STUDI WAKTU TINJAUAN PUSTAKA

10 Dalam menganalisa gerakan kerja seringkali dijumpai kesulitan dalam menentukan batas-batas suatu elemen Therblig dengan elemen Therblig lainnya karena waktu gerakan kerja terlalu singkat. Demikian juga seringkali kita jumpai bahwa elemen Therblig itu sendiri dengan singkat pelaksanaanya sehingga sangat sulit untuk diamati secara visual. Analisa gerakan kerja dengan rekaman film studi gerakan mikro micromotion study dilakukan dengan merekam gerakan-gerakan kerja dengan menggunakan rekaman film dan segala perlengkapannya. Hasil rekaman yang diambil dapat diputar ulang sehingga analisis gerakan kerja bisa dilakukan dengan lebih teliti.

2.6 STUDI WAKTU

Waktu merupakan salah satu sumber input seperti halnya dengan dengan material, energi, dan sebagainya. Waktu adalah sumber yang tidak dapat digantikan, sekali terlewat maka tidak bisa diulang kembali. Penggunaan waktu yang efektif akan memberi dampak langsung terhadap produktivitas. Aktivitas pengaturan dalam hal ini harus dirancang untuk menangani lebih banyak pekerjaan. Studi waktu adalah bagian dari prosedur pengukuran kerja yang digunakan, dimana usaha manusia menjadi bagian dari aktivitas produktif dan beberapa prosedur yang digunakan untuk mengukur “human time” untuk beberapa konsep dari sebuah level standar dari suatu usaha Mundel and Danner, 1994. Pengukuran kerja sendiri adalah sebuah ketentuan umum yang digunakan oleh banyak teknik sistematik dalam pengembangan koefisien numerik untuk mengubah pernyataan kuantitatif dari beban kerja menjadi sebuah pernyataan kuantitatif dari waktu yang dibutuhkan dalam penggunaan sumberdaya seperti mesin, manusia atau robot. Aspek studi waktu terdiri dari bermacam- macam prosedur untuk menentukan jumlah waktu yang diperlukan dan kondisi standar yang dapat diukur, yang meliputi tugas manusia, mesin atau kombinasi keduanya. Pengukuran waktu ditujukan juga untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Peranan penentuan waktu bagi suatu pekerjaan sangat besar di dalam sistem produksi seperti untuk sistem upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik, penganggaran dan sebagainya Sutalaksana dkk, 2004 dalam Rohman, 2008. Studi terhadap waktu dapat menunjukkan ukuran kerja, yang melibatkan teknik dalam penetapan waktu baku yang diijinkan untuk melakukan tugas yang telah diberikan berdasarkan ukuran suatu metode kerja dengan memperhatikan faktor kelelahan, pekerja dan kelambatan yang tidak dapat dihindarkan. Analisa studi waktu dapat menggunakan beberapa teknik untuk menetapkan sebuah standar yaitu dengan cara studi waktu menggunakan stopwatch, pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi, data standar, dasar mengenai data gerakan, pengambilan contoh kerja, dan perhitungan berdasarkan masa lalu. Setiap teknik mempunyai penerapan tersendiri pada setiap kondisi, studi analisis waktu harus dapat diketahui ketika hal ini harus menggunakan teknik tertentu dan kemudian menggunakan teknik tersebut secara benar Anggraini, 2006. Standar waktu digunakan untuk menentukan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan; untuk membantu dalam pengembangan metode kerja yang efektif; untuk mengatur pekerja dalam melakukan pekerjaannya; untuk membantu dalam membandingkan performansi kerja dari suatu rencana yang sudah ditetapkan dengan beban kerja dan sumberdaya yang digunakan; dan untuk melaksanakan pengukuran produktivitas secara total Mundel and Danner, 1994 dalam Rohman, 2008. Aktivitas pengukuran waktu kerja diperkenalkan pertama kali untuk penyelesaian kerja. Dengan adanya waktu ini maka sistem pengaturan upah atau insentif akan dapat dibuat berdasarkan “a 11 fair day’s pay for a fair day’s work”. Begitu pula dengan mengetahui waktu ini maka estimasi akan keluaran kerja yang dihasilkan serta jadwal perencanaan kerja dapat dibuat secara lebih akurat. Produktivitas kerja pada negara berkembang akan selalu terkait dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh sumber daya manusia yang digunakan, yaitu mengenai efektivitas dan efisiensi kerja. Nilai efisiensi tersebut dapat diartikan suatu rasio antara keluaran output dengan masukan input. Efisiensi atau produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang dipekerjakan. Total tenaga kerja ini direpresentasikan sebagai jam-manusia man hours, yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada 2 unsur yang membentuk produktivitas, yaitu besar kecilnya keluaran yang dihasilkan dan waktu kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Masukan berupa waktu ini dapat diteliti dan diperoleh dengan cara melakukan studi mengenai tata cara kerja dan pengukuran waktu kerja motion time study.

2.7 PETA KERJA