Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

3 menjadi solusi alternatif untuk menengahi problem dilematis Indonesia Dahuri et al, 1996. Menurut Sarmintohadi 2002 agar usaha penangkapan ikan di sekitar terumbu karang tetap terjaga dan berkesinambungan , maka kondisi ekosistem terumbu karang yang ada harus tetap dipertahankan. Dengan mengacu pada konsep pengelolaan ekosistem terumbu karang yang ada maka perlu dikembangkan penggunaan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan, sehingga ekosistem terumbu karang tetap terjaga dan usaha penangkapan yang merupakan mata pencaharian utama mayarakat dapat berkesinambungan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Bagaimana status penutupan terumbu karang di Pulau Abang ? 2 Bagaimana pengoperasian alat tangkap di terumbu karang Pulau Abang? 3 Adakah dampak kegiatan penangkapan terhadap kerusakan terumbu karang? 4 Bagaimana tehnik penggunaan alat – alat tangkap ikan ramah lingkungan yang dapat diimplementasikan di terumbu karang? Diagram alir perumusan masalah seperti pada gambar 1.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian adalah : 1. Mengetahui status penutupan terumbu karang dan keberadaan ikan karang di Kelurahan Pulau Abang Kota Batam. 2. Mengevaluasi jenis – jenis alat tangkap yang dioperasikan di kawasan terumbu karang Kelurahan Pulau Abang Kota Batam. 3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan alat tangkap di terumbu karang. 4. Menyusun arahan tehnik penggunaan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan untuk dikembangkan khususnya di kawasan terumbu karang Pulau Abang Kota Batam. 4 Manfaat penelitian adalah ; 1. Memberikan informasi tentang kondisi penutupan terumbu karang, keberadaan ikan dan dampak alat tangkap yang digunakan di kawasan terumbu karang Pulau Abang Kota Batam. 2. Sebagai bahan dan informasi terbaru bagi pemerintah daerah setempat untuk menyusun program kerja perikanan di Kelurahan Pulau Abang.

1.4 Kerangka Pemikiran

Ekosistem terumbu karang di perairan pesisir merupakan salah satu ekosistem penting penyumbang kegiatan sektor perikanan. Tingginya produktifitas perikanan di daerah terunbu karang, mengakibatkan daerah ini mendapatkan tekanan penangkapan yang tinggi. Selain itu ekosistem ini merupakan habitat bagi beberapa jenis sumberdaya laut yang berharga tinggi baik di pasar lokal maupun pasar ekspor. Banyak nelayan yang mengambil jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam jangka pendek tanpa memperhatikan aspek kelestarian sumberdaya dan dampak yang ditimbulkan terhadap habitat itu. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di indonesia , dan semakin langkanya sumberdaya di daratan, maka semakin banyak masyarakat yang mengalihkan mata pencahariannya ke sektor kelautan terutama sektor perikanan di wilayah terumbu karang. Kenyataan ini menyebabkan tingkat ekploitasi ikan di daerah terumbu karang juga semakin meningkat, sehingga dampak yang terjadi terhadap habitat terumbu karang juga semakin tinggi. Di Batam, kerusakan ekosistem terumbu karang diduga akibat aktifitas penangkapan yang bersifat destruktif semakin meningkat. Kondisi ini diperparah lagi dengan semakin maraknya penggunaan bahan peledak dan sianida untuk aktivitas penangkapan ikan. Dalam manajemen pemanfaatan sumberdaya perikanan hal yang perlu dipertimbangkan adalah dampak aktifitas penangkapan terhadap lingkungan dan aspek keberlanjutan usaha penangkapan terutama di daerah terumbu karang. Hal ini dilakukan karena ekosistem terumbu karang sangat rentan terhadap gangguan dari luar. Tingginya permintaan ikan karang dengan harga yang tinggi 5 mengakibatkan tekanan eksploitasi terhadap terumbu karang juga semakin meningkat. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan di ekosistem terumbu karang harus mengacu pada pemanfaatan sumberdaya perikanan yang ramah terhadap lingkungan serta memperhatikan aspek sumberdaya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak aktifitas penangkapan terhadap ekosistem terumbu karang adalah menggunakan jenis alat tangkap yang mempunyai dampak kecil terhadap ekosistem sehingga, aktifitas penangkapan di daerah terumbu karang dapat dilakukan secara berkesinambungan Perairan Pulau Abang sebagai kawasan konservasi Masyarakat Pulau Abang Aktivitas Nelayan Perubahan kondisi terumbu karang di pulau Abang Evaluasi jenis alat tangkap ikan dan dampak yang ditimbulkan Tehnik penggunaan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan Fokus Penelitian Gambar 1 Diagram alir perumusan masalah 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terumbu karang