Evaluasi Alat tangkap ikan Pengamatan terhadap dampak penggunaan alat tangkap ikan.

26 Kisaran nilai indeks dominansi adalah 0 – 1, jika nilainya mendekati 0 0 – 0.50 berarti hampir tidak ada spesiesgenera yang mendominasi dan apabila nilai indeks dominansi mendekati 1 0.51 – 1 berarti ada salah satu spesiesgenera yang mendominasi populasi Odum, 1992.

3.5.3. Evaluasi Alat tangkap ikan

Metode yang dilakukan untuk pengamatan jenis alat tangkap yang digunakan di terumbu karang Kelurahan Pulau Abang adalah metode observasi secara langsung. Dalam mengevaluasi alat tangkap ikan Peneliti melakukan pengamatan yang meliputi hal-hal seperti dibawah ini : - Pengamatan jenis alat tangkap Untuk mengetahui jenis-jenis alat tangkap ikan yang digunakan nelayan Kelurahan Pulau Abang dilakukan melalui wawancara dan melihat langsung kondisi alat tangkap tersebut. Dari hasil identifikasi jenis selanjutnya pengamatan cara pengoperasiannya. - Cara pengoperasiannya di kawasan terumbu karang Untuk mengetahui cara pengoperasian alat tangkap, peneliti mengikuti trip penangkapan nelayan. Semua kegiatan nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap dari atas kapal sampai di dalam laut selanjutnya dicatat dan diambil gambarnyadiphoto. Pengambilan gambar dilakukan di 6 stasiun pengamatan yang mewakili 3 alat tangkap yaitu bubu, kelong dan pancing. - Menghitung jumlah alat tangkapa dan ukurannya. Untuk menghitung jumlah alat tangkap dilakukan pencacahan langsung ke ketua RT atau RW Kelurahan Pulau Abang. Data- data pendukung lainnya diperoleh melalui wawancara, pengamatan langsung di lapangan, serta pengisian kuesioner yang secara lengkap terdapat dalam lampiran 4.

3.5.4. Pengamatan terhadap dampak penggunaan alat tangkap ikan.

Metode yang dilakukan untuk pengamatan dampak dari alat tangkap yang digunakan di terumbu karang Kelurahan Pulau Abang adalah metode observasi secara langsung. Selama melakukan pengamatan Peneliti hanya melakukan 27 pengamatan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh alat tangkap di kawasan terumbu karang melalui pembuktian secara visual photografi. Hasil pengamatan di lapangan yang berupa photo – photo tersebut selanjutnya dianalisa dengan cara mengamati ciri-ciri kerusakannya dan disesuaikan dengan ciri-ciri yang ada di literatur. Dalam menganalisa dampak penggunaan alat tangkap di terumbu karang berdasakan pada indicator kerusakannya. Menurut Sukmara et al 2001 indikator – indikator kerusakan terumbu karang diantaranya : - Karang menjadi patah hancur - Meninggalkan bekas lubang di terumbu karang - Karang mengalami kematian - Karang rusak di sekitarnya banyak bongkahan karang mati - Karang menjadi habis yang tersisa hanya pasir serta patahan karang kecil- kecil.

3.5.5. Arahan Strategi penggunaan alat tangkap di terumbu karang