Pengamatan ikan karang Analisa Data .1 Pengamatan Tutupan Karang

23 b 25 – 49.9 : penutupan karang kategori sedang c 50 – 74.9 : penutupan karang kategori baik dan d 75 – 100 : penutupan karang kategori sangat baik.

3.5.2 Pengamatan ikan karang

Metode yang dilakukan dalam pengamatan ikan karang adalah underwater visual census . Selama melakukan pengamatan Peneliti hanya melakukan pengamatan terhadap keberadaan ikan karang, pengamatan terhadap ikan karang lebih difokuskan pada kelompok species target ikan konsumsi, ikan indicator dan ikan mayor. Pengamatan ikan karang ditunjang dengan buku identifikasi ikan karang dari Steene dan Allen 1994 ; Allen et al. 1996; Lieske and Meyers 1997. Pengamatan dilakukan sepanjang garis transek 50 m pada kolom air dengan jarak pandang 5m ke kiri dan ke kanan. Pengamatan ikan karang dilakukan dengan cara menyelam. Hal tersebut bertujuan agar peneliti dapat memperoleh data yang lebih valid. Keberadaan ikan karang yang ditemui sepanjang garis transek selanjutnya langsung dicatat dengan menggunakan kertas anti air. Jenis keanekaragaman ikan karang yang didapat melalui pengamatan di lapangan selanjutnya dibandingkan dengan hasil wawancara nelayan setempat mengenai jenis ikan karang yang pernah mereka tangkap. Kegiatan aktivitas perikanan diperoleh melalui wawancara dengan nelayan Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang, Kota Batam dan pengamatan langsung di lapangan, serta pengisian kuisioner yang secara lengkap terdapat dalam lampiran 9. Data yang diambil dalam aktivitas perikanan yang dilakukan oleh nelayan penangkap ikan di terumbu karang Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang adalah sebagai berikut : a Aktivitas penangkapan ikan karang : membahas semua kegiatan penangkapan mulai dari penentuan daerah penangkapan fishing ground kapan mereka melakukan kegiatan penangkapan. b Metode penangkapan : bagaimana cara menangkap, alat tangkap apa saja yang digunakan, serta kapal yang dipakai nelayan setempat, c Teknik penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. d Perolehan hasil ikan dan harga ikan yang berlaku. 24

3.5.2.1 Kelimpahan

Kelimpahan ikan didefinisikan sebagai banyaknya ikan per luas daerah pengambilan contoh dan dapat dihitung dengan rumus: Ni = ∑ Keterangan : N i = kelimpahan ikan jenis ke-i indm 2 ∑n i = jumlah individu dari jenis i A = luas daerah pengambilan contoh m 2

3.5.2.2 Keanekaragaman

Keanekaragaman dihitung dengan menggunakan Indeks Shannon – Wiener Pi Pi n i ln 1 ∑ = − = H Ikan Karang dan Plankton Keterangan : H ׀ = Indeks Keanekaragaman Shannon – Wiener Pi = ni N ni = Jumlah individu spesiesgenera ke-i N = Jumlah total individu s = Jumlah spesiesgenera i = 1,2,3,...,n Tabel 4. Klasifikasi Indeks Shanon – Wiener untuk ikan karang dan plankton Nilai Indeks H` Kriteria 1 Keanekaragaman kecil, penyebaran jumlah individu tiap jenis rendah, kestabilan komunitas rendah, tekanan ekologi besar 1 – 3 Keanekaragaman sedang, penyebaran jumlah individu tiap jenis sedang, kestabilan komunitas sedang, tekanan ekologi sedang 3 Keanekaragaman tinggi, penyebaran jumlah individu tiap jenis tinggi, kestabilan komunitas tinggi, tekanan ekologi rendah Sumber : Odum 1992 25

3.5.2.3 Keseragaman

Nilai keseragaman makrozoobentos dihitung dengan menggunakan indeks keseragaman: maks H H = E Keterangan E = Indeks keseragaman H ׀ = Indeks Keanekaragaman H ׀ maks = 3,3219 log 10 S S = Jumlah spesiesgenera yang ditemukan Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0 sampai 1. Makin kecil nilai E menunjukkan penyebaran individu tiap spesiesgenera tidak sama dan ada kecenderungan bahwa satu genus mendominasi populasi tersebut. Sebaliknya, semakin besar nilai keseragaman maka populasi akan menunjukkan keseragaman yaitu jumlah individu setiap spesiesgenera dapat dikatakan sama atau tidak jauh berbeda Odum, 1992. Untuk menilai keseragaman ikan karang dan plankton, maka menggunakan kisaran Indeks Keseragaman. Tabel 5. Klasifikasi Indeks Keseragaman untuk ikan karang dan plankton Nilai Indeks Keseragaman E Kondisi Komunitas 0.00 – 0.50 TertekanRendah 0.51 – 0.75 LabilSedang 0.75 – 1.00 StabilTinggi

3.5.2.4 Dominansi

Nilai dominansi dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan : D = Indeks Dominansi Simpson ni = Jumlah individu ke-i N = Jumlah total individu S = Jumlah spesiesgenera D = ∑ 2 26 Kisaran nilai indeks dominansi adalah 0 – 1, jika nilainya mendekati 0 0 – 0.50 berarti hampir tidak ada spesiesgenera yang mendominasi dan apabila nilai indeks dominansi mendekati 1 0.51 – 1 berarti ada salah satu spesiesgenera yang mendominasi populasi Odum, 1992.

3.5.3. Evaluasi Alat tangkap ikan