44
Komponen utama pertama PC1 mewakili sebanyak 78,7 dari informasi yang ada pada 751 panjang gelombang. Sedangkan komponen utama kedua PC2 mewakili 8.7 dan seterusnya hingga
komponen utama ke sebelas PC11 mewakili 0.2. Total variasi keseluruhan komponen utama sebesar 98.1 pada PC11. Jika diteruskan maka informasi yang terwakili semakin kecil atau total
variasinya mencapai 100. Ini karena informasinya sudah terwakili oleh komponen utama sebelumnya. Meskipun pada PC11 belum mencapai 100 variasi kumulatifnya, namun dengan 98.1
sudah mewakili informasi yang ada pada 751 panjang gelombang. Hasil dari program MINITAB tersebut hanya didapatkan bobot dari masing-masing komponen
utama. Bobot tersebut belum dapat digunakan sebagai masukan dalam jaringan syaraf tiruan. Untuk itu perlu dilakukan perkalian matrik antara matrik spektra NIR buah mangga dengan matrik bobot
yang dihasilkan dari analisis komponen utama. Hasil perkalian matriks tersebut merupakan data komponen utama yang siap digunakan sebagai masukan dalam jaringan syaraf tiruan Lampiran 2, 3,
4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
4.2.3 Hasil Distribusi Set Data
Penggunaan jaringan syaraf tiruan untuk pendugaan berdasarkan serapan radiasi NIR buah mangga varietas Gedong, semua data dibagi menjadi dua set data. Kedua set data tersebut digunakan
untuk proses pelatihan dan validasi, dengan proporsi 23 dari total data untuk pelatihan dan 13 dari total data untuk validasi. Untuk itu perlu dilakukan pembagian data yang baik, agar diperoleh hasil
yang optimal. Dalam penelitian pembagian data menggunakan angka acak random dengan nilai maksimal dan minimal dimasukan dalam set data pelatihan. Distribusi data untuk set data pelatihan
dan set data validasi pada penelitian utama, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Distribusi data pada set data pelatihan dan validasi untuk menduga TPT dan
kekerasan penelitian utama Parameter mutu
Pelatihan Validasi
Jumlah data
Rata-rata Standar
deviasi Jumlah
data Rata-rata
Standar deviasi
Total padatan terlarut
o
Brix 222
10.863 2.432
111 10.707
1.937 Kekerasan kgf
222 2.345
1.408 111
2.314 1.271
Pendugaan total padatan terlarut dan kekerasan juga dilakukan pada sampel buah monitoring pengamatan non-destruktif yang waktu pengambilannya berbeda dengan data penelitian utama. Agar
jaringan mampu menduga total padatan terlarut dan kekerasan dari buah monitoring maka jaringan harus diberikan informasi kondisi yang dialami oleh buah monitoring dengan menggunakan data
pendahuluan. Distribusi data pada penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Distribusi data pada set data penelitian pendahuluan
Parameter mutu Pelatihan
Validasi Jumlah
data Rata-rata
Standar deviasi
Jumlah data
Rata-rata Standar
deviasi Total
padatan terlarut
o
Brix 24
14.663 1.671
12 15.408
1.861 Kekerasan kgf
24 0.738
0.2 12
0.841 0.142
Seperti yang dijelaskan bahwa data dapat dinyatakan baik jika memenuhi salah satu kriteria, yaitu Up-to-date terbaru. Dalam pengembangan selanjutnya model jaringan syaraf tiruan perlu
dilakukan update data. Hal ini agar menghasilkan model yang diinginkan. Data tambahan yang digunakan adalah data pada penelitian pendahuluan.
45
Untuk itu perlu data tambahan. Data tambahan yang digunakan adalah data pada penelitian pendahuluan. Data tersebut diambil bersamaan dengan data monitoring, sehingga informasi yang ada
ketika pengambilan data dapat diketahui oleh model. Diharapkan dengan penambahan data pendahuluan tersebut, model dapat menduga TPT dan kekerasan menggunakan spektrum buah
mangga monitoring. Distribusi data setelah dilakukan update data ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi data pada set data yang sudah ditambah dengan set data pendahuluan
Parameter mutu Pelatihan
Validasi Jumlah
data Rata-rata
Standar deviasi
Jumlah data
Rata-rata Standar
deviasi Total padatan terlarut
o
Brix 246
11.233 2.622
123 11.166
2.378 Kekerasan kgf
246 2.188
1.421 123
2.17 1.285
4.3 Pengembangan Model Jaringan Syaraf Tiruan untuk Pendugaan Total