15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian
Pengukuran aktivitas Tc
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian  proses  pemisahan  dan  pemurnian
99m
Tc  dari
99
Mo  hasil  aktivasi neutron  menggunakan  kolom  kromatografi  alumina  dilakukan  di  laboratorium
Pusat  Radioisotop  dan  Radiofarmaka  PRR  BATAN  Kawasan  PUSPIPTEK –
Serpong Tangerang Selatan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret hingga Juni.
3.3 Bahan Penelitian
Bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  diantaranya:  MoO
3
hasil iradiasi, NaOH Merck, asam nitrat 65 Merck, metanol Merck, alumina basa
KANTO Chemical, JAEA-Jepang, alumina asam yang telah ditreatment dengan perendaman  asam  nitrat  0,1  N  KANTO  Chemical,  JAEA-Jepang,  metil  etil
keton Merck, larutan salin NaCl 0,9 dan aquades   IPHA, kertas Whatman no.1 dan no.3, glass wool, kertas indikator pH universal Merck.
3.4 Alat Penelitian
Alat  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  diantaranya:  neraca  analitik Sartorius,  corong  pisah  Pyrex,  peralatan  gelas  [Beaker  glass  100  ml,
Erlenmeyer  100  ml,  gelas  ukur  50  ml,  labu  ukur  50  ml,]  Pyrex,  pipet  tetes plastik, spatula, syringe  5 cc, kolom kromatografi,  statif, pinset, kontiner  timbal,
botol vial 5 dan 10 ml, kompor penangas, chamber, dose calibrator ATOMLAB
TM
100  plus  BIODEX,  spektrometer  gamma  Canberra  1000  dengan  detektor Germanium  kemurnian  tinggi  HPGe  Canberra  Industries  Inc,  Imaging
Scanner AR-200 Bioscan.
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Proses Persiapan 3.5.1.1 Preparasi pereaksi
Dibuat  larutan  NaOH  6  N  sebanyak  50  ml:  ditimbang  12  g  NaOH kemudian  dilarutkan  dalam  aquades  hingga  volume  50  ml.  Dibuat  pengenceran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
NaOH  4  N  sebanyak  50  ml:  dipipet  33,3  ml  larutan  NaOH  6  N  kemudian ditambahkan  aquades  hingga  50  ml.  Dibuat  larutan  asam  nitrat  0,1  M  sebanyak
100  ml  yang  akan  dipergunakan  untuk  merendam  alumina  asam:  dipipet  0,7  ml HNO
3
65 kemudian ditambahkan air hingga 100 ml.
3.5.1.2 Pelarutan Mo
MoO
3
hasil  iradiasi  sebanyak  2  g  dilarutkan  dengan  6  ml  NaOH  6  N. Setelah MoO
3
terlarut, kemudian diencerkan dengan menambahkan 40 ml larutan NaOH 4 N.
3.5.1.3 Preparasi kolom alumina basa
Ditimbang  sebanyak  3  g  serbuk  alumina  basa  kemudian  dicuci  serbuk alumina basa dengan metil etil keton. Pada dasar kolom ukuran p = 15 cm, d = 1
cm dimasukkan glass wool yang telah terlebih dahulu direndam dengan metil etil keton. Suspensi alumina basa dalam metil etil keton dimasukkan  ke dalam kolom
dengan  bantuan  pipet.  Setelah  alumina  memadat  dimasukkan  glass  wool  pada lapisan atas alumina basa.
3.5.1.4 Preparasi kolom alumina asam
Ditimbang  sebanyak  2x2  g  serbuk  alumina  asam.  Untuk  pengisi kolom
pertama,  serbuk  alumina  asam  terlebih  dahulu  direndam  dengan  asam  nitrat  0,1 M. Disiapkan kolom kromatografi ukuran p = 15 cm, d = 1 cm yang telah berisi
glass  wool  pada  dasar  kolom  kemudian  suspensi  alumina hasil  perendaman
dilewatkan  ke  dalam  kolom.  Setelah  alumina  memadat  dimasukkan  glass  wool pada  lapisan  atas  alumina  asam.  Didiamkan  selama  beberapa  jam  kemudian
kolom dielusi  dengan  10  ml  metil  etil  keton.  Sedangkan  kolom  alumina  asam
kedua dipreparasi sama halnya dengan preparasi kolom alumina basa. 3.5.2 Proses ekstraksi
Dicuplik  hasil  pelarutan  MoO
3
sebanyak  0,5  ml  dan  diukur  aktivitasnya dengan dose calibrator ATOMLAB 100 plus. Kemudian diencerkan dengan NaOH
4 N hingga 10 ml. Larutan tersebut diekstraksi dengan menambahkan 20 ml metil etil  keton.  Proses  ekstraksi  dilakukan  dengan  pengocokan  selama  10  menit
menggunakan  stirer.  Hasil  ekstraksi  dipindahkan  ke  dalam  corong,  pisah