Arahan Strategi penggunaan alat tangkap di terumbu karang

27 pengamatan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh alat tangkap di kawasan terumbu karang melalui pembuktian secara visual photografi. Hasil pengamatan di lapangan yang berupa photo – photo tersebut selanjutnya dianalisa dengan cara mengamati ciri-ciri kerusakannya dan disesuaikan dengan ciri-ciri yang ada di literatur. Dalam menganalisa dampak penggunaan alat tangkap di terumbu karang berdasakan pada indicator kerusakannya. Menurut Sukmara et al 2001 indikator – indikator kerusakan terumbu karang diantaranya : - Karang menjadi patah hancur - Meninggalkan bekas lubang di terumbu karang - Karang mengalami kematian - Karang rusak di sekitarnya banyak bongkahan karang mati - Karang menjadi habis yang tersisa hanya pasir serta patahan karang kecil- kecil.

3.5.5. Arahan Strategi penggunaan alat tangkap di terumbu karang

Rencana strategi penggunaan alat tangkap ikan di kawasan terumbu karang dilakukan dengan metode A-WOT. Metode tersebut merupakan gabungan antara AHP dengan SWOT. Penentuan faktor internal kekuatan – kelemahan dan factor eksternal peluang – ancaman dilakukan menggunakan metode Rapid Rural Appraisal RRA melalui teknik wawancara mendalam dan pengisian kuisioner terhadap responden nelayan tokoh masyarakat, maupun dari pejabat pemerintah. Metode ini secara umum berdasarkan keterlibatan langsung dari pendapat dan aspirasi masyarakat setempat yang dipadukan dengan pendapat para ahli yang lebih berkompeten serta dari pendapat peneliti sendiri. Metode yang digunakan bertujuan agar hasil dari penjaringan dan penilaian terhadap faktor SWOT tidak bersifat subyektif. Program yang dijalankan sedapat mungkin digali dari aspirasi masyarakat setempat sebagai pelaku dalam sebuah pengelolaan sumber daya perikanan di terumbu karang. Berdasarkan Rangkuti 2004 tahapan analisis SWOT dalam penyusunan rencana strategi suatu pengelolaan terdiri dari empat tahapan, yaitu : 28 1 Tahap pengumpulan data : terdiri dari data internal meliputi kekuatan dan kelemahan yang dibuat dalam bentuk matrik internal factor Analisis Summary IFAS, sera data eksternal berupa peluang dan ancaman yang dibuat dalam matrik external Factor analisis summary EFAS. 2 Tahapan analisis : menganalisis IFAS dan EFAS dengan memberi bobot nilai pada factor internal dan eksternal dengan selang skala 0 - 1 dengan ketentuan nilai 1 jika faktor tersebut sangat penting sampai nilai 0 jika faktor tersebut tidak penting dalam membuat rencana stategi pengeloalaan. Tahap berikutnya memberi rating nilai dengan selang skala 0 – 4 dimana penilaian tersebut berdasarkan pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kondisi nyata Riil yang terjadi di kelurahan Pulau Abang Kota Batam. Semakin mendekati kenyataan terhadap faktor SWOT nilainya semakin besar untuk kekuatan dan peluang, dan semakin kecil untuk faktor kelemahan dan ancaman. 3 Setelah pemberian nilai pada bobot dan rating, selanjutnya ditentukan nilai skor dengan mengalikan antara bobot dengan rating. Hasil dari total skor menunjukkan informasi sebagai berikut : Matrik IFAS : Total skor 1 : situasi internal masyarakat Kelurahan Pulau Abang dalam pengelolaan perikanan sangat buruk Total skor 2–3 : situasi internal masyarakat Kelurahan Pulau Abang dalam pengelolaan perikanan pada tingkat rata–rata. Total skor 3 : situasi internal masyarakat Kelurahan Pulau Abang dalam pengelolaan perikanan sangat baik. Matrik EFAS : Total skor 1 : masyarakat tidak mampu memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman Total skor 2 – 3 : masyarakat mampu merespon situasi eksternal secara rata – rata Total skor 4 : masyarakat telah sangat baik sekali memanfaatkan peluang untuk menghindari ancaman 29 Bentuk matrik IFAS dan EFAS adalah seperti pada table 5 dibawah ini: Tabel 6 Bentuk matrik IFAS dan EFAS dalam analisis SWOT 4 Tahapan selanjutnya adalah pengambilan keputusan untuk perumusan strategi dengan menggunakan matrik SWOT dari data analisis IFAS dan EFAS. Matrik tersebut menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi seperti terlihat pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Bentuk matrik SWOT IFAS EFAS Kekuatan Kelemahan Peluang Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Rencana strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT kemudian dilanjutkan dengan analisis AHP. Tujuan dari analisis ini untuk menentukan prioritas rencana strategi yang terbaik berdasarkan kerangka AHP yang dibangun. Analisis AHP tersebut bertujuan agar prioritas strategi yang didapat bersifat konsisten dan berurut dari tujuan – criteria – sub criteria – serta alternative strategi bersusun secara hierarki Saaty, 1991. Penilaian untuk analis AHP ini berdasarkan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk selanjutnya dilakukan penilaian terhadap tingkat Faktor Internal Eksternal Kekuatan - Kelemahan Peluang – Ancaman Total Bobot Rating Skor 30 prioritasnya. Hasil dari pengisian kuesionerwawancara tersebut selanjutnya diproses dengan menggunakan software AHP Expert Choise 2000 Penilaian prioritas tersebut berdasarkan pada konsistensi responden terhadap strategi yang dibuat. 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Keadaan Administrasi