pada bujur 123.5-137.4 BT yaitu sekitar
Samudera Pasifik Barat khususnya di bagian timur Taiwan dan bagian timur laut kepulauan
Filipina. Selain itu, bujur 81.5-95.4 BT
merupakan tempat
yang banyak
pula pembentukan tahap awal siklon tropis, yaitu
sekitar Teluk Benggala Gambar 8.
b Belahan Bumi Selatan
Awal kemunculan siklon tropis yang terjadi di wilayah Samudera Pasifik Selatan
dan Hindia Selatan dari bulan Januari 2007 hingga Desember 2011 terdapat pada 5.5-
23.5 LS. Lintang 11.5-15.4
LS merupakan wilayah paling sering terjadinya siklon tropis.
Semakin tinggi lintang maka frekuensi awal pembentukan siklon tropis pun semakin besar
dengan puncak maksimum terjadi pada lintang 13.5-15.4
LS. Setelah melewati 15.4 LS
maka frekuensi awal muncul siklon tropis menurun Gambar 9.
Gambar 9 Frekuensi awal kemunculan siklon tropis di BBS berdasarkan posisi lintang
Awal kemunculan siklon tropis tidak terjadi pada lintang dibawah 5.5
LS karena parameter coriolis yang kecil dan tidak terjadi
pada lintang diatas 26 LS karena tidak masuk
kedalam zona ITCZ yang inklinasi terjauh hanya mencapai 23.5
LS Gambar 9.
Gambar 10 Frekuensi awal kemunculan siklon tropis di BBS berdasarkan posisi bujur barat
Awal kemunculan siklon tropis di kawasan bujur barat pada rentang 5 tahun dari Januari
tahun 2007 hingga Desember tahun 2011 berada pada 152
BB sampai dengan 179.5 BB Gambar 10.
Gambar 11 Frekuensi awal kemunculan siklon tropis di BBS berdasarkan posisi bujur timur
Posisi yang berpotensi terjadinya tahap awal kemunculan siklon tropis adalah pada
bujur 41 BT sampai dengan 167
BT. Awal kemunculan siklon tropis maksimum terjadi
pada 77-94.5 BT wilayah Palung Pusat
Samudera Hindia dan 113-130.9 BT
wilayah di perairan Australia Barat Gambar 11.
4.7 Posisi Lintang dan Bujur pada Tahap
Akhir Siklon Tropis a
Belahan Bumi Utara
Tahap akhir siklon tropis mati yang terjadi di belahan bumi utara berdasarkan
Gambar 12 terlihat bahwa posisi potensial berakhirnya siklon tropis adalah dari 3.1
LU hingga 51.3
LU. Posisi siklon tropis berakhir paling banyak terjadi di 18.1-23
LU.
Gambar 12 Frekuensi tahap pelenyapan siklon tropis di BBU berdasarkan posisi lintang
Terdapat 2 siklon tropis yang berakhir pada lintang 3.1
LU dan 4 LU. Hal tersebut
karena ketika suatu siklon masuk kedalam zona lintang dibawah 5
LU maka siklon tersebut akan hilang karena pengaruh gaya
coriolis yang menuju nol dengan semakin dekat ke ekuator Gambar 12.
5 10
15 20
25 30
35
Kej ad
ian s
ik lo
n
Derajat Lintang Selatan
1 2
3 4
5 6
Ke jadia
n s
ik lo
n
Derajat Bujur Barat
5 10
15 20
25
Ke jadia
n s
ik lo
n
Derajat Bujur Timur
20 40
60 80
100
Kej ad
ian s
ik lo
n
Derajat Lintang Utara
Gambar 13 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBU berdasarkan posisi bujur barat
Posisi bujur barat siklon tropis berakhir pada 13.4-179.8
BB, terbanyak pada posisi 93.4-113.3
BB yaitu wilayah di sekitar Teluk Mexico dan Teluk California. Ketika siklon
tropis masuk kedalam kawasan tersebut maka akan mati karena merupakan teluk yang
dikelilingi daratan, siklon akan melemah kekuatannya ketika bertemu dengan daratan
tingkat kekasapan permukaan di daratan lebih tinggi daripada lautan sehingga merusak
siklon tropis Gambar 13.
Gambar 14 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBU berdasarkan posisi bujur timur
Frekuensi kejadian siklon tropis lebih banyak berakhir mati pada bujur yang lebih
besar dari 91.5 BT. Selain itu, posisi siklon
tropis mati paling banyak terjadi pada 91.6 –
110.5 BT kawasan sekitar kepulauan
Andaman India dan pada 110.6 –129.5
BT kawasan kepulauan Filipina dan Laut Cina
Selatan Gambar 14.
b Belahan Bumi Selatan
Dari data kejadian siklon tropis tahun 2007 hingga 2011 dibelahan bumi selatan
yaitu wilayah Samudera Pasifik Selatan dan Hindia Selatan terdapat siklon tropis yang
berakhir pada lintang 5.4-36.4 LS yang
puncaknya pada 17.4-21.3 LS dan tidak ada
siklon yang berakhir di atas 36.4 LS Gambar
15.
Gambar 15 Frekuensi tahap pelenyapan siklon tropis di BBS berdasarkan posisi lintang
Frekuensi kejadian siklon tropis yang mati dalam rentang waktu 2007 hingga 2011 di
selatan ekuator berfluktuasi pada 145.2-179.4 BB Gambar 16.
Gambar 16 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBS berdasarkan posisi bujur barat
Siklon tropis mengalami tahap akhir pada wilayah dengan letak geografi 34-179.9
BT. Semakin besar bujur timur maka siklon yang
mati akan menurun Gambar 17.
Gambar 17 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBS berdasarkan posisi bujur timur
4.8 Analisis