Lokasi Penelitian Prosedur Penelitian Flowchart Pembuatan Decyl Poliglikosida Pengaruh Rasio Molar Substrat dan Konsentrasi Katalis Terhadap Densitas Decyl Poliglukosida

16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia Depertemen Teknik Kimia Fakultas Teknik dan Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

3.2 Bahan dan Peralatan

3.2.1 Bahan

Bahan yang digunakan antara lain: 1. D-Glukosa Fungsi: Sebagai bahan baku pembuatan decyl poliglikosida 2. Dekanol Fungsi: Sebagai bahan baku pembuatan decyl poliglikosida 3. Asam Klorida Fungsi: Sebagai katalis dan pentitran pada analisa bilangan penyabunan 4. Aquadest Fungsi: Sebagai pelarut 5. Natrium Hidroksida Fungsi: Sebagai penetral pada proses netralisasi

3.2.2 Peralatan

Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Labu Leher Tiga Fungsi: Sebagai tempat reaksi berlangsung 2. Magnetic Stirrer Fungsi: Sebagai pengaduk 3. Hot Plate Fungsi: Sebagai alat pemanas dengan pengatur suhu dan kecepatan pengadukan 17 4. Termometer Fungsi: Sebagai alat pengukur temperatur 5. Selang Fungsi: Sebagai alat untuk mengalirkan air ke refluks kondenser 6. Gabus Fungsi: Sebagai penutup labu leher tiga agar tidak ada bahan yang menguap 7. Refluks Kondensor Fungsi: Sebagai alat yang mengubah fasa uap menjadi fasa cair 8. Rotary vacuum evaporator Fungsi: Sebagai alat pemisah suatu cairan dengan cairan lain berdasarkan titik didih 9. Gelas Ukur Fungsi: Sebagai alat untuk mengukur volume cairan atau bahan 10. Statif dan Klem Fungsi: Sebagai penahan refluks kondensor agar tetap di rangkaiannya 11. Pipet Tetes Fungsi: Sebagai alat untuk memasukkan cairan dengan meneteskan cairan tersebut 12. Beaker Glass Fungsi: Sebagai wadah cairan 13. Erlenmeyer Fungsi: Sebagai wadah cairan dan tempat reaksi 14. Indikator universal Fungsi: Sebagai alat ukur pH 18

3.3 Prosedur Penelitian

1. D-Glukosa ditambahkan dekanol dengan variasi rasio perbandingan glukosa dan dekanol 1:10; 2:10; 4:10 dan 6:10 mol GL mol C10 2. Cairan dimasukkan ke dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan magnetic stirrer, termometer dan refluks kondensor. . 3. Ditambahkan HCl 0,6 M sebagai katalis dengan variasi konsentrasi katalis 0.5; 1; 1,5 dan 2 berat glukosa. 4. Campuran dipanaskan hingga suhu 95 o 5. Hasil reaksi didinginkan hingga suhu 80-90 C sambil diaduk selama 3 jam. o 6. Didistilasi dengan vacuum rotary evaporator selama 10 menit. C kemudian ditambahkan NaOH 50 hingga pH 8-10 dengan menggunakan indikator universal. 7. Kemudian lapisan surfaktan dianalisa. 8. Percobaan diulangi dengan variabel yang berbeda.

3.4 Flowchart Pembuatan Decyl Poliglikosida

Diukur bahan baku yang diperlukan sesuai variabel Glukosa dan dekanol dimasukkan ke dalam labu leher tiga yang dilengkapi magnetic stirrer dan refluks kondensor Ditambahkan katalis HCl 0,6 M sebanyak variabel konsentrasi katalis Mulai B A 19 Gambar 3.1 Flowchart Pembuatan Decyl Poliglikosida Campuran dipanaskan hingga suhu 95 o C sambil diaduk selama 3 jam Didistilasi dengan tekanan vakum selama 10 menit Lapisan surfaktan dianalisa Apakah ada variabel lain yang divariasikan ? Selesai A B Didinginkan hingga suhu 80-90 o C kemudian ditambahkan NaOH 50 hingga pH 8-10 dengan indikator universal Ya Tidak 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengaruh Rasio Molar Substrat dan Konsentrasi Katalis Terhadap Densitas Decyl Poliglukosida

