Taman Wisata Alam Laut TWAL

Gambar 14 Persentase koloni karang keras di TWAL. Dari hasil pengamatan di TWAL pada tahun 2006, 2008, 2009 dan 2011 diperoleh persentase koloni karang keras yaitu dari koloni Acropora sebesar 34, 33, 26 dan 25. Koloni Favites sebesar 2, 7, 4 dan 6. Koloni Montipora sebesar 6, 7, 6 dan 8. Koloni Pocillopora sebesar 3, 6, 6 dan 6. Koloni Porites sebesar 26, 24, 30 dan 26. Selain itu juga ditemukan sepuluh besar persentase koloni karang yang mengalami perbedaan pada setiap tahunnya, seperi koloni Favia hanya ditemukan dalam sepuluh besar pada tahun 2008 dan 2011 dengan 3 dan 3. Koloni Goniastrea hanya ditemukan pada tahun 2006 dan 2008 dengan jumlah 3 dan 3, pada pengamatan tahun 2006 koloni Diploastrea belum ditemukan. Pada tahun 2008, 2009 dan 2011 koloni Diploastrea telah terdapat 1, 5 dan 5. Koloni pavona hanya terdapat pada sepuluh besar pada tahun 2006, 2009 dan 2011 dengan 3, 1 dan 2.

4.4.4 Kawasan Konservasi laut Daerah KKLD

Dari hasil pengamatan terhadap genus karang keras di KKLD terlihat adanya perbedaan jumlah genus karang keras pada waktu 2006, 2008, 2009 dan 2011. Jumlah genus karang keras pada setiap tahun pengamatan yaitu sebesar 37, 29, 34 dan 21 jumlah genus karang keras. Jumlah genus masing-masing di KKLD menunjukkan adanya fluktuasi antara kehadiran genus baru pada setiap tahun pengamatan. Jumlah genus karang keras di KKLD disajikan pada lampiran 8 dan sepuluh besar persentase koloni karang keras pada masing-masing waktu pengamatan disajikan pada gambar 15. Dari hasil pengamatan pada tahun 2006, 2008, 2009 dan 2011 di peroleh persentase koloni Acropora sebesar 19, 18 dan 21. Koloni Heliopora sebesar 13, 8, 5 dan 17. Koloni Montipora sebesar 2, 1, 5 dan 18. Koloni Porites tertinggi yang ditemukan pada setiap tahun sebesar 51, 56, 50 dan 47. Terdapat sepuluh besar persentase koloni karang yang mengalami perbedaan pada setiap tahunnya seperi koloni Favia dan Goniopora ditemukan dalam sepuluh besar pada tahun 2009 dan 2011, koloni Millepora ditemukan dalam sepuluh besar pada tahun 2006 dan 2008. Pada setiap tahun terjadi perubahan terus berlangsung dan mulai adanya kenaikan genus karang di KKLD. Hal ini terkait dengan strategi karang yang berbeda-beda untuk menempati suatu kawasan Sorokin 1993. Gambar 15 Persentase koloni genus karang keras di KKLD. Jumlah individu genus karang secara umum di Pulau Weh dan Pulau Aceh di dominansi oleh genus Acropora, Favites, Heliopora, Millepora, Montipora, Pavona , Pocilliopora dan Porites. Morton 1990 menyatakan bahwa pola penyebaran biota karang di kawasan Indo-Pasifik secara umum hampir sama. Pada daerah dimana energi gelombang paling besar diterima oleh terumbu didominasi oleh Pocillopora spp yang berasosiasi dengan karang api Millepora sp.. Pada lereng terumbu paling luar dimana pergerakan airnya kecil, kecepatan arus dan kekuatan gelombang berkurang didominasi oleh Acropora spp, dengan beberapa Pocillopora dan Millepora sebagai selingan. Bentuk utama Acropora yang mendominasi daerah pengamatan adalah bentuk branching bercabang dan tabulate meja. Pada daerah rataan terumbu, daerah arus kuat, Porites sp, merupakan jenis karang yang paling banyak dijumpai dan biasanya berasosiasi dengan Pavona sp. atau Acropora sp. Ini sejalan dengan Stoddart 1971 yang mengatakan bahwa komunitas Acropora banyak terdapat di terumbu yang menghadap angin dan komunitas Porites yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap perairan yang keruh serta arus yang kuat Nasir et al. 2004.