Rasio Kualitas Aktiva Produktif
12 Umum Syariah BUS periode 2009-2011, sedangkan secara parsial ROA dan
suku bunga berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah, namun BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap deposito
mudharabah.
Aisiyah 2010 meneliti tentang pengaruh FDR, CAR, Effective Rate of Return, tingkat bunga pinjaman investasi dan tingkat inflasi terhadap tingkat bagi
hasil deposito dengan studi kasus pada Bank Mandiri dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Data yang digunakan adalah data sekunder
laporan keuangan Bank Syariah Mandiri periode Juni 2005-Mei 2009. Hasil penelitian menunjukan bahwa FDR, CAR, Effective Rate of Return, inflasi dan
suku bunga pinjaman investasi secara bersama-sama berpengaruh positif secara signifikan terhadap hak pihak ketiga atas bagi hasil Bank Syariah Mandiri,
sedangkan secara parsial, variabel Effective Rate of Return berpengaruh positif signifikan terhadap bagi hasil.
Pramudito 2014 menganalisis pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR, dan NCOM Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Proksi
profitabilitas yang digunakan adalah ROA. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan kelima variabel tersebut perpengaruh terhadap profitabilitas Bank
Umum Syariah. Secara parsial CAR, BOPO, FDR dan NCOM berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank.
Anggraini 2010 meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah studi kasus pada Bank Muamalat. Metode analisis
yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda. Kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian adalah ROA, ROE, FDR, BOPO, dan CAR. Hasil
penelitian menunjukan bahwa secara simultan ROA, ROE, FDR, BOPO, dan CAR mempunyai pengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito mudharabah.
Secara parsial ROA dan BOPO mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap bagi hasil, ROE dan FDR secara parsial tidak berpengaruh terhadap
tingkat bagi hasil, CAR memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap tingkat bagi hasil.
Azmy 2008 dengan menggunakan regresi berganda menganalisis pengaruh FDR, NPF, CAR, tingkat inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi terhadap
tingkat bagi hasil Bank Umum Syariah BUS di Indonesia. Data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan triwulan dari tiga Bank Umum
Syariah BUS, yaitu Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank Syariah Mandiri BSM dan Bank Syariah Mega Indonesia BSMI pada periode triwulan IV 2005-
triwulan I 2008. Berdasarkan hasil pengujian statistik dan analisis pembahasan, secara simultan variabel FDR, NPF, CAR, tingkat inflasi, suku bunga dan
pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah Bank Umum Syariah BUS. Secara parsial CAR, inflasi
dan suku bunga berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah Bank Umum Syariah BUS.
Juwairiyah 2008 melakukan penelitian dengan tujuan menganalisis pengaruh profitabilitas dan efektivitas terhadap tingkat bagi hasil tabungan dan
deposito mudharabah mutlaqah. Peneliti menggunakan metode analisis regresi berganda. Variabel yang digunakan adalah ROA dan BOPO sebagai pengukur
rasio profitabilitas dan efektifitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa ROA dan
13 BOPO memiliki pengaruh secara parsial dan simultan terhadap tingkat bagi hasil
tabungan dan deposito mudharabah mutlaqah. Amelia 2011 melakukan penelitian tentang pengaruh CAR, NPF, dan
FDR terhadap return bagi hasil deposito mudharabah pada perbankan syariah. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan triwulan dari tiga Bank
Umum Syariah BUS, yaitu Bank Muamalat Indonesia BMI, Bank Syariah Mandiri BSM, dan Bank Syariah Mega Indonesia BSMI pada periode Maret
2006 sampai dengan Desember 2010. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 18.0. Hasil
penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel CAR, NPF, dan FDR mempunyai pengaruh signifikan terhadap return bagi hasil Bank Umum Syariah
BUS di Indonesia. Secara parsial CAR, FDR, dan NPF mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap return bagi hasil deposito mudharabah Bank
Umum Syariah BUS.
Terdapat beberapa perbedaan pada penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Pertama, dalam penelitian ini jumlah sampel bank yang
digunakan lebih banyak dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, yaitu sebanyak enam buah bank. Kedua, periode pada penelitian ini dimulai dari tahun
2010 kuartal tiga hingga tahun 2013 kuartal empat. Ketiga, penelitian ini di analisis dengan menggunakan regresi data panel, sehingga menghasilkan hasil
estimasi yang lebih baik. Keempat, dalam penelitian ini digunakan variabel internal lainnya, yaitu variabel NOM, sedangkan penelitian sebelumnya
menggunakan variabel ROA. Penggunaan variabel NOM dikarenakan variabel tersebut lebih menggambarkan laba yang berasal dari operasional bank.
Kerangka Pemikiran
Bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Untuk melakukan fungsi
intermediasi dengan optimal, bank memerlukan dana dari deposan untuk menyalurkan pembiayaan kepada pihak yang membutuhkan dana. Sumber dana
terbesar pada bank syariah terdapat pada Dana Pihak Ketiga DPK. DPK terdiri atas tabungan, giro, dan deposito. Proporsi terbesar dari DPK tersebut berasal dari
dana deposito. Namun, jika dilihat dari besaran market share, yakni sebesar ± 4,9 OJK 2014, masih tertinggal dengan market share bank konvensional.
Penelitian yang dilakukan oleh Syibly 2008 menunjukkan bahwa bank syariah memiliki potensi yang besar pada pemanfaatan potensi floating market. Floating
market mempercayai bahwa perbankan syariah merupakan perbankan yang sesuai dengan ajaran Islam, mereka mengenal produk perbankan syariah, namun lebih
memperhitungkan alasan rasional dalam memilih bank, yakni dari segi pelayanan dan keuntungan bagi hasil yang didapatkan Karim dan Affif 2005.
Pada tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah BUS di Indonesia menjadi sepuluh bank, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah enam bank.
Peningkatan jumlah bank tersebut mengakibatkan persaingan yang lebih besar antar bank. Setiap bank berlomba-lomba untuk mengingkatkan kinerjanya
sehingga menghasilkan laba yang besar agar tingkat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah deposito juga baik. Sehingga nasabah tertarik untuk