Karakteristik Sumber Daya Hutan Desa Lamban Sigatal

÷ø ùúûüýüþ ÿü w ü ü✁ ✂ ✄☎ü✁ ✆ üþ ✝ü✁ ✞ ú✟ ü☎üý ✠ ✄✟ü û ú ☎✡þ ✄ÿü✁ ✂ ü ú ý ✂ ✄☎ü✁ ✝✄ÿü✁ ÿ ü y ✄ ☛☛☞ ✌ ✡✍✡ ✎ ☎ ú ✠✡ ✎ ✁ ü✁ ✟✏ þ ü û✄ ûü✁ ü☎ w ü ý ú ü ✎ ✡✍✡ ✎☎ ú ✎ ✄ ü ✡ ✝ü ✟ ü ú ü☎ w ü ✝ü✂ü✁ ✍ ü✁ ✟ü✁ Edible Animal Product ✑ ☛ ü ú ý ✂ ✄☎ü✁ ✝ ✄ ÿ ü✁ ÿü y ✄ y ü ✁ ✟ ✝✡ ✎ ü üý û ü ✎ú ✂ ✄☎ü✁ ✆ üþ ✝ü✁ ✞ ú✟ü☎üý ✏ ☎✡ ✎ þ ü ✄ ÿ ✍ü ûü ü ✎✡ üý ✍ ✡✁ ✒ ü ûü✁ ✟ü✁ ☛ ✓✔ ûü✁ þ✡þ ú ýú ÿ ú ✁ ú ýü ú ✡ÿ ✕✁ ✕þ ú ☎ ú ✁ ✟✟ú ✂ ú ✁ ✟✟ü ÿ ú ✁ ú ü û üýü✂ ✎✕☎ü✁ ✏ ÿ ✂ ✄ ✄ ✁ y ü ✠✡ ✎ ✁ ü✁ ✟ Daemonorops draco ✖ ú ýý û ✑ ✗ ☞ ý ✄ þ ✡ ✑ ✓ ü✁üþ ü✁ ✎ ✕ ☎ü✁ ✠✡ ✎ ✁ ü✁ ✟ ú ✁ ú þ ✡ ✎✄✍üÿ ü✁ ☎ü✁üþ ü✁ y ü✁ ✟ ✂ úû ✄ ✍ ✁ y ü ü✁ ✟ ü☎ ☎✡ ✎ ✟ ü✁☎ ✄✁ ✟ ✍ü ûü ✍ ✕✂ ✕✁ ú ✁ü✁ ✟ ✡ ✝ ü ✟ü ú ✎ üþ ✝ ü☎ü✁ ✑ ☞ ✡ ✎ û ü ü ✎ ÿ ü✁ ✄ ✎ v ✡ y ☎ ú ✁ ✟ÿü☎ ☎ ú ✁ ✠ü ✄ û ü✁ w ü w ü✁ ✒ ü ✎ü û✡✁ ✟ü✁ þ ü y ü ✎ üÿ ü☎ ✍✡þ ü✁ ✘ üü☎ ✠✡ ✎✁ü✁ ✟ û ú ÿ ✡☎ü ✂ ✄ ú ✝ ü✂ w ü ✠✡✁ ú ✍ ✕✂ ✕ ✁ ú ✁ ü✁ ✟ y ü✁ ✟ ✝úü ü ✁ y ü þ ✡✁✠ü û ú ✎üþ ✝ü☎ü✁ ✎ ✕ ☎ü✁ ✠✡ ✎ ✁ ü✁ ✟ ü✁ ☎ü ✎ ü ýü ú ✁ ü ûüýü✂ ✙ýü ú✏ ☞ üÿ ú ý ✏ ☞ ✡ ✎ ✁ ü ú✏ ☞ ✕✁ ✟ ✡✁ ✏ ✚ ✡ ✎üÿ✕ ✏ ✌✡☎ü✍ ü✁ ✟✏ ✌ ✄✝ ✄ ✁ ✟✏ ✛ü✂ ü✁ ✟ ✏ ✛✡ ✎ ✠✡ýü y ü✁ ✏ ✜✄ý✄☎ ✏ ✞✡ýü û✕ ✏ ✞✡ ✎ûü✁ ✟✏ ✞ ú ý ✄ ÿ ûü✁ ✞ ✄ ✁ ✟ ÿ ü ú üý ü ✑ ✢ ✡ ✎ ✁ ü✁ ✟ ü û üýü✂ üýü✂ ü☎ ✄ ✠✡✁ ú ✎ ✕ ☎ ü✁ ✍ ✡✁ ✟✂ü ú ý ✟ ✡☎ü✂ ✠✡ ✎ ✁ ü✁ ✟ ûú üþ✍ ú ✁ ✟ ✠✡ ✎ ✁ ü✁ ✟ ✝✄ ✎ ✄ ✁ ✟ D. draconcellus û ü✁ ✠✡ ✎ ✁ ü✁ ✟ üýüÿ D. didymophylla y ü✁ ✟ û ü✍ ü☎ û ú ✍✡ ✎ ✕ ý✡✂ ûü ✎ú w ú ýü y ü✂ ✂ ✄ ☎ü✁ ✞ ✄þü☎✡ ✎ ü ✞ ✄ þ ü ✎ ✁ü ✣ ✤ ✤ ø ✑ ☞ ✡ ✎ûü ü ✎ÿü✁ ✂ ü ú ý w ü w ü ✁ ✒ ü ✎ ü y ü✁ ✟ û ú ýü ÿ ✄ÿü✁ û ✡✁ ✟ ü✁ þ ü y ü ✎üÿü☎ ✍ ✡✁ ✒ ü ✎ú ✠✡ ✎✁ü✁ ✟ ☎✡ ✎ûü✍ ü☎ ✝ ✡ ✝✡ ✎ ü✍ ü ý✕ÿ ü ú y ü ✁ ✟ þ✡þ ú ýú ÿ ú ✍ ✎✕ û ✄ ÿ ú y ü✁ ✟ ☎ ú ✁ ✟✟ú✏ û ü✡ ✎ü✂ y ü✁ ✟ ✍ üý ú ✁ ✟ ✍ ✕☎✡✁ ú üý ûü✁ ÿü y ü ✠✡ ✎ ✁ ü ✁ ✟ ü ûüýü✂ û ü✡ ✎ ü✂ ✥ ü w ü ú ✌ü✍ ü ✏ ûü✡ ✎ ü✂ ✜ ✡ ✎ ÿ ü☎ ûü✁ ûü✡ ✎ ü✂ ✄ ✁ ✟ ü ú ✛ü✁ ✟ ✟✄ ý ✑ ✜ ü û ü ☎ü✂ ✄ ✁ ✦ ✧ ÷ ✤ ★ ü✁ üþ ✍ü ú û✡✁ ✟ü✁ ✦ ✧✧ ✤★ ü✁ ûü✡ ✎ ü✂ ú ✁ ú ✝ ú ü þ ✡✁ ✟✂ü ú ýÿ ü✁ ✠✡ ✎✁ü✁ ✟ ± 1.5 kg -1 kelompok -1 hari. Rata-rata pengumpul jernang menghasilkan ± 45 kg -1 kelompok -1 bulan. Kemudian di kawasan Atap Duri dan Lamban Kayu Mano menghasilkan jernang ± 1 kg -1 hari, masing-masing menghasikan ± 20 kg -1 kelompok -1 bulan. Sedangkan di daerah lokasi produksi lainnya baik yang di dalam maupun di luar desa rata-rata ± 0.5 kg -1 kelompok -1 hari. Dengan demikian kapasitas produksi untuk 4 kelompok pencari jernang adalah ± 250 kg -1 bulan. Pada tahun 90-an sampai dengan sekarang terdapat 50 orang masyarakat desa Lamban Sigatal yang memanfaatkan jernang dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Lokasi produksi yang dulu ada di desa sudah berkurang produksi hutannya akibat adanya perusahaan yang memanfaatkan kayu hutan dan selanjutnya menjadi tempatlokasi ladang atau jadi kebun masyarakat. Hasil panenan jernang per tahun dari Hutan Desa Lamban Sigatal dapat dilihat pada tabel 13. ✩✪ ✫✬✭ ✮✯ ✰ ✱ ✲✬✳ ✴✯ ✵✬✶ ✮ ✶ ✬✶ ✷ ✮ ✸✶ ✬✶ ✹ ✵ ✮ ✸ ✺✬✻ ✼✶ ✵ ✬ ✽✬ ✳ ✮ ✺ ✴✬ ✵ ✯✾✿✬✳ ✴ ✵ ✮ ✶ ❀ ✬✸ ✴✬✶ ✽✴ ✻ ✼✺✬✶ ❁ ✮ ✳ ✬ ❂ ✬ ❃ ✭✬✶ ❄ ✴ ✹ ✬✺✬ ✯ ✿ ✹ ❅ ❆❇ ❈ ❉ ❊ ❋ ● ❈ ❉ ❍ ■ ● ❏ ❑ ❏ ■❑▲ ❍▼◆ ● ❈ ❉ ■ ❑ ❏ ❖●▲ ❉ ● ❏ P ❑▲ ❏ ● ❏ ◗ ◆◗ ❘ ❙ ❚ ❯ ❱ ❲ ❳ ❨ ❩ u n ❬❭ k 30 35 50 50 50 10 10 10 Sela 75 100 175 175 175 18 18 18 ❪ ❫ ❑▲ ❴ ● ❊ ● ❙❱ ❚ ❵ ❯ ❱ ❯ ❱ ❯ ❵ ❳ ❳ ❳ ❪ ❛ ❑❜ ❇ ● ❙ ❵ ❙❱ ❯ ❵ ❯ ❵ ❯ ❵ ❱ ❱ ❱ ❪ ❛ ❑ ❴❉ ◗ ● ❘❱ ❙ ❵ ❚❱ ❚ ❱ ❚❱ ❚ ❚ ❚ ❪ ❛ ❑❑ ❊ ■● ❴ ❘ ❵ ❘❱ ❚ ❵ ❚ ❵ ❚ ❵ ❙ ❙ ❙ ❪ ❛ ❑❍ ❉ ❊ ● ❱ ❘ ❵ ❙❱ ❙ ❱ ❙❱ ❘ ❘ ❘ Total setahun 105 135 225 225 225 28 28 28 Produksi per hektar 0,115 ❝❞ ❡❢❣ ❤✐ ❥❦❧ ❦ ♠ ❤♥ ❡ ❣ ❤♦ ♣ ♥ q r ❦s t✉ ✈✉ ✇ ❣ ❧ ❣ ❤❦ ① ②❦① ✐ ③ q ④ ❦⑤♥ ♠ ❣① ⑥❦ ❤♥ ❦① ⑦ ❣ ❤ ① ❦ ① ②✐ ✈ ⑧ ❝❣ ♥ ⑨ ❢ ❞ r ⑩❶❞ ④♥ ❧ ❷ ❦ y ❦ ① ❸ t ⑧ ❝❣ ♥ ❶ ❦ ♣ ❦④ ❸ ❹ ⑧ ❥❦❡ ❺❦ w ❦♥ ⑩ ❝ ❣ ♥ ❺❦ w ❦ ♥ ❸ ❻ ⑧ ❥❦❡ ❼❣ ❤ ❣ ④❦❧ ⑩ ❝❣ ♥ ❺❦ ① ②q ♥ ❸ ❽ ⑧ ❝ ❣ ♥ ❾ ❦ ① ②② ❞ r ❸ ❿ ⑧ ❝❣ ♥ ❼❞ ❧ ♥ ① ② ❶❣ r ♥ ❞ ① ② ✇ ❣ ⑥♥ r ⑩ ❝❣ ♥ ❾❣ ❤ ❦ ① ❧ ♥ ❸ ➀ ⑧ ➁ ① ❦④ ❝ ❣ ♥ ❾ ❣ ❤❦ ① ❧ ♥ ⑩ ❶❞ ④♥ ❧ ❝❣ r q① ②❸ ➂ ⑧ ❝❣ ♥ ➃ ❦ ❡ ❢❞① ➃ ❞ r ❦ ① ② ➄ Produksi per hektar diperoleh dari jumlah total produksi seluruh lokasi dibagi luas hutan Desa Lamban Sigatal 8.663 hektar. Jernang sebagai sumber daya hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun. Karakter sumber daya ini mengacu pada pendapat Berge 2004 merupakan barang milik bersama common pool goods, karena sumber daya tersebut apabila dimanfaatkan pihak tertentu maka pihak lain tidak dapat memperolehnya substractable dan sifat penggunanya tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya non-excludable. Pengaturan pemanfaatannya diatur dengan ketentuan adat yang berlaku di Desa Lamban Sigatal. Sumber daya lainnya bagi masyarakat Desa Lamban Sigatal adalah tanaman karet sebagai tanaman utama. Selain karet, tanaman lainnya adalah durian, duku, bedarokelengkeng, petai, pinang, jengkol, serdanglontar, kabau, gaharu, nangka dan kemiri. Semua jenis tanaman ini biasanya ditanam dengan sistem tumpang sari diantara tanaman karet. Kepemilikan atas sumber daya perkebunan ini merupakan pemilikan pribadi private property baik itu tanah sebagai lahan usaha maupun segala yang berada diatasnya. Penegasan pemilikan ini berdasarkan kesepahaman bersama terhadap siapa yang memanfaatkan terlebih dahulu lahan merupakan pemiliknya. ➅ ➅

