Keadaan Sosial Kondisi Desa

4.1.3 Keadaan Sosial

Keadaan sosial masyarakat Desa Siallagan Pindaraya cukup baik, keadaan ini juga didukung oleh masyaraktnya yang tidak terlalu heterogen, hapir semua masyarakat Desa ini satu suku yakni suku Batak Toba dan menganut agama Kristen Protestan dan Katolik. Sehingga hampir tidak pernah terjadi gesekan sosial skala besar kecuali konflik individu skala kecil. Penduduk Desa Siallagan Pindaraya terdiri dari beberapa Marga antara lain dan boru serta sanak saudaranya. 1. Agama Penduduk Desa Siallagan Pindaraya mayoritas menganut agama nasrani yang terbagi kedalam Agama Protestan dengan dua Sekte yakni HKBP, GKPI, Pentakosta , yang menganut agama Islam jumlahnya sangat kecil. Di Desa Siallagan Pindaraya terdapat 1 Rumah Ibadah yakni Gereja HKBP tetapi tidak seluruhnya umat Gereja ini berasal dari Desa Siallagan Pindaraya dan sebaliknya sebagian masyarakat Desa Siiallagan Pindaraya menjadi jemaat Gereja yang terletak tidak di Desa Siallagan Pindaraya. Sepanjang sejarah tdak pernah terjadi pertikaian antar umat beragama di Desa ini. Tabel 4.7 Data Penduduk Desa Siallagan Pindaraya berdasarkan Agama No Agama Pria Wanita Jumlah 1 Kristen 341 356 697 2 Islam 1 2 3 342 348 700 Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM-DesaKPMD 2. Sosial Politik Dari sisi sosial politik, Desa Siallagan Pindaraya juga sangat kondusif terbukti dari beberapa kali pelaksanaan Pemilihan Umum baik Pemilihan Legislatif maupun eksekutif dan terutama Peilihan Kepala Daerah, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Salah satu bukti yang paling nyata adalah pemilihan Kepala Desa Siallagan pada bulan Oktober 2013 yang lalu berjalan dengan kondusif dan penuh dengan semangat kekeluargaan. Tidak ditemukan adanya perpecahan dikalangan masyarakat, dan seluruh aspirasi masyarakat tetap terakomodir dengan baik. 3. Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Situasi Keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa Siallagan Pindaraya tetap terjaga dengan baik, hampir tidak ada perostiwa kriminal di desa ini selama beberapa tahun terakhir. Tetai persoalan yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah yang lebih tinggi adalah masalah sengketa lahan pertanian yang kerap terjadi dan tetap berpotensi menjadi masalah yang besar dimasa yang akan datang. 4. Sosial Ekonomi Dari sisi ekonomi, desa Siallagan Pindaraya memiliki potensi yang sangat besar dikembangkan. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan adalah kegiatan souvenir dan seni ukir yang dikembangkan menjadi areal kunjungan wisata yang sampai saat ini masih sering dilalui wisatawan Domestik dan Mancanegara. Selain areal tersebut, Desa Siallagan dihuni penduduk yang mata pencahariannya 50 bersumber dari pertanian, namun pertanian yang dikembangkan selama ini masih pertanian tradisional: seperti padi, kopi bawang, cabai, cengkeh, dan lain-lain. Dibutuhkan sebuah pembaharuan dibidang produksi pertanian yang telah ada khususnya untuk menyikapi lahan yang relatif kurang subur khusunya di Dusun I keterbatasan lahan dan teknologi pertanian yang ramah lingkungan mutlak diperlukan. Selain bertani sebagai mata pencaharian pokok, penduduk sebagian berdagang souvenir sebagai usaha sampingan, serta ada sebagian yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil. Tabel 4.7 Data Penduduk Desa Siallagan Pindaraya berdasarkan pekerjaan No Pekerjaan Pria Wanita Jumlah 1 Petani 50 59 109 2 Pedagang 100 170 270 3 PNS 24 20 44 4 Pensiunan 6 50 56 5 Pengrajin 60 8 68 Jumlah 240 259 499 Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM-DesaKPMD 5. Sosial Budaya Dari sisi sosial budaya, Desa Siallagan Pindaraya sudah sejak lama dikenal sebagai sebuah wilayah adat yang aktif dan terpelihara hingga saat ini. Dalam kehidupan sehari-hari adat batak sangat dominan dan sudah tertata dengan baik oleh para tetua-tetua di Desa Siallagan Pindaraya. Beberapa hal yang belum tercipta adalah kelompok-kelompok snei budaya, hal ini tentunya menjadi tugas pemerintah kedepan untuk menciptakan kelompok seni untuk mengangkat citra Desa SiallaganPindaraya sekaligus menjadi sarana pembinaan kaum muda dan kepariwisataan. 6. Kesehatan Desa Siallagan Pindaraya memiliki 1 sarana kesehatan desa yakni Posyandu Dusun I dan dilayani oleh 1 satu orang bidan. Tabel 4.8 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Dusun Tahun 2014 Dusun RS U PUS KES MAS PUS TU PO LIN DES POS KES DES APO TIK TOKO OBAT POS YAN DU DOK TER PRAK TEK I - - - - - - - 1 - II - - - - - - - - - III - - - - - - - - - Tabel 4.9 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Dusun Di Desa Siallagan Pindaraya Tahun 2014 DUSUN DOKTER UMUM BIDAN PERAWAT I - 1 - II - - - III - - - TOTAL - 1 - Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM-DesaKPMD Salah satu masalah kesehatan yang sangat perlu dibenahi yaitu masih sulitnya mewujudkan asyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat PHBS, hal ini Disebabkan belum adanya saran air bersih. 7. Pendidikan Dari sisi pendidikan Desa Sialagan Pindaraya tidak memiliki sarana gedung sekolah. Tabel 4.10 Sarana Prasarana Sekolah di Desa Siallagan Pindaraya Kec. Simanindo Kabuaten Samosir Tahun 20142015 No Sekolah Jumlah Gedung Sekolah Jumlah Guru Jumlah Siswa APKAPM Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM-DesaKPMD Tabel 4.11 Indkator Pendidikan Desa Siallagan Pindaraya Tahun 2014 Indikator Pendidikan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Partisipasi Pendidikan a. Penduduk 15 tahun keatas menurut status pendidikan 1. TidakBelum Pernah Bersekolah 2. Masih Sekolah a. SD 45 49 94 b. SMP 73 77 150 c. SMTA 74 78 152 d. DiplomaSarjana 48 55 103 3. Tidak Sekolah Lagi - - - b. Penduduk 15 Tahun ke atasa menurut pendidikan yang ditamatkan Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM-DesaKPMD Salah satu kebutuhan yang cukup mendesak di bidang pendidikan di Desa Siallagan Pindaraya adalah Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, hal ini juga sesuai dengan program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir yaitu “Satu Desa, Satu PAUD” tetapi disisi lain pendirian PAUD ini juga akan terkendala oleh topografi wilayah dan jarak antar kampung yang menyebar dan berbukit-bukit. Untuk anak usia sekolah SMP dan SMUsederajat sebagian besar bersekolah di pusat kecamatan, dengan menempuh perjalanan antara 100 sd 200m, dan sebagian besar ditempuh dengan berjalan kaki atau naik sepeda motor. 1. TidakBelum Pernah Sekolah 2. TidakBelum Tamat SD a. SD b. SMTP c. SMTA d. DiplomaSarjana 2.Angka Buta Huruf 2014 3.Angka Melek Huruf 2014 240 259 499

