UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.11 Kemurnian Radioisotop
2.11.1 Kemurnian Radionuklida
Kemurnian radionuklida didefinisikan sebagai fraksi dari total radioaktivitas dalam bentuk radionuklida yang diinginkan. Kotoran timbul dari
reaksi nuklir asing karena kotoran isotop dalam bahan target atau dari fisi dari elemen berat dalam reaktor Saha, 2003.
Ketidakmurnian radionuklida pada produksi
99m
Tc berasal dari nuklida induk yaitu
99
Mo. Nilai batasan terkecil kontaminasi
99
Mo yang diizinkan ialah 0,015 0,15 µCi
99
MomCi
99m
Tc Medi Physics Inc, 2009. Kemurnian
radionuklida ditentukan
dengan menggunakan
alat spektrometer gamma berdasarkan
karakteristik radiasi yang dipancarkan oleh radionuklida itu sendiri. Radionuklida yang
memancarkan sinar γ dapat dibedakan
satu sama lain dengan melihat energi sinar γ pada energi spektrum spesifik
yang diperoleh Saha, 2003.
2.11.2 Kemurnian Radiokimia
Kemurnian radiokimia adalah fraksi dari total radioaktivitas dalam bentuk kimia yang diinginkan. Terjadinya pengotor radiokimia timbul dari dekomposisi
pelarut, perubahan suhu atau pH, cahaya, oksidasi dan radiolisis Saha, 2003. Pengotor yang dapat timbul dalam produksi
99m
Tc ialah koloid dalam bentuk
99m
TcO
2.
Nilai kemurnian radiokimia yang dipersyaratkan ialah tidak kurang dari 95 dengan nilai Rf sekitar 0,6 dengan menggunakan metode
kromatografi kertas yaitu kertas Whatman no. I sebagai fasa diam dan metanol 85 sebagai fasa gerak Zolle, 2007.
Sejumlah metode analisis yang digunakan untuk mendeteksi dan menentukan pengotor radiokimia dalam radiofarmaka diantaranya pengendapan,
kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, dan kromatografi gel, kertas dan gel elektroforesis, pertukar an ion, ekstraksi pelarut, kromatografi cair kinerja tinggi,
dan penyulingan Saha, 2003. Pengukuran radioaktivitas dapat dilakukan dengan menggunakan alat pencacah sinar gamma Gamma Counter atau menggunakan
alat TLC Scanner. Perbandingan rasio di bawah kurva memberikan perbandingan konsentrasi radioaktif dari zat kimia British Pharmacopoeia, 1988.
15 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian
Pengukuran aktivitas Tc