Komplikasi Penyakit Ginjal Kronis Terhadap Penyakit Sistemik Lain

2.4.8 Komplikasi Penyakit Ginjal Kronis Terhadap Penyakit Sistemik Lain

a. Anemia Anemia adalah berkurangnya satu atau lebih komponen sel darah merah yang terdiri dari konsentrasi hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah merah. WHO mendefenisiskan anemia ketika nilai hemoglobin kurang 13 gdl pada laki-laki dan kurang 12gdl pada wanita. Gejala anemia pada penyakit ginjal kronis terjadi ketika Laju Filtrasi Glomerulus dibawah 60 mlmenit1,73m2 permukaan luas badan . 6,10 Anemia pada penyakit ginjal kronis menghasilkan berbagai mekanisme seperti defisiensi besi, asam folat, atau vitamin B12, perdarahan pada saluran gastrointestinal, hiperparatiroid yang parah, proses inflamasi akut atau kronis, usia sel darah merah yang pendek akibat hemolisis, berkurangnya sintesis eritropoietin yang dihasilkan oleh sel peritubular kapiler endotelial pada ginjal yang sangat penting, dan hal ini menjadi penyebab penyakit ginjal kronis yang behubungan dengan anemia. Anemia pada penyakit ginjal kronis juga disebabkan karena terjadinya penekanan sum-sum tulang akibat substansi uremia. 6,8,9,10 Evaluasi terhadap anemia dimulai saat kadar hemoglobin kurang dari 10 atau hematokrit kurang 30, meliputi evaluasi terhadap status besi kadar besi serum serum iron, kapasitas ikat besi total total iron binding capacity, feritin serum, mencari sumber perdarahan, morfologi eritrosit, kemungkinan adanya hemolisis dan lain sebagainya. 8 Penatalaksanaan terutama ditujukan pada penyebab utama, di samping penyebab lain bila ditemukan. Pengobatan dengan pemberian eritropoietin merupakan hal yang dianjurkan. Dalam pemberian eritropoietin, status besi harus selalu mendapatkan perhatian, karena eritropoietin memerlukan besi dalam mekanisme kerjanya. Pemberian transfusi pada penyakit ginjal kronis harus dilakukan secara hati- hati, berdasarkan indikasi yang tepat dan pemantauan yang cermat. Transfusi darah yang dilakukan dengan tidak cermat dapat mengakibatkan kelebihan cairan tubuh, hiperkalemia dan pemburukan fungsi ginjal. Sasaran hemoglobin yang yang direkomendasikan adalah 11-12 gdl pada pasien penyakit ginjal kronis, pencapaian Hb yang maksimum sangat baik untuk mengurangi komplikasi dari anemia. 8,10 b. Kelainan Tulang dan Mineral Penyakit ginjal kronis yang berhubungan dengan kelaianan tulang dan mineral disebut juga osteodistrofi renal terdiri dari kelainan pada tulang dan metabolism mineral dan atau kalsifikasi ekstrasekeletal sekunder pada patofisologi penyakit ginjal kronis. Ginjal meupakan tempat pertama untuk ekskresi asam fosfat dan hidroksilasi dari vitamin D. Pada penyakit ginjal kronis akan terjadi penyimpanan fosfat berlebihan hiperfosfatemia akibat kemampuan ekresi fosfat pada ginjal berkurang, berkurangnya kemampuan aktivasi ginjal pada vitamin D, terjadi hipokalsemia yang berkembang menjadi hiperparatroid sekunder. Peningkatan level fosfor juga terjadi pada penyakit ginjal kronis tahap 3. 6,10 Penatalaksanaan pada pasien osteodistrofi renal adalah : 8 1. Pembatasan asupan fosfat. Pemberian diet rendah fosfat sejalan dengan diet pada pasien penyakit ginjal kronis secara umum yaitu tinggi kalori, rendah protein dan rendah garam, karena fosfat sebagian besar terdapat dalam daging dan produk hewan seperti susu dan telur. Asuapan fosfat dibatasi 600-800 mghari. Pembatasan asupan fosfat yang terlalu ketat tidak dianjurkan untuk menghindari terjadiya malnutrisi. 2. Pemberian pengikat fosfat. Pengikat fosfat yang banyak dipakai adalah garam kalsium, alumunium hidroksida, dan garam magnesium. Garam-garam ini diberikan secara oral untuk menghambat absorbs fosfat yang berasal dari makanan. Garam kalsium yang banyak dipakai adalah kalsium karbonat dan kalsium asetat. 3. Pemberian bahan kalsium mimetik calcium mimetic agent , sejenis obat yang dapat menghambat reseptor Ca pada kelenjar paratiroid, dengan nama sevelamer hidrokhlorida. c. Penyakit Kardiovaskuler hipertensi merupakan salah satu faktor resiko pada penyakit kardiovaskuler yang berhubungan dengan penyakit ginjal kronis. 10 d. Dislipidemia Profil lipid bervarasi pada setiap pasien,menggambarkan tingkat kemampuan fungsi ginjal dan nilai proteinuria. Pada pasien penyakit ginjal kronis terjadi pengurangan aktiviatas lipase lipoprotein dan triglesirida hepatik lipase. 10

2.4.9 Manifestasi Oral pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Dokumen yang terkait

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 6 66

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Periode Desember 2015 s/d Januari 2016

3 25 80

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 12

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 1 20

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 2

Tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik Departemen Bedah Mulut FKG USU pada penanganan trauma maksilofasial periode November – Desember 2015

0 0 11

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut RSGMP FKG USU Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Periode Desember 2015 s d Januari 2016

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 26

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Mulut Dan Maksilofasial Rsgm-P Fkg Usu Tentang Cara Penanganan Dental Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

0 0 15