4.3 Keadaan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Dampak Pembangunan Objek Wisata Ancol Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

23 202 142

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

13 74 83

REFLEKSI KEARIFAN LOKAL HUKUM ADAT PANCUNG SEBELUM MASUKNYA AGAMA KRISTEN DI HUTA SIALLAGAN DESA SIALLAGAN PINDARAYA KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR.

0 3 25

REFLEKSI KEARIFAN LOKAL HUKUM ADAT PANCUNG SEBELUM MASUKNYA AGAMA KRISTEN DI HUTA SIALLAGAN DESA SIALLAGAN PINDARAYA KECAMATAN SIMANINDO KABUPATAEN SAMOSIR.

0 2 18

ANALISIS PERMINTAAN WISATAWAN NUSANTARA OBJEK WISATA BATU KURSI SIALLAGAN, KECAMATAN SIMANINDO, KABUPATEN SAMOSIR - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 90

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 9

Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi pada Daerah Wisata Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir)

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN TENTANG DAMPAK 2.1.1 Pengertian Dampak - Dampak Keberadaan Objek Wisata Batu Kursi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

0 0 24

Dampak Keberadaan Objek Wisata Batu Kursi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

1 3 14

Dampak Keberadaan Objek Wisata Batu Kursi Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Siallagan Pindaraya Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir

1 1 14