5.2 Karakteristik Kelompok Masyarakat Pemanfaat Rotan Jernang

➆ ➇➈➉ ➊➋ ➊➈ ➌➊ ➍ ➎➏ ➍➏ ➐➈➊ ➑➒ ➓➇➋ ➊ ➔ ➊ ➎→➊ ➍ ➣ ➒➐ ➊↔➊↕ ➙➛➛ ➜ ➉➊ ➝➊↔ ➉ ➒ ➍ y ➊↔➊➌ ➊ ➍ →➊ ➞ w ➊ ➓➇➋ ➊ ➔ ➊ ➎→➊ ➍ ➣ ➒➐ ➊↔➊↕ ➎➇ ➎ ➒↕➒➌ ➒ ➝ ➇ ➍➉ ➟ ➉ ➟ ➌ ➋ ➇→➊ ➍ y ➊➌ ➠ ➡➢ ➤ ➒ w ➊ ↔➇➈ ➉➒➈➒ ➊↔➊➋ ➡ ➢ ➥ ➤ ➒ w ➊ ↕➊➌ ➒ ➦ ↕➊➌ ➒ ➉ ➊➍ ➡ ➛ ➠ ➤ ➒ w ➊ ➝➇➈➇ ➎➝ ➟ ➊ ➍ ➧ ➨ ➟ ➎ ↕➊ ➞ ➩ ➇ ➝➊↕➊ ➩ ➇↕ ➟ ➊➈ ➐➊ ➩➩ ➋ ➇→ ➊ ➍ y ➊➌ ➫➠ ➛ ➩➩ ➊↔➊ ➟ ➈➊↔ ➊ ➦ ➈➊↔➊ ➋ ➇↔➒➊ ➝ ➌ ➇↕ ➟ ➊➈➐➊ →➇➈ ➊ ➍ ➐ ➐➏ ↔➊➌➊ ➍ ➡➦➥ ➤ ➒ w ➊ ➧ ➭ ➇➈↔ ➟ ➎ → ➟ ➞➊ ➍ ➝ ➇ ➍➉ ➟ ➉ ➟ ➌ ➓➇➋ ➊ ➔ ➊ ➎→ ➊ ➍ ➣ ➒➐➊↔➊↕ ➎➇ ➍ ➟ ➍ ➤ ➟ ➌ ➌➊ ➍ ➌ ➇➯➇ ➍ ➉ ➇➈ ➟ ➍ ➐ ➊ ➍ y ➊ ➍ ➐ ➋ ➇ ➎ ➊➌ ➒ ➍ ➎ ➇ ➍➒ ➍➐➌➊↔ ➧ ➩ ➏ ➎ ➝ ➏ ➋ ➒➋ ➒ ➝➇ ➍ ➉ ➟ ➉ ➟ ➌ → ➇➈➉ ➊➋ ➊➈➌ ➊ ➍ ➇↔➍➒➋ ➎➇ ➍ ➟ ➍ ➤ ➟ ➌➌ ➊ ➍ ➉ ➏ ➎➒ ➍ ➊ ➍ ➇↔ ➍➒➋ ↕➏➌ ➊↕ ➊↔➊ ➟ ➆ ➊↔ ➞ ➒ ➍ ➲ X 97.4, sisanya sebanyak 2 KK berasal dari etnis Batak, 15 KK etnis Jawa, dan 5 KK dari etnis Palembang. Berdasarkan agama danatau kepercayaan penduduk Desa Lamban Sigatal mayoritas menganut agama Islam 836 jiwa dan sisanya adalah menganut agama Kristen sebanyak 7 jiwa. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Lamban Sigatal relatif rendah, walaupun tidak didapatkan data secara kuantitatif untuk mendukung hal ini, namun secara kualitatif yang dilihat dari cara masyarakat mengemukakan pendapat, dan menjawab beberapa persoalan dalam diskusi bersama menunjukkan kondisi tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan 50 orang masyarakat pemanfaat jernang didapatkan bahwa sebanyak 25 