3.3.1 Studi pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai potensi wisata. Sumber pustaka yang dijadikan acuan penelitian berupa jurnal, buku,
laporan penelitian dan sebagainya.
3.3.2 Observasipengamatan lapang
Kegiatan observasi lapang dilakukan dengan langsung melihat kondisi yang sebenarnya. Kegiatan observasi lapang ini dilakukan untuk mengetahui potensi
wisata dan produk wisata yang ada.
3.3.3 Wawancara
3.3.3.1 Pengelola
Wawancara dilakukan kepada beberapa informan. Informan dalam penelitian ini adalah pengelola dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bappeda, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Disparbud Kabupaten Bogor, Pemerintah Kecamatan Tamansari, Pemerintah Desa Tamansari, Pemerintah Desa
Pasireurih serta pengelola di setiap lokasi wisata di Kawasan Wisata Terpadu Tamansari yang mengetahui secara keseluruhan terkait pengelolaan produk
wisata. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara untuk mengumpulkan data mengenai pengelolaan wisata dan produknya, jenis produk
yang dikembangkan, dan rencana pengembangan produk wisata.
3.3.3.2 Pengunjung
Wawancara kepada pengunjung dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Pengambilan sampel pengunjung dilakukan dengan metode convinience sampling,
yaitu berdasarkan kesediaan responden yang ditemui di lokasi penelitian. Jumlah sampel yang diambil ditentukan berdasarkan kejenuhan data. Sampel pengunjung
diambil dari lima lokasi yaitu Curug Nangka, Bumi Perkemahan Sukamantri, Kampung Budaya Sindangbarang, Agrowisata Batu Gede Sutera Alam, dan Pura
Parahyangan Agung Jagatkharta. Kelima lokasi tersebut merupakan lokasi wisata yang sudah dikunjungi oleh wisatawan.
3.4 Analisis Data
Analisis data yang digunakan secara keseluruhan merupakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif
kualitatif dilakukan terhadap hasil inventarisasi dan verifikasi potensi wisata,
produk wisata yang ada, hasil wawancara kepada pengelola mengenai rencana pengembangan produk wisata, dan hasil wawancara kepada pengunjung mengenai
harapankeinginan pengunjung terhadap pengembangan produk wisata. Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan terhadap hasil wawancara pengunjung mengenai
karakteristik pengunjung dengan menggunakan tabulasi sederhana. Penyusunan pengembangan produk wisata didasarkan pada potensi wisata, produk yang telah
ada, keinginan pengunjung dan rencana pengelola. Penyusunannya disajikan dalam sebuah bentuk matriks.
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak Geografis
Kecamatan Tamansari merupakan pemekaran yang terjadi pada tahun 2001, dari Kecamatan Ciomas yang terdiri dari 8 desa, 88 RW dan 338 RT. Kecamatan
Tamansari ini memiliki luas wilayah 2.630.936 Ha dengan batas wilayah: 1.
Sebelah utara : Kecamatan Ciomas dan Bogor Selatan
2. Sebelah selatan
: Gunung Salak 3.
Sebelah barat : Kecamatan Tenjolaya dan Dramaga
4. Sebelah timur
: Kecamatan Cijeruk
4.2 Kondisi Topografi dan Iklim
Wilayah Kecamatan Tamansari berada pada ketinggian 700 m dpl dan merupakan kawasan berbukit yang berada di bawah kaki Gunung Salak. Kondisi
ini menyebabkan udara sejuk dengan suhu rata-rata 25 - 30 C.
4.3 Kondisi Sosial Ekonomi
Kecamatan Tamansari memiliki jumlah penduduk 84.179 jiwa dengan sebagian besar penduduk bermatapencaharian sebagai buruh. Kecamatan ini
termasuk ke dalam wilayah penyangga resapan air dan kawasan hijau. Selain itu, sebagai wilayah pengembangan pertanian perkotaan dengan produksi pertanian
pangan yang menonjol, yaitu palawija. Kecamatan Tamansari ini juga merupakan sentra tanaman hias dan keras yang pemasarannya telah memasuki pangsa pasar
lokal, regional, bahkan nasional. Industri lainnya yang berkembang di daerah ini adalah home industry pengrajin sepatu dan sandal serta perdagangan lainnya.
4.4 Aksesibilitas