40 75.0
42.9 50.0
54.4 33.3 T
20 25.0 14.3
27.8 9.1 16.7
Total 100
100 100
100 100
100 Kerjasama
kelompok R
35.0 12.5 42.9
27.8 36.4 37.3
S 65.0 50.0
28.6 55.6
45.5 66.7 T
0 37.5 28.0
16.7 18.2
Total 100
100 100
100 100
100 Wahana
Belajar R
40.0 14.3
33.3 18.2 16.7
S 35.0 37.5
71.4 33.3
54.5 50.0 T
25.0 62.5 14.3
33.4 27.3 33.3
Total 100
100 100
100 100
100 Jaringan
Kerjasama R
30.0 42.9
22.2 18.2 50.0
S 65.0 75.0
57.1 72.2
72.7 33.3 T
5.0 25.0 5.6
9.1 16.7 Total
100 100
100 100
100 100
Keterangan : R= Rendah, S= Sedang, T= Tinggi
Berdasarkan tabulasi silang dapat dilihat bahwa unit produksi tertinggi berada saat pendidikan non formal sedang. Sedangkan ketika pendidikan non
formal tinggi, unit produksi yang dihasilkan hanya 14.4 persen dengan itu dapat dikatakan bahwa pendidikan non formal tidak banyak berhubungan dengan unit
produksi, hal ini dikarenakan pendidikan non formal yang dimiliki responden tidak sesuai dengan bidang usaha yang diusahakan responden. Ketika pendidikan
non formal rendah, kerjasama kelompok berada pada kategori sedang yaitu 65
persen. Lalu ketika pendidikan non formal tinggi, persentase responden yang dihasilkan pada kerjasama kelompok tergolong tinggi hanya 28 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa pendidikan non formal tidak berhubungan dengan kerjasama kelompok. Semakin tinggi pendidikan non formal, maka wahana belajar yang
dihasilkan tergolong pada kategori sedang. Terlihat pada tabel, bahwa ketika pendidikan non formal responden tinggi, wahana belajar bagi responden juga
sedang yaitu sebesar 71.4. Saat pendidikan non formal sedang, jaringan kerjasama yang dapat dijalin responden berada pada kategori sedang pula, yaitu 75 persen.
Lalu ketika pendidikan non formal tinggi dan jaringan kerjasama tinggi sebesar 0 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan non formal tidak
berhubungan dengan jaringan kerjasama kelompok. Berdasarkan
hasil tabulasi
silang, responden
yang memiliki
kekosmopolitan yang tinggi dengan unit produksi yang rendah sebesar 50 persen. Hal ini menunjukkan kekosmopolitan tidak terlalu berhubungan dengan unit
produksi. Sedangkan ketika responden dengan kekosmpolitan tinggi dan unit produksi tinggi memiliki persentase sebesar 16.7 persen, artinya kekosmopolitan
tidak membuat unit produksi menjadi tinggi pada kelompok. Responden yang memiliki tingkat kekosmopolitan yang tinggi, menghasilkan pernyataan akan
kerjasama kelompoknya tergolong pada kategori sedang yaitu sebesar 66.7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kekosmopolitan anggota tidak terlalu berhubungan
dengan kerjasama kelompok. Sedangkan kekosmopolitan yang tinggi tidak membuat kerjasama kelompok juga tinggi seperti terlihat pada tabel. Sebagian
besar responden yang memiliki tingkat kekosmopolitan anggota tinggi, menghasilkan pernyataan responden pada wahana belajar sedang yaitu sebanyak
50 persen. Hal ini dikarenakan kekosmopolitan tidak terlalu diperlukan dalam wahana belajar di dalam kelompok. Ketika kekosmopolitan anggota sedang,
menhasilkan pernyataan responden akan jaringan kerjasama juga sedang sebanyak 72.7 persen. Lalu ketika kekosmopolitan anggota tinggi, menghasilkan jaringan
kerjasama yang tinggi sebesar 16.7 persen. Kedua alasan tersebut menujukkan bahwa kekosmopolitan anggota tidak berhubungan dengan jaringan kerjasama
kelompok.
Hasil uji korelasi rank spearman antara ciri-ciri anggota dengan kapasitas kelompok. Berikut hasil uji korelasi rank spearman yang dapat dilihat pada Tabel
18.
Tabel 18 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara Ciri-ciri Anggota dengan
Kapasitas Kelompok
Ciri-ciri Anggota Kapasitas Kelompok
Unit Produksi
Kerjasama Kelompok
Wahana Belajar
Jaringan Kerjasama
Pendidikan Non Formal 0.674
0.203 0.194
0.798 Kekosmopolitan
0.156 0.531
0.649 0.693
Pendidikan non formal dan kekosmopolitan anggota merupakan dua variabel dalam ciri-ciri anggota yang diuji hubungannya dengan kapasitas
kelompok. Baik pendidikan non formal maupun kekosmopolitan anggota tidak berhubungan dengan keempat variabel kapasitas kelompok. Pendidikan non
formal yang pernah dilakukan oleh responden tidak sesuai dengan usaha yang dikelola sehingga tidak berhubungan dengan kapasitas kelompok. Sedangkan
kekosmopolitan anggota yang menyatakan bahwa keterdedahan informasi mengenai dunia luar juga tidak berhubungan dengan kapasitas kelompok karena
tidak pernah dilakukannya monitoring terhadap anggota kelompok.
BAB VII PENUTUP