Salah satu sifat fisika dari suatu benda adalah densitas. Densitas bahan merupakan salah satu parameter yang dapat memberikan informasi keadaan fisika dan kimia suatu bahan [24]. Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa terjadi kenaikan densitas pada hampir setiap variasi rasio molar. Terlihat pada rasio molar lebih dari 0,2 2:10; 4:10 dan 6:10 mol GL mol C10 densitas decyl poliglikosida semakin meningkat dengan bertambahnya rasio molar substrat. Gambar 4.1 Pengaruh Rasio Molar Substrat dan Konsentrasi Katalis Terhadap Densitas Decyl Poliglikosida 0,5; 0,2; 1,05 Keterangan: X = Konsentrasi Katalis Y = Rasio Molar Substrat mol GL mol C10 Z = Densitas grmL 2; 0,6; 1,88 21 Berdasarkan literatur, bertambahnya konsentrasi padatan terlarut dapat meningkatkan densitas suatu cairan. Rasio molar glukosa – fatty alcohol yang semakin besar akan memperbesar peluang fatty alcohol untuk berikatan dengan gugus aldehid pada glukosa untuk membentuk gugus asetal [2]. Densitas dan mol suatu molekul dihubungkan oleh persamaan [25] : V m = ρ 4-1 n.BM m = 4-2 dimana ρ = densitas partikel m = massa partikel BM = bobot molekul V = volume n = jumlah mol zat terlarut Dari persamaan 4-1 dan 4-2 dapat disimpulkan bahwa densitas berbanding lurus dengan massa partikel. Semakin tinggi perbandingan rasio molar substrat maka semakin besar massa partikel APG yang terbentuk sehingga semakin tinggi pula densitasnya. Demikian pula yang terjadi dengan bertambahnya konsentrasi katalis. Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa bertambahnya konsentrasi katalis meningkatkan densitas alkil poliglikosida. Hal ini sesuai dengan literatur dimana penambahan jumlah katalis akan semakin mengaktifkan zat-zat pereaksi sehingga semakin memperbesar peluang reaktan untuk saling bertumbukan menghasilkan produk [26]. Reaksi asetalisasi dilakukan dengan menggunakan katalis asam selama 3 jam. Jika reaksi dilakukan tanpa menggunakan katalis maka reaksi berlangsung sangat lambat hingga memakan waktu 6 jam atau lebih. Densitas yang dihasilkan dari reaksi glukosa dan dekanol dengan perbandingan 2:10 mol GL mol C10 tanpa katalis yaitu sebesar 1,40 grmL dan rendemen yang dihasilkan masih kecil yaitu sebesar 22,3. Berdasarkan Wang et al. 2015 reaksi tanpa menggunakan katalis lebih sulit dilakukan karena laju reaksi yang sangat lambat dan glukosa terkumpul menghasilkan ukuran partikel yang lebih besar sehingga dapat menyebabkan terjadinya karamelisasi. Selain itu, reaksi pembentukan asetal glikosida terjadi 22 karena salah satu oksigen diprotonasi oleh katalis asam [27]. Jadi proses sintesis alkil poliglikosida memerlukan katalis asam pada pembuatan alkil poliglikosida. Pada penelitian ini perbandingan glukosa dengan dekanol yang menghasilkan densitas paling tinggi didapat dari rasio molar substrat 6:10 mol GL mol C10 dengan konsentrasi katalis 2 dimana nilai densitasnya sebesar 1,88 gr mL . Namun berdasarkan Fiume dan Bart 2011 densitas produk decyl poliglukosida berkisar 1,14 gr mL pada suhu 20 C [28]. Hasil yang mendekati dengan literatur tersebut adalah pada saat rasio 2:10 dan katalis 0,5 dengan nilai densitas sebesar 1,0513 gr mL

4.2 Pengaruh Rasio Molar Substrat dan Konsentrasi Katalis Terhadap