Rasio Rentabilitas Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Bagi Hasil Pada Produk Deposito Mudharabah Bank Umum Syariah
13 BOPO memiliki pengaruh secara parsial dan simultan terhadap tingkat bagi hasil
tabungan dan deposito mudharabah mutlaqah. Amelia 2011 melakukan penelitian tentang pengaruh CAR, NPF, dan
FDR terhadap return bagi hasil deposito mudharabah pada perbankan syariah. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan triwulan dari tiga Bank
Umum Syariah BUS, yaitu Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank Syariah Mandiri BSM, dan Bank Syariah Mega Indonesia BSMI pada periode Maret
2006 sampai dengan Desember 2010. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 18.0. Hasil
penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel CAR, NPF, dan FDR mempunyai pengaruh signifikan terhadap return bagi hasil Bank Umum Syariah
BUS di Indonesia. Secara parsial CAR, FDR, dan NPF mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap return bagi hasil deposito mudharabah Bank
Umum Syariah BUS.
Terdapat beberapa perbedaan pada penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Pertama, dalam penelitian ini jumlah sampel bank yang
digunakan lebih banyak dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu sebanyak enam buah bank. Kedua, periode pada penelitian ini dimulai dari tahun
2010 kuartal tiga hingga tahun 2013 kuartal empat. Ketiga, penelitian ini di analisis dengan menggunakan regresi data panel, sehingga menghasilkan hasil
estimasi yang lebih baik. Keempat, dalam penelitian ini digunakan variabel internal lainnya, yaitu variabel NOM, sedangkan penelitian sebelumnya
menggunakan variabel ROA. Penggunaan variabel NOM dikarenakan variabel tersebut lebih menggambarkan laba yang berasal dari operasional bank.
Kerangka Pemikiran
Bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Untuk melakukan fungsi
intermediasi dengan optimal, bank memerlukan dana dari deposan untuk menyalurkan pembiayaan kepada pihak yang membutuhkan dana. Sumber dana
terbesar pada bank syariah terdapat pada Dana Pihak Ketiga DPK. DPK terdiri atas tabungan, giro, dan deposito. Proporsi terbesar dari DPK tersebut berasal dari
dana deposito. Namun, jika dilihat dari besaran market share, yakni sebesar ± 4,9 OJK 2014, masih tertinggal dengan market share bank konvensional.
Penelitian yang dilakukan oleh Syibly 2008 menunjukkan bahwa bank syariah memiliki potensi yang besar pada pemanfaatan potensi floating market. Floating
market mempercayai bahwa perbankan syariah merupakan perbankan yang sesuai dengan ajaran Islam, mereka mengenal produk perbankan syariah, namun lebih
memperhitungkan alasan rasional dalam memilih bank, yakni dari segi pelayanan dan keuntungan bagi hasil yang didapatkan Karim dan Affif 2005.
Pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah BUS di Indonesia menjadi sepuluh bank, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah enam bank.
Peningkatan jumlah bank tersebut mengakibatkan persaingan yang lebih besar antar bank. Setiap bank berlomba-lomba untuk mengingkatkan kinerjanya
sehingga menghasilkan laba yang besar agar tingkat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah deposito juga baik. Sehingga nasabah tertarik untuk