Oleh karena itu ada beberapa negative penyebab kesulitan belajar yang berkait dengan sikap dan keadaan keluarga serta masyarakat sekeliling yang kurang
mendukung siswa tersebut untuk belajar sepenuh hati. Intinya, lingkungan di sekitar peserta didik harus dapat membantu mereka untuk
belajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengan cara seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para peserta didik,harapan bangsa ini untuk
berkembang dan bertumbuh menjadi lebih cerdas. Peserta didik dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkan menjadi peserta didik berkemampuan baik,
yang berkemampuan kurang dapat dikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru,dan masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja,
dapat menyebabkan kesulitan bagi peserta didik. Karenanya, peran orang tua dan guru dalam membentengi para peserta didik dari pengaruh negative masyarakat sekitar,
disamping perannya dalam memotivasi para peserta didik untuk tetap belajar menjadi sangat menentukan.
3.2. Berdasar Aspek Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah; a.
Lingkungan alamiah adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup,
dan berusaha didalamnya. Dalam hal ini keadaan suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh dalam belajar anak didik. Anak didik akan belajar
lebih baik dalam keadaan udara yang segar. Dari kenyataan tersebut, orang cenderung akan lebih nyaman belajar ketika pagi hari, selain karena daya
serap ketika itu tinggi. Begitu pula di lingkungan kelas. Suhu dan udara harus diperhatikan. Agar hasil belajar memuaskan. Karena belajar dalam
keadaan suhu panas, tidak akan maksimal. b.
Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua
macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya. Kedua,
software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, bukupanduan, silabi dan lain sebagainya.
c. Faktor materi pelajaran factor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan peserta didik begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikandengan kondisi perkembangan peserta didik. Karena itu, agar
guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajr peserta didik, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai
metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan konsdisi peserta didik.
4. Penyebab Kesulitan Belajar Peserta Didik Berdasarkan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Yang Diampu
4.1. Pengertian Belajar
Sebelum membahas mengenai penyebab kesulitan kesulitan belajar, akan lebih jelas jika kita memahami terlebih dahulu pengertian belajar dan kesulitan belajar beserta
penyebabnya. Belajar merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang yang terjadi karena pengalaman. Menurut C.T. Morgan dalam Introduction to Psycology 1961
merumuskan belajar sebagai “suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman yang lalu” Sobur, 2003: 219. Jadi bisa
disimpulkan bahwa belajar sangat erat kaitannya dengan perubahan tingkah laku seseorang. Akan tetapi perubahan yang bukan terjadi karena adanya proses-proses
belajar tidak dapat dikatakan sebagai belajar. Perubahan selain belajar antara lain karena adanya proses fisiologis misal: sakit dan perubahan terjadi karena adanya
proses-proses pematangan misal : bayi yang mulai dapat berjalan. Ada dua pandangan mengenai perubahan yang terjadi dalam proses-proses
belajar, antara lain
:
a. Pandangan Behavioristik