Gambar 13 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBU berdasarkan posisi bujur barat
Posisi bujur barat siklon tropis berakhir pada 13.4-179.8
BB, terbanyak pada posisi 93.4-113.3
BB yaitu wilayah di sekitar Teluk Mexico dan Teluk California. Ketika siklon
tropis masuk kedalam kawasan tersebut maka akan mati karena merupakan teluk yang
dikelilingi daratan, siklon akan melemah kekuatannya ketika bertemu dengan daratan
tingkat kekasapan permukaan di daratan lebih tinggi daripada lautan sehingga merusak
siklon tropis Gambar 13.
Gambar 14 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBU berdasarkan posisi bujur timur
Frekuensi kejadian siklon tropis lebih banyak berakhir mati pada bujur yang lebih
besar dari 91.5 BT. Selain itu, posisi siklon
tropis mati paling banyak terjadi pada 91.6 –
110.5 BT kawasan sekitar kepulauan
Andaman India dan pada 110.6 –129.5
BT kawasan kepulauan Filipina dan Laut Cina
Selatan Gambar 14.
b Belahan Bumi Selatan
Dari data kejadian siklon tropis tahun 2007 hingga 2011 dibelahan bumi selatan
yaitu wilayah Samudera Pasifik Selatan dan Hindia Selatan terdapat siklon tropis yang
berakhir pada lintang 5.4-36.4 LS yang
puncaknya pada 17.4-21.3 LS dan tidak ada
siklon yang berakhir di atas 36.4 LS Gambar
15.
Gambar 15 Frekuensi tahap pelenyapan siklon tropis di BBS berdasarkan posisi lintang
Frekuensi kejadian siklon tropis yang mati dalam rentang waktu 2007 hingga 2011 di
selatan ekuator berfluktuasi pada 145.2-179.4 BB Gambar 16.
Gambar 16 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBS berdasarkan posisi bujur barat
Siklon tropis mengalami tahap akhir pada wilayah dengan letak geografi 34-179.9
BT. Semakin besar bujur timur maka siklon yang
mati akan menurun Gambar 17.
Gambar 17 Frekuensi tahap akhir siklon tropis di BBS berdasarkan posisi bujur timur
4.8 Analisis
Vertikal Shear
Angin Horizontal
Seperti yang ditulis pada bagian 2.2 terdapat enam syarat yang dibutuhkan untuk
pembentukan siklon tropis yaitu energi termal dari samudera yang cukup panas dengan suhu
permukaan laut 26 C dengan kedalaman
laut 60 m, peningkatan kelembaban pada
10 20
30 40
50 60
Kej ad
ian s
ik lo
n
Derajat Bujur Barat
10 20
30 40
50
Kej ad
ian s
ik lo
n
Derajat Bujur Timur
10 20
30 40
50
Kej ad
ian s
ik lo
n
Derajat Lintang Selatan
1 2
3 4
5 6
7 8
Kej ad
ian s
ik lo
n
Derajat Bujur Barat
5 10
15 20
25
Kej ad
ian s
ik lo
n
Derajat Bujur Timur
lapisan troposfer bagian tengah lapisan 700 mb, kondisi tidak stabil, peningkatan vorticity
relatif pada lapisan troposfer bagian tengah, serta
tempat terjadinya
siklon tropis
setidaknya pada lintang 5 utara dan selatan
dari ekuator. Beberapa
penelitian telah
mengkaji perubahan intensitas siklon tropis yang
diakibatkan oleh shear. Penelitian oleh DeMaria dan Kaplan 1994; DeMaria dan
Kaplan 1999; DeMaria et al. 2005 menunjukan bahwa shear vertikal adalah
prediktor yang signifikan secara statistik dengan
ambang batas
pelemahan dan
penguatan yaitu 10 ms pada lapisan shear 850-200 hPa. Menurut Vaquez 2002 dalam
Filho dan Lima 2006 syarat siklon tropis adalah terdapat shear vertikal angin zonal
yang lemah yaitu 10 ms.
Gambar 18 Shear vertikal angin zonal bulanan lapisan 850-200 mb untuk bulan Januari, April,
Agustus dan Oktober 1981-2010 dalam ms
Shear vertikal angin zonal dipetakan pada Gambar 18 untuk empat bulan pada tahun
1981-2010. Hastenrath 1985 menjelaskan bahwa nilai positif shear angin zonal
menunjukan bahwa angin zonal pada lapisan 200 mb lebih kuat dari arah barat atau lebih
lemah dari arah timur daripada angin zonal pada lapisan 850 mb. Shear troposfer yang
representatif adalah shear angin yang diukur antara ketinggian 850 mb dan 200 mb.
Ketinggian 850 mb dianggap sebagai aras kondensasi rata-rata di daerah samudera
tropis.
Selama bulan Januari dan Oktober ketika suhu permukaan laut di belahan bumi selatan
paling kondusif untuk pembentukan tropical storm, shear vertikal angin zonal terkecil
terjadi di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik bagian barat sehingga wilayah tersebut
berpotensi terjadinya siklon tropis, sedangkan pada bulan April ketika posisi matahari
sedang bergerak ke belahan bumi utara, shear vertikal angin zonal terkecil terdapat hanya di
sebagian kecil Samudera Pasifik bagian barat. Bulan Agustus, ketika matahari sedang
bergerak ke arah ekuator, shear angin vertikal terkecil terjadi di Samudera Hindia bagian
tengah Gambar 18.
4.9 Sebaran Angin pada Siklon Tropis