Kelong Pantai Bubu trap

47 dingkis Siganus canaliculatus. Hasil yang diperoleh dari kelong ini cukup besar yaitu sekitar 50 kgpanen pada musimnya. Namun jika tidak musim ikan dingkis, alat tangkap kelong pantai dibiarkan begitu saja. Hanya sekali–kali dilihat, bahkan beberapa nelayan mengangkat jaring dan jebakannya dari kelong pantai. Hanya tiang–tiang pancangnya yang dibiarkan sepanjang tahun di pantai. Spesifikasi alat penangkap ikan di terumbu karang Kelurahan Pulau Abang pada saat penelitian yang bertepatan dengan musim timur adalah sebagai berikut :

4.3.1 Kelong Pantai

Kelong pantai sero digolongkan ke dalam kelas perangkap trap terbuat dari bahan kawat. Kelong pantai di Kelurahan Pulau Abang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu penajo, sayap, dan bunuhan mati perangkap. Penajo memiliki panjang 70–100 meter, panjang sayap sekitar 15 samapai 25 meter, bunuhan perangkap 2-3 meter . Prinsip pengoperasian kelong pantai adalah dengan menghadang arah gerakan ikan dengan menggunakan panajo dan sayap. Alat ini memanfaatkan sifat ikan yang bergerak ke arah perairan yang lebih dalam sehingga ikan tergiring masuk kedalam bunuhan perangkap dan akhirnya terjebak. Setelah ikan terjebak nelayan mengambil ikan di dalam perangkap. Penajo dan sayap terbuat dari kayu–kayu yang di pancangkan ke dasar laut dan sepanjang penajo dan sayap dipasang jaring. Setiap sayap kelong pantai di Kelurahan Pulau Abang menghabiskan tiang dari kayu sebanyak 200–300 batang. Jarak antar tiang kayu 50 -75 cm. Beberapa kayu penajo maupun sayap menancap di pasir namun ada juga yang menancap di terumbu karang. Perangkap yang digunakan pada kelong pantai di Kelurahan Pulau Abang menggunakan anyaman besi yang berbentuk balok dengan ukuran panjang 1.5-2 m dan lebar 1.5 m serta dalamnya 1m. Jenis – jenis ikan yang ditangkap dengan kelong pantai ini adalah ikan dingkis Siganus canaliculatus, ikan ekor kuning Caesio spp, ikan tenggiri Scomberomorus commersoni, ikan kue Carang spp dan ikan – ikan karang lainnya. 48

4.3.2 Bubu trap

Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat rentan terhadap gangguan, baik karena pengaruh alam maupun manusia seperti kegiatan penangkapan. Kerusakan ekosistem terumbu karang akibat usaha penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan semakin marak. Alat tangkap ikan lain yang digunakan nelayan Kelurahan Pulau Abang adalah bubu. Bubu yang digunakan terbuat dari anyaman kawat besi. Bagian utama bubu ada 3 bagian yaitu : badan bubu, funnel inlet dan pintu yang berfungsi sebagai tempat mengeluarkan ikan hasil tangkapan. Ukuran bubu yang umum digunakan nelayan Kelurahan Pulau Abang adalah panjang 0.9 meter, lebar 0.7 meter dan tinggi 0.3 meter. Prinsip pengoperasian bubu oleh nelayan Kelurahan Pulau Abang adalah dengan meletakkan bubu di antara terumbu karang, ada yang diletakkan diatas karang, di sela-sela terumbu karang dan ada yang memberi pemberat bubu dengan bongkahan karang. Pengoperasian bubu tidak menggunakan umpan. Kedalaman pemasangan sekitar 3-5 meter bergantung pada kondisi perairan dan ketahanan menyelam nelayan. Satu trip operasi dilakukan 2-3 X 24 jam. Jumlah bubu dalam sekali operasi penangkapan berkisar 2 sampai 5 bubu. Perahu yang digunakan untuk pengoperasian bubu tidak mempunyai spesifikasi khusus. Namun demikian umumnya perahu terbuat dari kayu. Ukuran perahu yang digunakan adalah panjang 8 meter, lebar 0.8 meter dan kedalaman 0.6 meter. Tenaga penggerak yang digunakan adalah menggunakan motor tempel. Jenis – jenis ikan yang ditangkap dengan bubu ini adalah kerapu sunu Plectropomus leopardus ikan kakap merah Snapper, ikan dingkis Siganus canaliculatus, ikan ekor kuning Caesio spp, ikan tenggiri Scomberomorus commersoni, ikan kue Carang spp dan beberapa jenis krustasea.

4.3.3 Pancing handline