Normalisasi Data Analisis Komponen Utama

42 Persiapan data lebih lanjut untuk input JST ada bermacam-macam bentuknya termasuk diantaranya adalah melakukan normalisasi 0-1 dan analisa komponen utama Principal Component Analysis.

4.2.1 Normalisasi Data

Untuk mengurangi error yang terjadi selama pengukuran spektra NIR dan untuk memperjelas datanya, perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut. Salah satu pengolahan spektra yang dapat dilakukan adalah pengolahan dengan normalisasi data spektra pada rentang 0-1. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan pengaruh perbedaan ukuran partikel sampel uji dan memperbesar rentang nilai penyerapan dan pantulan radiasi NIR serta memproporsionalkan nilai spektra dari dua atau lebih nilai spektra yang memiliki kandungan yang sama. Hasil normalisasi 0-1 spektra absorban ditunjukkan pada Gambar 25 yang memperlihatkan nilai tertinggi selalu 1 dan nilai terendah selalu 0. Pada Gambar 26 terlihat kurva original pada 3 kondisi suhu berbeda tingkat penyerapannya. Hal ini terlihat pada panjang gelombang 1920-1940 nm dan 1420-1480 nm kurva tersebut, puncak penyerapannya berbeda. Setelah dilakukan normalisasi ketiga kurva tersebut pada panjang gelombang 1920-1940 nm menjadi sama jumlah penyerapannya dalam kurva terlihat menjadi berhimpit. Sedangkan pada panjang gelombang 1420-1480 nm yang berhimpit hanya kurva suhu 8 o C dan 13 o C artinya suhu 8 o C dan 13 o C memiliki jumlah kandungan gula yang sama. Ini berarti ketiga sampel digambarkan dengan kurva menyerap energi dari radiasi NIR dengan persentase yang sama namun jumlahnya berbeda, sesuai dengan kandungan kimia pada masing-masing sampel. Jika terjadi perbedaaan ukuran sampel maka nilai yang diserap akan berbeda, tetapi perbedaan serapannya memiliki persentase yang sama. Gambar 25. Kurva normalisasi spektrum absorban sampel buah mangga varietas Gedong 43 Gambar 26. Kurva spektrum absorban NIR original dan spektrum absorban NIR normalisasi 3 suhu penyimpanan 8 o C, 13 o C, dan 27 o C pada sampel buah mangga varietas Gedong

4.2.2 Analisis Komponen Utama

Setelah melakukan persiapan data berupa memperbesar interval spektra menjadi 0.8 nm dan normalisasi data 0-1, untuk menjadi data masukan dalam jaringan syaraf tiruan ternyata diperlukan reduksi data lagi. Jika masukan suatu jaringan syaraf tiruan terlalu banyak maka menyebabkan jaringan syaraf tiruan gagal mencapai konvergensi dan memperlambat proses pelatihannya. Dalam penelitian ini metode reduksi data yang digunakan adalah analisis komponen utama. Data spektrum absorban hasil dari transformasi data pantulan NIR menghasilkan sebanyak 333 titik pengukuran dengan 751 panjang gelombang per titik pengukuran. Sebanyak 11 komponen utama diekstrak dari data absorban NIR buah mangga menggunakan program MINITAB R-15. Untuk melihat persentase yang diwakili variasi oleh masing-masing komponen utama dapat dilihat pada Gambar 27. Gambar 27. Kurva jumlah komponen utama dan persentase informasi yang diwakili pada analisis komponen utama panjang gelombang NIR mangga varietas Gedong 78 82 86 90 94 98 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 V a ri a si Ku m u la ti f Komponen Utama 44 Komponen utama pertama PC1 mewakili sebanyak 78,7 dari informasi yang ada pada 751 panjang gelombang. Sedangkan komponen utama kedua PC2 mewakili 8.7 dan seterusnya hingga komponen utama ke sebelas PC11 mewakili 0.2. Total variasi keseluruhan komponen utama sebesar 98.1 pada PC11. Jika diteruskan maka informasi yang terwakili semakin kecil atau total variasinya mencapai 100. Ini karena informasinya sudah terwakili oleh komponen utama sebelumnya. Meskipun pada PC11 belum mencapai 100 variasi kumulatifnya, namun dengan 98.1 sudah mewakili informasi yang ada pada 751 panjang gelombang. Hasil dari program MINITAB tersebut hanya didapatkan bobot dari masing-masing komponen utama. Bobot tersebut belum dapat digunakan sebagai masukan dalam jaringan syaraf tiruan. Untuk itu perlu dilakukan perkalian matrik antara matrik spektra NIR buah mangga dengan matrik bobot yang dihasilkan dari analisis komponen utama. Hasil perkalian matriks tersebut merupakan data komponen utama yang siap digunakan sebagai masukan dalam jaringan syaraf tiruan Lampiran 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

4.2.3 Hasil Distribusi Set Data