orang memiliki pendidikan lulusan sekolah dasar SD, 24 orang tidak lulus SD dan seorang yang menamatkan SMP. Dengan kata lain 98 masyarakat tersebut memiliki pendidikan rendah. Namun demikian dari hasil diskusi dengan masyarakat diketahui sudah ada beberapa orang pemuda desa yang sudah menamatkan dan sedang menjalani pendidikan pada jenjang yang lebih baik yang berada di Pauh, Mandiangin dan Sarolangun maupun kabupaten lain, seperti di Muaro Bulian Kabupaten Batang Hari. Fasilitas pendidikan yang tersedia di desa ini hanyalah pada tingkat Sekolah Dasar SD. Sedangkan untuk kegiatan madrasah para murid sebelumnya menumpang di bangunan Sekolah Dasar dan sekarang menempati kantor Kepala Desa dan sebuah mushala. Sedangkan untuk melanjutkan ke jenjang sekolah menengah atau yang lebih tinggi mereka harus meninggalkan desa mereka untuk pergi ke ibu kota kecamatan bahkan ke ibu kota kabupaten. Tingkat kesejahteraan masyarakat masih tergolong rendah, dari 180 Kepala Keluarga terdapat 55 kepala keluarga yang tergolong masyarakat pra sejahtera Bappeda Sarolangun 2007. Artinya 30 masyarakat desa Lamban Sigatal ➳➵ ➸➺➻ ➼➽ ➾➚ ➾ ➪ ➶ ➹➘ ➹ ➪ ➶ ➾ ➪ ➸ ➾ ➴ y ➾ ➻ ➾➚➾➷ ➽➻ ➾ ➴ ➺➬ ➾ ➮ ➷ ➺➻ ➾➱ ✃➾❐ ➾ ➼➸ ➼➸➪ y ➾ ➸➾ ➴ y ➾ ➻ ➾➚ ➾➷ ❐➺➴ ➾ ➸➺➻ ➼➽ ➾➚ ➾ ➪ ➽➺ ➷➾ ➪ ❒❮ y ➾ ❒ ➷➼ ➸ ➺➪ ➾ ➪ ➾➸ ➽ ➾❐ ❒ ➘ ➾❐➾➪➶ ➼ ➪ ➷➼➚ ➸➺ ➸➺➪ ➼➮❒ ➚ ➺ ❰ ➼➷➼➮ ➾ ➪ ➽ ➾ ➪➶ ➾ ➪ ➪ y ➾ ❐➾ ➪ ❰➺➻ ➚➺ ❰➼➪ ➚ ➾ ➻➺ ➷➱ Ï ➺➘ ➾ ❒➪ ❒ ➷➼ ➬ ➼ ➶ ➾ ➾❐ ➾ y ➾ ➪ ➶ ➸➺ ➸➾ ➪ Ð ➾➾➷➚ ➾ ➪ ➮ ➾➴ ❒➘ ➴ ➼➸ ❰ ➺➻ ❐ ➾ y ➾ ➮ ➼ ➷➾ ➪ ➴ ➺➽ ➺➻ ➷ ❒ ➸ ➾❐➼ ❐ ➾ ➪ ➬➺➻➪ ➾ ➪ ➶ ➱ Ñ ➾ ➴ y ➾➻ ➾➚➾➷ y ➾ ➪ ➶ ➸➺➘ ➾➚ ➼➚ ➾ ➪ ➽ ➺➪ Ò ➾ ➻ ❒ ➾ ➪ ➬➺➻ ➪ ➾ ➪ ➶ ➽ ➾❐➾ ➼ ➸➼ ➸ ➪ y ➾ ➾❐ ➾ ➘ ➾ ➮ ➸ ➾ ➴ y ➾➻ ➾➚ ➾➷ ➾ ➴ ➘❒ Ó ➺➴ ➾ Ô➾ ➸❰ ➾ ➪ Ï ❒➶ ➾➷ ➾ ➘ ➱ Õ ➺➻ ❐➾ ➴ ➾ ➻ ➚➾ ➪ ➮ ➾ ➴ ❒➘ w ➾ w ➾ ➪ Ò ➾ ➻ ➾ ❐➺➪➶ ➾ ➪ ➽ ➺➪ Ò ➾ ➻❒ ➬➺➻➪ ➾ ➪ ➶ ➘ ➾➸ ➽ ❒➻ ➾ ➪ Ö ❐❒ ➚ ➺ ➷➾ ➮ ➼ ❒ ❰➾ ➮ w ➾ ➽➺➪ Ò ➾ ➻❒ ➾ ➪ ❰ ➼ ➾ ➮ ➻ ➹➷➾ ➪ ➬➺➻ ➪ ➾ ➪ ➶ ❰ ❒ ➾ ➴ ➾➪ y ➾ ❐ ❒➘ ➾➚➼ ➚➾ ➪ ❰ ➺➻ ➚➺➘ ➹ ➸ ➽ ➹➚ ➱ × ➼ ➸ ➘ ➾ ➮ ➾ ➪ ➶ ➶ ➹➷➾ ➴ ➾➷➼ ➚ ➺➘ ➹ ➸ ➽ ➹➚ ➼ ➸➼ ➸ ➪ y ➾ ➷ ➺➻ ❐❒➻❒ ❐➾ ➻ ❒ Ø ➴ ➾➸ ➽ ➾ ❒ ➵ ➹➻ ➾ ➪ ➶ ➱ Ó ❒ ❐ ➺➴ ➾ Ô➾➸❰ ➾ ➪ Ï ❒➶ ➾➷➾ ➘ ➷ ➺➻ ❐ ➾ ➽ ➾➷ ➴ ➺ ❰➾ ➪ y ➾➚ Ù ➚➺➘ ➹➸➽ ➹ ➚ ➽➺➪ Ò ➾ ➻❒ × ➺➻➪ ➾ ➪ ➶ ➱ Ó ❒ Ó ➺➴ ➾ Ô➾➸ ❰➾ ➪ Ï ❒➶ ➾➷ ➾ ➘ ➷ ➺ ➻ ❐➾ ➽ ➾➷ Ú ➺ ➸ ➽ ➾➷ ➹➻ ➾ ➪ ➶ ➾ ➪ ➶ ➶ ➹➷➾ ➸ ➾ ➴ y ➾ ➻ ➾➚ ➾➷ y ➾ ➪ ➶ ➸➺➪➶ ➼➸➽ ➼➘ ➚➾ ➪ ➬➺➻ ➪ ➾ ➪ ➶ ❐➺➪➶ ➾ ➪ Ò ➾ ➻ ➾ ➸ ➺ ➸ ❰ ➺➘❒ ➾➷➾➼ ➴ ➺➻❒➪ ➶ ❐❒➴ ➺ ❰ ➼➷ ❐ ➺➪ ➶ ➾➪ “t Û u ke ” dengan lafal penyebutan “toke”. Jernang yang dibeli biasanya berasal dari masyarakat pengumpul Jernang yang bermukim di Desa Lamban Sigatal maupun dari warga masyarakat sekitar desa seperti Desa Lubuk Napal dan Desa Sepintun. Pada umumnya para tauke baik yang ada di desa Lamban Sigatal maupun desa-desa lain memiliki koneksi dengan tauke yang berada di kabupaten. Saat ini terdapat 2 pedagang pengumpul besar di Kabupaten Sarolangun yaitu Emen dan Fatma istri pak Idris. Hasil analisis tentang saluran pemasaran Jernang yang berlaku di Lamban Sigatal yang didasarkan pada hasil wawancara dengan informan Lampiran 2 adalah sebagaimana yang disajikan pada Gambar 7. Tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian ini, menurut Yayasan Gita Buana 2007 saluran tata niaga yang berlaku di provinsi Jambi adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 8. Gambar 7 Saluran tata niaga Jernang di Lamban Sigatal Kabupaten Sarolangun