Analisis Data ANALISIS DATA

7 Teknologi Kuno Modern 8 Perilaku sosial Gotong royong Persaingan

5.6 Analisis Data

Kehadiran objek wisata di suatu tempatdaerah tentu mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dan ekonomi di tiap daerah yang melibatkan semua kondisi atau nilai-nilai sosial dan ekonomi. Dalam dinamika proses hadirnya sebuah objek wisata, akan mengarah pada perubahan-perubahan sosial dan ekonomi. Proses tersebut telah membawa perubahan dalam berbagai segi tata cara hidup masyarakat, baik struktur, fungsi, sikap, tingkah laku, sistem mata pencaharian, dan tingkat penghasilan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti maka diperoleh beberapa dampak keberadaan objek wisata batu kursi terhadap sosial ekonomi msayarakat di Desa Siallagan Pindaraya. A. Perubahan Struktur Sosial Soerjono Soekanto mendefenisikan struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial. Bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur sosial yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan adalah: a. Masyarakat sederhana, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut: 1 Ikatan keluarga dan masyarakatnya sangat kuat. 2 Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun. 3 Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan gaib. 4 Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan. 5 Hukum yang berlaku tidak tertulis. 6 Sebagain besar produksi hanya untuk keperluan keluarga sendiri atau untuk pasaran dalam skala kecil. 7 Kegiatan ekonomi dan sosial dilakukan secara gotong royong. b. Masyarakat madya, ciri-ciri struktur sosial dan budaya pada masyarakat madya adalah sebagai berikut: 1 Ikatan keluarga masih kuat, tetapi hubungan dengan masyarakat setempat sudah mengendor. 2 Adat istiadat masih dihormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh luar. 3 Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir sehingga kepercayaan-kepercayaan pada kekuasaan kekuatan gaib baru timbul apabila orang mulai kehabisan akal untuk menanggulangi suatu masalah. 4 Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan. 5Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis. 6 Memberi kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul diferensiasi dalam struktur masyarakat. 7 Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan kerabat, sedangkan kegiatam ekonomi dilakukan atas dasar uang. c. Masyarakat modern, ciri-ciri struktur sosial dan budaya masyarakat modern adalah sebagai berikut ini: 1 Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi. 2 Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi. 3 Kepercayaan terhadap ilmu kengatahuan dan teknologi sangat kuat. 4 Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian. 5 Tingkat pendidikan formal tinggi. 6 Hukum yang berlaku sudah hukum tertulis. 7 Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lain. Berikut kutipan wawancara mendalam dengan para informan: Penuturan Informan I Tiorina Malau : “ Ya pasti berubah lah dek, dulu aja masyarakat disini masih primitif, ketinggalan. Dulu kami masih percaya ama kekuatan-kekuatan gaib. Kalo sekarang mana ada lagi kekgitu-gituan. Udah gak zaman lagi lah dek. Penuturan Informan II : “Kalo itu sih pasti ada yang berubah lah dek, kalo diingat-ingat ya, dulu kami disini semuanya seperti keluarga, kalo ada apa-apa ya pasti saling tolong. Beda ama sekarang, udah bersaing kami disini. Udah berkurang kekompakan itudek. Penuturan informan III: “Kalo menurut bapak sih pasti berubah ya dek. Sekarang masyarakat disini udah makin maju, gak kayak dulu ya. Kalo dulu kami sangat kompak, apalagi kalo lagi gotong royong. Sekarang udah bisa dihitung lah beraa kali kami ngumpul unuk gotong royong. Udah jarang kali dek Penuturan informan IV: “Kalo itu, yang berubah mungkin dulu kami sering gotong royong ke ladang- ladang orang, sekarang nggak lagi, dulu masih banyak yang percaya ama kekuatan-kekuatan gaib, sekarang sudah berkurang. Penuturan informan V : “Yang ku tau ya yang berubah itu sekarang masyarakat udah makin modern, makin sibuk nyari uang jadi waktu untuk ngumpul-ngmpul kayak dulu udah kurang. Trus, yang percaya-percaya hal gaib itu sih masih ada sekarang.tapi gak separah dulu dek. B. Perubahan Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku,interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing- masing,maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan antara satu dengan yang lainnya,ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi. Penuturan Informan I Tiorina Malau : “Kalo komunikasi sih masih baik-baik aja ya dek. Mungkin bedanya ya dari segi bahasa kami ya. Dulu kami komunikasi pake bahasa batak, kalo sekarang kan udah pake bahasa Indonesia. Dulu kami ngomong masih santun-santun kali, sekarang udah macam kawan aja semua”. Penuturan informan II “Kalo masalah interaksi sesama kami ya ada yang beda dikit dek. Kalo dulu kan semua kayak keluarga, kami pun sangat dekat lah.Apalagi kalo lagi urusan- urusan adat. Nampak kali lah kebersaudaraan itu. Kalo sekarang kan udah mulai kurang dek. Masing-masing kan udah sibuk ama kegiatan masing-masing. Kalo aku palingan sama anak-anak muda ini aja lah sering cerita-cerita. Kalo ama yang lain kan udah mulai jarang.” Penuturan Informan III “ Dulu aku sering berinteraksi dengan sesama warga disini dek, sekarang aku kebanyakan kan berhadapan sama tamu-tamu. Ya sama mereka lah aku berinteraksi. Kalo sama masyarakat disini sih masih biasa-biasa aja ya dek. Masih tegur sapa lah. Tapi kan intensitasnya yang sudah berkurang. Perbedaan yang bapak rasakan sih kalo dulu kan belum ada HP, misalnya ada yangpenting, kita harus datang ke rumah orang itu, jadi sempat lah tatap muka sambil ngbrol- ngobrol. Sekarang kan udah bisa tinggal SMS aja. ” Penuturan Informan IV “Kalo ditanya tentang itu, aku pun merasa ya biasa-biasa aja sih dek. Karena dari dulu pun aku nggak terlalu berbaur. Ya cuma sekedar aja. Kalo ada acara- acara adat, aku datang. Palingan sekarang aku jadi jarang ikut-ikut ke pesta. Istriku lah palingan utusan kami.” Penuturan Informan V “Kalo itu kan tergantung masyarakatnya bagaimana. Kalo saya sendiri merasa hubungan saya dengan masyarakat sampai saat ini baik-baik saja. Kalo ditanya apa yang berbeda yang saya lihat sih sekarang lebih modern aja. Udah makin gaul masyarakat disini. C. Perubahan Pola Perilaku Sosial Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia Rusli Ibrahim, 2001. Sebagai bukti bahwa manusia dalam memnuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain.Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat. Menurut Krech, Crutchfield dan Ballachey 1982 dalam Rusli Ibrahim 2001, perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain Baron Byrne, 1991 dalam Rusli Ibrahim, 2001. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri. Penuturan Informan I “Perilaku masyarakat yang berubah semenjak adanya batu kursi ini kayak orang- orang makin egois, mementingkan diri sendiri. Misalnya lah kami pedagang- pedagang disini kan saling bersaing. Kalo pembeli kawan kita lebih rame kan kadang ada perasaan iri juga. Apalagi mama-mama disini. Berlomba-lomba nunjukin kekayaan nya lah. Pamer-pamer perhiasan, kalo ada yang beli barang baru, saling menggosipin. Dulu mana ada istilah mengosip-gosip. Anak-anak muda disini pun sekarang makin bebas. Cara berpakaian nya pun udah ga sopan. Penuturan informan II “ Yang kulihat sih banyak kali dampaknya dek. Yang asli beda kali waktu buka batu kursi ini ya banyak lah yang rebutan kios. Sempat lah dulu ada yang berantam gara-gara itu. Sekarang yang di kios-kios itu pun kan saling bersaing nya biar barang nya yang dibeli tamu. Kadang ada lah yang membikin harga barang nya jauh lebih murah, ga mengikuti pasaran. Ujung-ujungnya jadi berkelahi. Orang-orang disini pun udah makin malas ke gereja karena menjaga kios. Selain itu ada juga yang hamil diluar nikah karena makin bebas pergaulannya. Makin banyak pula bule datang. Terikut-ikut lah. Padahal kan orang bule itu yang bebas nya di negara nya. Beda sama kita. Penuturan Informan III “Kalau perilaku sih pasti berubah ya dek. Makin modern zamannya, makin berubah pula perilaku seseorang. Mengenai perubahan perilaku masyarakat yang bapak liat semenjak adanya batu kursi ini adalah terjadinya persaingan diantara masyarakat. Apalagi orang-orang yang berkios disini kan. Berlomba-lomba lah merebut pembeli. Kadang timbul lah iri hati. Anak-anak disini pun sekarang makin bandal. Masih SMP udah merokok. Pergaulan anak muda pun makin bebas. Karena udah daerah pariwisata itu mungkin. Tapi yang paling nampak sih itu dek. Orang-orang disini makin individualistis. Mementingkan kepentingannya sendiri. Gak kayak dulu semua seperti saudara. Saling menolong. Penuturuan Informan IV: “Menurut ku banyak yang beda dek dibanding dulu. Dulu masih kental adat itu. Gak ada istilah pamer-pamer harta. Kalo sekarang, bangga kali lah nunjuk- nunjukin kalo ada mas nya. Mama-mama yang berkios itu pun sering lah ku tengo ngumpul-ngumpul menggosip. Kalo dulu mana ada waktu untuk menggosip. Semua mengerjakan pekerjaannya. Kalo berkumpul pun pasti bicarain hal yang baik-baik. Kalo sekarang mama-mama ngumpul untuk menggosip. Ujung- ujungnya jadi brantam juga. Sekarang juga masyarakat makin bersaing satu dengan yang lain. Pergaulan pun makin bebas. Penuturan Informan V “Pasti banyak yang berubah, masyarakat makin sibuk sendiri. Saling bersaing antara pedagang di kios. Pergaulan makin bebas akibat kecanggihan teknologi juga. Ada juga yang kawin kontrak dengan bule. Makin bebas lah dek. D. Perubahan Sistem Mata Pencaharian Sistem mata pencaharian adalah cara yang dilakukan oleh sekelompok orang sebagai kegiatan sehari-hari guna usaha pemenuhan kehidupan, dan menjadi pokok penghidupan baginya.Untuk menunjang hidupnya setiap masyarakat pasti memiliki mata pencaharian utama, sehingga terdapat kelompok suku bangsa memiliki mata pencaharian yang khas dibandingkan dengan suku bangsa lainnya. Penuturan Informan I “Kalo dulu disini rata-rata petani dan nelayan, sekarang jadi banyak yang berdagang dan pengukir. Kayak aku lah de, dulu kan kamu bertani jagung. Sekarang kan udah jualan souvenir. Penuturan Informan II “ Dulu kan masyarakat di sini rata-rata petani dan nelayan de. Belum ada yang jualan souvenir. Setelah ada batu kursi beralih jadi pedagang souvenir. Kalo aku dar nelayan jadi tukang ukir lah sekarang.” Penuturan Informan III “Berubah lah dek. Dari petani lahan kering, jadi wiraswasta. Buka usaha dek rata-rata orang disini. Tapi masih ada juga yang bertani. Penuturan Informan IV “Dulu disini banyak nelayan dan bertani. Dulu banyak lahan pertanian disini. Sekarang jadi kios-kios kan. Banyak yang buka usaha dan mengukir juga. Penuturan Informan V “Dulu sumber pencaharian disini kan dari pertanian de. Sekarang jadi rata-rata berdagang. Petani sudah berkurang. E. Tingkat Pendapatan Christopher dalam Sumardi 2004 mendefinisikan pendapatan berdasarkan kamus ekonomi adalah uang yang diterima oleh seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa, bunga, laba dan lain sebagainya. Pendapatan memberikan pengaruh besar dalam melangsungkan kehidupansehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan penggolongannya, BPS membedakan pendapatan penduduk menjadi 4 golonganyaitu: 1. Golongan Sangat Tinggi : Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jikapendapatan rata-rata lebih dari Rp. 3.500.000,00 per bulan 2. Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp.2.500.000,00 sd Rp. 3.500.000,00 per bulan. 3. Golongan Pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-ratadibawah antara Rp. 1.500.000 sd Rp. 2.500.000, 00 perbulan. 4. Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata Rp. 1.500.000,00 per bulan Wijaksana,1992: 52 Penuturan Informan I “ Waktu bertani dulu kalau dirata-ratakan penghasilan kami 500 ribu per bulan dek. Sekarang sudah bisa mencapai 3 juta dek” Penuturan Informan II “Jauh beda lah dek. Kan nilai uang dulu dengan sekarang bed dek. Kalo kita buat nilai yang sekarang, kira-kira 1 juta lah itu dek. Kalo dulu mungkin 100 ribu lah itu. Sekarang bisa sampai 4 juta dek pendapatan saya dari mengukir. Penuturan Informan III “Sekarang penghasilan lebih besar lah dek. Tapi pengeluaran juga kan besar. Penghasilan saya kira-kira 3.5 juta dari batu kursi ini dek. Penuturan Informan IV “ Penghasilan saya makin meningkat dek setelah batu kursi ini makin rame. Dulu rata-rata 2 juta perbulan. Sekarang bisa mencapai 5-6 juta dek Penuturan Informan IV” “ Lebih banyak sekarang lah dek. Uang masuk pun kan makin banyak. Rata-rata 2.5 juta perbulan dek.”

