Latar Belakang Pemanfaatan Karbon Aktif dari Limbah Padat Industri Agar-agar sebagai Adsorben Logam Berat dan Bahan Organik dari Limbah Industri Tekstil

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya perairan melimpah serta termasuk negara eksportir penting berbagai komoditas hasil perairan di Asia. Luas perairan laut Indonesia serta keragaman jenis rumput laut merupakan cerminan dari potensi rumput laut Indonesia Anggadiredja et al. 2011. Salah satu jenis rumput laut yang terdapat di Indonesia yaitu penghasil agar-agar atau agarophyte . Rumput laut jenis agarophyte, misal Gracillaria sp. dan Gellidium sp. dapat menghasilkan metabolit primer berupa hidrokoloid yang disebut agar-agar. Agar- agar merupakan polisakarida rantai panjang yang disusun oleh ulangan dari pasangan dua unit molekul agarosa dan agaropektin Anggadiredja et al. 2011. Nilai produksi rumput laut Gracillaria sp. pada tahun 2011 yaitu sebesar 95.200 ton, dan pada tahun 2012 ditargetkan produksi rumput laut ini meningkat hingga 157.600 ton KKP 2012. Kebutuhan agar-agar yang terus bertambah mengakibatkan produksinya pun meningkat. Selain agar, industri agar juga menghasilkan limbah yang tidak sedikit. Limbah padat yang dihasilkan dari industri agar-agar mencapai 65-70 dari total bahan baku. Jika semua rumput laut Gracillaria sp. dimanfaatkan menjadi agar-agar, maka pada tahun 2011 total limbah padat agar-agar yang dihasilkan sekitar 61.880-66.640 ton. Penumpukkan limbah dapat menjadi masalah, terutama jika sarana penimbunan sudah tidak mampu menampung limbah hasil produksi sehingga perlu suatu upaya untuk memanfaatkan limbah padat menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah dan juga untuk menerapkan prinsip zero waste industry Saputra 2008. Limbah padat agar memiliki kandungan karbon organik yang banyak. Karbon pada rumput laut berasal dari selulosa atau hemiselulosa dan karbohidrat sebagai hasil fotosintesis. Kandungan karbohidrat pada rumput laut Gellidium sp. mencapai 87, sedangkan pada agar mencapai 15. Kandungan selulosa pada tumbuhan memiliki kekuatan adsorpsi yang tinggi Suwilin 2007. Oleh karena itu, limbah padat agar-agar ini berpotensi menjadi suatu adsorben. Adsorben adalah senyawa tempat terjadinya proses adsorpsi. Adsorpsi merupakan peristiwa terakumulasinya partikel pada permukaan. Jenis adsorben yang umum digunakan adalah karbon aktif. Karbon aktif adalah karbon amorf yang memiliki porositas internal tinggi, sehingga merupakan adsorben yang baik. Karbon aktif telah banyak dimanfaatkan secara luas sebagai adsorben air limbah Roy 1995. K onsumsi karbon aktif dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2001-2002 kegiatan impor karbon aktif Indonesia mengalami peningkatan sebesar 107,14 sedangkan ekspor karbon aktif mengalami penurunan sebesar 4,54 Sirait dan Sisilia 2008. Konsumsi karbon aktif dunia mencapai 300.000 tontahunnya Hadi 2011. Karbon aktif terbukti efektif dalam menghilangkan logam berat, namun membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menemukan biomaterial karbon aktif dari bahan baku yang murah dan mudah didapat Esmaeili et al. 2010. Limbah industri merupakan masalah yang berdampak pada lingkungan, terutama apabila limbah tersebut mengandung zat pencemar. Salah satu limbah yang dapat mencemari lingkungan adalah limbah cair dari industri tekstil. Limbah ini diketahui mengandung cemaran organik dan juga anorganik. Banyaknya cemaran organik dalam limbah dinyatakan dalam nilai Biological Oxygen Demand BOD dan Chemical Oxygen Demand COD. Semakin tinggi nilai BOD dan COD maka semakin rendah kualitas suatu perairan Salmin 2005. Cemaran anorganik contohnya adalah logam berat. Hasil penelitian Suganda et al. 2002 menunjukkan adanya Cu, Zn, Pb, Cd, Co, Ni, dan Cr pada limbah tekstil dengan kandungan logam berat yang tertinggi adalah Zn, Cu dan Cr. Cemaran- cemaran tersebut dapat direduksi salah satunya dengan treatment menggunakan adsorben karbon aktif. Karbon aktif pada dasarnya dapat dibuat dari berbagai bahan yang mengandung karbon, seperti tulang, kayu-kayuan, serbuk gergaji dan tempurung kelapa Roy 1995. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif pengganti adsorben yang telah ada dengan menggunakan karbon aktif yang dibuat dari limbah padat agar. Karbon aktif yang dihasilkan kemudian diaplikasikan sebagai adsorben limbah industri tekstil.

1.2 Tujuan