4. Analisis analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untu menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya satu sama lain.
12
5. Sintesis synthesis
Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis
merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada.
12
6. Evaluasi evaluation
Evaluasi adalah kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek atau materi. Evaluasi ini dilandaskan pada kriteria yang telah ada atau kriteria
yang disusun yang bersangkutan misalnya mendukung, menentang, dan merumuskan.
12
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden. Kedalam pengetahuan yang ingin diukur, dapat disesuaikan dengan tingkatatan-tingkatan di atas.
12
2.2 Penanganan Dental
Perawatan terhadap rongga mulut dalam menjaga kebersihan mulut dan program pencegahan harus diberikan kepada pasien kompromis medis. Riwayat
medis dan pemeriksaan klinis pada pasien sangat dibutuhkan dalam menuntun untuk mendapatkan keberhasilan dalam perawatan, termasuk untuk proses penyembuhan
luka paska tindakan. Identifikasi pasien yang memerlukan perawatan tambahan didasarkan pada riwayat pasien dan hasil evaluasi klinis.
1,2
2.2.1 Riwayat Medis
Sebelum dilakukan penanganan pada pasien, dokter gigi harus yakin terhadap kondisi kesehatan umum pasien yang berpengaruh pada rencana perawatan dental dan
dampak yang akan terjadi setelah perawatan nantinya. Riwayat medis merupakan proses penggalian informasi melalui anamnesa untuk mengetahui status kesehatan
pasien. Riwayat medis memberi gambaran keadaan umum pasien atau keluhan utama, perjalanan dari keluhan yang dialami, informasi tentang kondisi kesehatan masa lalu
dan kondisi saat ini, keadaan lingkungan, kondisi keluarga, dan melihat gejala-gejala lain pada organ tubuh lainnya.
2,4
Setiap pasien memiliki kondisi kesehatan dan perawatan dental yang dibutuhkan tersendiri. Fungsi dari mengetahui kondisi umum pasien adalah untuk
mengevaluasi keparahan dan kerumitan kondisi kesehatan pasien terhadap bagaimana efek dari perawatan dental yang akan dilakukan, memberi batasan terhadap penangan
dental yang akan dilakukan berhubungan dengan kondisi sistemik yang ditemukan, mencegah kejadian gawat darurat di ruang kerja dan mencegah komplikasi serius
paska perawatan dental.
4
Dokter gigi memiliki tanggung jawab untuk memperingati pasien akan tanda- tanda penyakit sistemik yang tidak terdeteksi pada diri pasien.
4
2.2.2 Pemeriksaan Klinis
a. Tanda-tanda vital pasien, terdiri dari:
2,4
1. Frekuensi pernafasan : 14-16 kali menit normal
2. Suhu tubuh
: 37 C normal
3. Denyut nadi
: 60 kalimenit 4.
Tekanan darah : 12080 mmHg normal
b. Pemeriksaan visual dan pemeriksaan oral
Pemeriksaan visual dapat dilakukan dengan melihat langsung kondisi pasien, misalnya warna kulit, perubahan warna kuku, postur tubuh ataupun keadaan lainnya.
Pemeriksaan kepala dan region leher, bisa membantu dalam mendiagnosa penyakit sistemik yang diderita pasien.
Pemeriksaan oral berupa pemeriksaan terhadap kavitas oral, gigi, gingiva, jaringan periodontal, mukosa oral, kelenjar saliva, bau mulut, dan
hal lain yang terdapat dalam rongga mulut.
2,4
Pemeriksaan laboratorium bisa
dilakukan jika penyakit sistemik membutuhkan laporan laboratorium untuk menunjang diagnosa dan rencana perawatan pada pasien dengan kondisi sistemik.
c. Evaluasi hubungan kesehatan sistemik dan perawatan dental
Ketika telah diidentifikasi kondisi sistemik maka dokter gigi harus mendapatkan diagnosa penyakit dental untuk memperkirakan resiko paska
perawatan.
4
d. Perencanaan pemberian medikasi
Dokter gigi harus memiliki rencana dalam memberikan obat-obatan terhadap masalah dental pasien yang bersamaan dengan kondisi sistemik yang dimiliki pasien,
seperti pemberian antibiotik harus direncanakan untuk mencegah terjadinya infeksi.
4
e. Posisi pasien di kursi dental
Beberapa pasien tidak mampu untuk duduk nyaman di dental chair, misalnya pada pasien dengan penyakit artritis pasien harus mendapat bantal tambahan untuk
bagian lehernya.
4
2.3 Ginjal