Manifestasi Oral pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

d. Dislipidemia Profil lipid bervarasi pada setiap pasien,menggambarkan tingkat kemampuan fungsi ginjal dan nilai proteinuria. Pada pasien penyakit ginjal kronis terjadi pengurangan aktiviatas lipase lipoprotein dan triglesirida hepatik lipase. 10

2.4.9 Manifestasi Oral pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Manifestasi oral dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor genetik. Faktor seperti usia, jenis kelamin, nutrisi, sosial ekonomi, kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan respon imunologi berperan besar dalam kehidupan pasien penyakit ginjal kronis. Dalam sebuah penelitian, pasien dengan gangguan ginjal menunjukan tanda pada rongga mulut hingga persentase 90. 7, 17 Manifestasi oral pada pasien penyakit ginjal kronis adalah sebagai berikut: 1. Mukosa oral Manifestasi pada mukosa oral dikarenakan kondisi anemia yang dimiliki pasien penyakit ginjal kronis. Pada mukosa akan terlihat ulser, lesi putih, pigmentasi mukosa, petekie, dan ekimosis akan terlihat pada mukosa oral pasien penyakit ginjal kronis. 17,22 Stomatitis, mukositis, dan glositis merupakan inflamasi yang kadang terlihat pada lidah dan mukosa oral. Stomatitis uremia disebabkan oleh efek perawatan atau medikasi serta respon dari jumlah nitrogen dalam pembentukan urea dalam darah blood urea nitrogen. Yang dibagi menjadi eritemopultaseus berupa warna kemerahan dan permukan mukosa seperti terbakar yang ditutupi lapisan abu-abu, ulseratif, hemoragik, dan hiperkeratosis. Hal ini tampak pada permukaan tengah lidah dan permukaan anterior mukosa. 9,17,22 Pada pasien yang menjalani perawatan transplantasi ginjal, akan menyebabkan keadaan immunosupresi sehingga pasien mudah terkena infeksi, hiperplasia, ulserasi, dan infeksi seperti kandidiasis oral. 17 2. Kelenjar Saliva Xerostomia atau mulut kering disebabkan karena berkurangnya penyerapan cairan dan perubahan pada kelenjar saliva, efek dari obat-obatan dan termasuk pengaruh dari hipertensi. Pasien yang menjalani dialisis akan memperoleh xerostomia kronis. Pada pasien penyakit ginjal kronis tahap 5, dengan perawatan dialisis dan menerima pengobatan yang cukup berat maka akan berefek terhadap hipertensi dan kelainan jantung. Sehingga infeksi pada kerenjar saliva juga akan mudah terjadi. 17,22 3. Bau Mulut Halitosis atau bau mulut dan rasa logam di dalam mulut disebabkan karena meningkatnya konsentrasi urea dalam saliva dan berubah menjadi amonia. 17 4. Gigi Ketika kondisi aliran saliva untuk menjaga kondisi pH rongga mulut terganggu maka demineralisasi gigi terjadi. Hiploplasia enamel karena perubahan metabolisme kalsium dan fosfor. Sedangkan remineralisasi terganggu karena terganggunya metabolisme kalsium dan fosfat, sehingga pasien dengan penyakit ginjal kronis beresiko karies. Pada pasien penyakit ginjal kronis akan terjadi peningkatan mobiliti gigi, premature loss, maloklusi, dan nekrosis gigi. 17,20 5. Gingiva. Kondisi gingiva pada pasien penyakit ginjal kronis dapat berupa Inflamasi gingiva disebabkan karena keadaan imunosupresi dan uremia, perdarahan pada gingival terjadi karena disfungsi platelet dan efek antikoagulan, hiperplasia gingiva sebagai manifestasi dari penyakit ginjal kronis. 17,20 6.Tulang Perubahan kondisi tulang pada pasien penyakit ginjal kronis disebabkan karena kondisi hiperparatiroid. Hal ini menyebabkan tidak seimbangnya metabolisme kalsium dan fosfat sehingga terjadi osteodistrofi ginjal. Perubahan komposisi tulang maksila akibat demineralisasi pada trabekula dan berkurangnya lamina dura akan meningkatkan resiko fraktur ketika dilakukan perawatan pada pasien penyakit ginjal kronis, seperti pada saat ekstraksi. Penyembuhan luka yang lama paska ekstraksi juga akan dialami . 9 , 17,20,22 Manifestasi oral pada pasien peyakit ginjal kronis akan lebih terlihat pada stadium 3, stadium 4 dan stadium 5 dari klasifikasi penyakit ginjal kronis.

2.4.10 Penangan Dental pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Dokumen yang terkait

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Periode Desember 2015 s/d Januari 2016

3 25 80

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 12

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 20

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 11

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Periode Desember 2015 s d Januari 2016

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 26

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 15