Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit ginjal kronis adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Berdasarkan panduan Kidney Disease Outcomes Quality Initiative KDOQI dari The National Kidney Foundation, kerusakan ginjal lebih dari tiga bulan dengan atau tanpa adanya penurunan laju filtrasi glomerulus LFG atau GFR 60 mlmnt1,73 m 2 selama lebih dari 2 bulan dengan atau tanpa disertai kerusakan ginjal dinyatakan sebagai penyakit ginjal kronis. 7,8,10 Laju Filtrasi Glomerulus normal adalah sekitar 120-130 mlmenit1,73m 2 luas permukaan tubuh dan bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan ukuran tubuh. Luas permukaan badan dapat diukur dengan nomogram dari tinggi dan berat badan. Pada dewasa rata-rata 130 mlmenit1,73m 2 untuk pria, 120 mlmenit1,73m 2 untuk perempuan dengan koefisien variasi 14-18. Usia akan mempengaruhi LFG kira-kira 10mlmenit1,73m 2 luas permukaan tubuh setelah usia 40 tahun. 7,10 Penyakit ginjal kronis PGK diakui sebagai masalah kesehatan utama mempengaruhi sekitar 13 dari populasi Amerika Serikat. Menurut U.S Renal Data System 2009 Annual Report mencatat bahwa pada tahun 1995, 287.670 warga Amerika menderita penyakit ginjal tahap akhir. Pada tahun 2007, 527.283 warga Amerika menderita penyakit ginjal tahap akhir, dengan 368.544 pasien menerima perawatan dialisis. Sebuah lembaga Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Atlanta mencatat sekitar 17 populasi warga Amerika usia 20 tahun ke atas menderita penyakit ginjal kronis. Prevalensi pasien PGK akan terus meningkat, yang mencerminkan pertumbuhan populasi lansia dan peningkatan jumlah pasien diabetes dan hipertensi. Sebagai akibat meningkatnya jumlah pasien PKG, dokter gigi sebagai praktisi perawatan primer akan dihadapkan dengan pengelolaan masalah medis yang kompleks serta khusus pada pasien dengan penyakit ginjal kronis. 3,6,10

2.4.1 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis

Klasifikasi penyakit ginjal kronis berdasarkan tahapannya dibuat atas dasar Laju Filtrasi Glomerulus dengan menggunakan rumus Kockcroft-Gault. Panduan Kidney Disease Outcomes Quality Initiative KDOQI mengklasifikasikan penyakit ginjal kronis menjadi beberapa tahap stage penyakit berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus LFG ginjal tabel 3: 6,8,10,22 Tabel 1. Klasifikasi penyakit ginjal kronis berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus LFG 6,8,10,22 Tahapan Definisi Tahap 1 LFG normal atau meningkat dengan sedikit bukti adanya kerusakan ginjal berdasarkan perubahan pada albuminurea proteinurea, hematuria atau histologi. Dengan LFG normal = 90 mlmenit1,73m 2 luas permukaan tubuh. Tahap 2 Kerusakan ginjal yang ringan dengan perubahan albiminuria, disertai penurunan LFG ringan 60 – 89 mlmenit1,73m 2 luas permukaan tubuh. Asimtomatik , terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin. Tahap 3 Kerusakan ginjal yang moderat,dengan penurunan LFG sedang 30 - 59 mlmenit1,73m 2 luas permukaan tubuh. Keluhan seperti badan lemah, nafsu makan berkurang, dan penurunan berat badan. Tahap 4 kerusakan ginjal yang berat, dengan penurunan LFG berat 15 - 29 mlmenit1,73m 2 luas permukaan tubuh. Gejala uremia yang nyata seperti anemia, peningkatan tekanan darah, mudah terkena infeksi, gangguan keseimbangan elektrolit. Pasien dipersiapkan untuk terapi pengganti ginjal. Tahap 5 Gagal ginjal, LFG 15 mlmenit1,73m 2 luas permukaan tubuh. Komplikasi lebih serius, diperlukan terapi pengganti ginjal.

2.4.2 Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronis

Pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa. Sebagai upaya kompensasi, yang diperantarai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth factors mengakibatkan terjadinya proses hiperfiltrasi yang diikuti oleh peningkatan kapiler dan aliran darah glomerulus. Proses adaptasi ini berlangsung singkat, akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Fungsi nefron menurun progresif. Adanya peningkatan aktifitas aksis renin-angiotensin-aldosteron internal, ikut memberikan kontribusi tehadap terjadinya hiperfiltrasi, sklerosis dan progresifitas tersebut. 8 Pada stadium paling dini penyakit ginjal kronis, terjadi kehilangan daya cadang ginjal renal reserve, pada keadaan dimana LFG masih normal atau malah meningkat. Kemudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan yang progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 60, pasien masih belum merasakan keluhan asimtomatik, tetapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG 30, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti anemia, badan lemah, mual, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan. Sampai pada LFG 30, pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata, seperti anemia, peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, mual, muntah, dan lain sebagainya. Pasien juga mudah terkena infeksi, seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran nafas, maupun infeksi saluran cerna. Selain itu, juga akan terjadi gangguan keseimbangan air seperti hipovolemia atau hipervolemia, gangguan keseimbangan elektrolit antara lain natrium dan kalium. Pada LFG di bawah 15 ,akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius, dan pasien sudah memerlukan terapi pengganti ginjal antara lain dialisis atau transplantasi ginjal stadium gagal ginjal. 8

2.4.3 Etiologi Penyakit Ginjal Kronis

Dokumen yang terkait

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Periode Desember 2015 s/d Januari 2016

3 25 80

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 12

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 20

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 11

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Periode Desember 2015 s d Januari 2016

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 26

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 15