13 Hal penting dari teori perkembangan moral Kohlberg adalah orientasinya
untuk mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan yang dibedakan dengan tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata.
Moral merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi remaja, terutama sebagai pedoman untuk menentukan identitas dirinya, mengembangkan hubungan
personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi. Moralitas pada hakitatnya adalah penyelesaian konflik antara
dirinya dan orang lain, antara hak dan kewajiban .
7.3. Tahapan Perkembangan Moral
Lawrence Kohlberg mengkatagorisasi dan mengklasifikasi respon yang dimunculkan kedalam tiga tingkatan: prakonfensional, konvensional, dan
pascakonvensional. Karakteristik untuk masing-masing tahapan perkembangan moral yang dimaksud seperti berikut :
1 Tingkat I umur 0-9 tahun Prakonvensional, dimana moralitas heteronomy
orientasi kepatuhan dan hukuman melekat pada aturan, dan individualisme orientasi minat pribadi kepentingan nyata individu.
2 Tingkat II 9-15 tahun Konvensional. Tahap Reksa interpersonal orientasi
keserasian interpersonal dan konformitas sikap anak baik. Mengharapkan hidup yang terlihat baik oleh orang lain dan kemudian telah menganggap
dirinya baik. Sistem sosial dan hati nurani orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial moralitas hukum dan aturan. Memenuhi tugas sosial untuk
menjaga sistem sosial yang berlangsung. 3
Tingkat III diatas 15 tahun Pascakonvensional , Kontrak sosial Relatif menjunjung tinggi aturan dalam memihak kepentingan dan kesejahteraan
untuk semua. Prinsip etika universal Prinsip etis yang dipilih sendiri, bahkan ketika ia bertentangan dengan hukum
Perkembangan moral menurut Piaget terjadi dalam dua tahapan yang
jelas. Tahap pertama disebut ―tahap realisme moral ‖ atau ―moralitas oleh
pembatasan ‖ dan tahap kedua disebut ―tahap moralitas otonomi‖ atau ―moralitas
oleh kerjasama atau hubungan timbal balik ‖.
Pada tahap pertama, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran atau penilaian. Mereka menganggap orang
tua dan semua orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan anak
14 mengikuti peraturan yang diberikan oleh mereka tanpa mempertanyakan
kebenarannya. Pada tahap kedua, anak menilai perilaku atas dasar tujuan yang
mendasarinya. Tahap ini biasanya dimulai antara usia 7 atau 8 tahun dan berlanjut hingga usia 12 tahun atau lebih. Anak mulai mempertimbangkan keadaan tertentu
yang berkaitan dengan suatu pelanggaran moral.
7.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Moral