UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bebas pengemban yang diperoleh dengan transmutasi nuklir, dengan demikian pula isolasi bahan industri yang diproduksi berton-ton. Underwood dan Day ed.
keenam, 2002 Secara umum definisi ekstraksi pelarut cair-cair adalah proses pemisahan
suatu komponen solut dari larutan fase air menggunakan pelarut organik tertentu. Dalam proses ekstraksi dihasilkan 2 jenis larutan yaitu larutan fase organik dan
fase air. Larutan fase organik yang dihasilkan dari proses esktraksi adalah larutan yang kaya dengan solut yang diinginkan dan sering disebut ekstrak sedangkan
larutan fase air adalah larutan yang miskin dengan solut disebut rafinat Torowati, 2009
2.6.1 Ekstraksi Pelarut Konvensional
Pemisahan ekstraksi pelarut konvensional didasarkan pada partisi dari
99m
Tc antara fase air dan fase organik dari pelarut yang saling bercampur. Pelarut yang umum digunakan dalam teknik ini ialah metil etil keton MEK.
Teknik ekstraksi dengan MEK menawarkan beberapa keuntungan, diantaranya: efisiensi pemisahan tinggi dari
99m
Tc dapat dicapai, lebih murah dibandingkan dengan kromatografi kolom generator,
99m
Tc yang diperoleh dengan metode ekstraksi MEK telah dilaporkan berkualitas baik dari segi kemurnian
radionuklida, kemurnian radiokimia dan kemurnian kimia serta proses ini menghasilkan
99m
Tc dengan konsentrasi radioaktif tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ekstraksi menggunakan MEK
diantaranya: MEK merupakan pelarut yang mudah terbakar, oleh karena itu penggunaannya perlu pengamanan sistem operasional yang tinggi; peralatan yang
digunakan untuk ekstraksi sangat kompleks, besar dan memerlukan kontrol penggunaan yang tinggi; proses ekstraksi dengan metode ini memakan waktu,
sehingga beberapa langkah memerlukan kehati-hatian; MEK rentan terhadap degradasi radiasi; permasalahan operasional dapat mengakibatkan minimnya
hasil
99m
Tc yang diperoleh dan menambah kontaminasi dari
99
Mo Dash, Knapp, Pillai, 2012.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.7 Metil Etil Keton
Tabel II.4 Monografi Metil Etil Keton
Sinonim Butan-2-on; Etil Metil Keton
Rumus struktur C
2
H
5
COCH
3
Pemerian Cairan mudah terbakar, tidak berwarna; bau khas
Suhu didih Lebih kurang 79
C
Sumber: FI ed. IV, 1995
2.8 Kromatografi
Kromatografi didefinisikan sebagai prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi diferensial dinamis dalam sistem yang terdiri dari dua fase
atau lebih, salah satu diantaranya bergerak secara berkesinambungan dalam arah tertentu dan di dalamnya zat-zat itu menunjukkan perbedaan mobilitas disebabkan
adanya perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan, tekanan uap, ukuran molekul atau kerapatan muatan ion. Dengan demikian masing-masing zat dapat
diidentifikasi atau ditetapkan dengan metode analitik. Teknik kromatografi umum membutuhkan zat terlarut terdistribusi di
antara dua fase, satu diantaranya diam fase diam, yang lainnya bergerak fase gerak. Fase gerak membawa zat terlarut melalui media, hingga terpisah dari zat
terlarut lainnya FI ed. IV, 1995.
2.9 Kromatografi Kolom
Alat yang digunakan untuk kromatografi kolom sangat sederhana, terdiri dari tabung kromatografi, dan sebuah batang pemampat yang diperlukan untuk
memadatkan zat penjerap atau campuran zat penjerap dan air secara merata di dalam tabung. Kadang-kadang digunakan cakram kaca berpori yang melekat pada
dasar tabung untuk menyangga isinya. Tabung berbentuk silinder terbuat dari kaca, kecuali bila dalam monografi, disebutkan terbuat dari bahan lain. Sebuah
tabung pengalir dengan diameter yang lebih kecil untuk mengeluarkan cairan yang menyatu dengan tabung atau disambung melalui suatu sambungan anti
bocor pada ujung bawah tabung utama FI ed. IV, 1995.