Normalitas Rasio Efisiensi Rasio Biaya Operasional
21
Kriteria Ekonomi
Kriteria ekonomi perlu dilakukan untuk melihat kesesuaian tanda pada variabel bebas
nilai estimator dengan teori ekonomi dan kesesuaian dengan logika. Variabel independen tersebut dijelaskan den
gan menggunakan teori ekonomi pengaruhnya terhadap variebel dependen.
Model Penelitian
Dalam penelitian ini semua variabel sudah dalam satuan yang sama, yaitu dalam persen. Sehingga hasil regresi yang diperoleh akan lebih efisien dan lebih
mudah dalam di interpretasikan. Dalam penelitian ini model dapat dituliskan sebagai berikut:
ROR
it
= α +
1
NOM
it
+
2
NPF
it
+
3
BOPO
it
+
4
FDR
it
+
5
SB
it
+ ε Dimana
α : Intersep pada model
β : Koefisien regresi
i, t : Bank syariah ke i, triwulan ke t
ε : random disturbance error
ROR
it
: rate of return, yaitu tingkat bagi hasil deposito pada BUS NOM
it
: net operasional margin, yaitu laba bersih dari operasional BUS NPF
it
: non performing financing, yaitu pembiayaan bermasalah FDR
it
: financing to deposit ratio, yaitu pembiayaan yang disalurkan BOPO
it
: biaya operasional terhadap pendapatan operasional SB
it
: suku bunga deposito
GAMBARAN UMUM Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Perbankan syariah mulai dikenal pada tahun 1992 setelah dibentuknya UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang mengakomodasi adanya dual banking
system di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank syariah menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan azas bagi hasil. Secara perlahan,
bank syariah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang menginginkan sistem perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan potensi mayoritas jumlah
penduduk muslim dalam jangka waktu delapan tahun terakhir bank syariah menunjukan peningkatan yang sangat signifikan terlihat dari pertumbuhan aset
dan jaringan kantor perbankan syariah. Menurut data Statistik Perbankan Syariah SPS jumlah aset perbankan syariah telah mencapai Rp 242 Triliun. Penilian
terhadap kinerja bank dapat terlihat dari rasio keuangan Bank Umum Syariah.
22 Tabel 2 Perkembangan Jaringan Kantor Perbankan Syariah tahun 2007 -2013
Jenis Bank 2009
2010 2011
2012 2013
Bank Umum Syariah Jumlah Bank
6 11
11 11
11 Jumlah Kantor
711 1215
1401 1745
1998 Unit Usaha Syariah
Jumlah Bank 25
23 24
24 23
Jumlah Kantor 287
262 336
517 590
Bank Pengkreditan Rakyat Syariah Jumlah Bank
138 150
155 158
163 Jumlah Kantor
225 286
364 401
402 Total Kantor
1223 1763
2101 2663
2990
Sumber : Statistik Perbankan Syariah BI, 2014
Tabel di atas menunjukan perkembangan jaringan kantor Bank Umum Syariah di Indonesia. Peningkatan jumlah bank terbanyak terjadi di tahun 2010,
yaitu terdapat lima bank syariah baru yang didirikan. Bank Syariah tersebut adalah Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Central Asia Syariah, Bank Victoria
Syariah, Bank Maybank Syariah, dan Bank Bukopin Syariah. Perkembangan jumlah bank dan kantor sebanding dengan perkembangan jumlah rekening pada
produk deposito bank syariah, hal ini dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Gambar 6 Perkembangkan jumlah rekening produk deposito pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada tahun 2008 hingga tahun 2013
Sumber: Statistik Perbankan Syariah BI, 2014 114739
150348 186400
224217 317712
356422
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
2008 2009
2010 2011
2012 2013
Ju m
lah re
ken in
g u n
it
Tahun