5.7 Analisis Dampak Sosial Ekonomi No

Dokumen yang terkait

Dampak Pembangunan Objek Wisata Ancol Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

23 202 142

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

13 74 83

REFLEKSI KEARIFAN LOKAL HUKUM ADAT PANCUNG SEBELUM MASUKNYA AGAMA KRISTEN DI HUTA SIALLAGAN DESA SIALLAGAN PINDARAYA KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR.

0 3 25

REFLEKSI KEARIFAN LOKAL HUKUM ADAT PANCUNG SEBELUM MASUKNYA AGAMA KRISTEN DI HUTA SIALLAGAN DESA SIALLAGAN PINDARAYA KECAMATAN SIMANINDO KABUPATAEN SAMOSIR.

0 2 18

ANALISIS PERMINTAAN WISATAWAN NUSANTARA OBJEK WISATA BATU KURSI SIALLAGAN, KECAMATAN SIMANINDO, KABUPATEN SAMOSIR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 90

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 9

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN TENTANG DAMPAK 2.1.1 Pengertian Dampak - Dampak Keberadaan Objek Wisata Batu Kursi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

0 0 24

Dampak Keberadaan Objek Wisata Batu Kursi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

1 3 14

Dampak Keberadaan Objek Wisata Batu Kursi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

1 1 14