Middleton 1973 diacu dalam Smith 1994 mengkonsepkan produk wisata sebagai kumpulan aktivitas, jasa, dan keuntungan yang menyusun keseluruhan
pengalaman kepariwisataan. Menurut Yoeti 2006 ada 3 macam karakteristik produk wisata, yaitu:
1. Transaksi penjualan tidak mengakibatkan pemindahan hak milik.
2. Waktu memproduksi dan mengkonsumsi berlangsung pada waktu yang
bersamaaan. 3.
Produk wisata tidak bisa dicoba sebelum melakukan pembelian. Produk wisata merupakan gabungan dari berbagai komponen Militina
2005. Ada lima komponen produk wisata tersebut Kodhyat 2007, yaitu:
1. Objek dan Daya Tarik Wisata ODTW
Adalah komponen yang paling utama karena ODTW merupakan pendorong atau motivator utama bagi wisatawan untuk mengunjungi daerah Tujuan Wisata
DTW. ODTW terdiri dari empat jenis, yaitu: 1
Alam: bentang alampemandangan, hutan, florafauna, goa, air terjun, danau, dan lain sebagainya.
2 Budaya: museum, arkheologisitus sejarah, tradisi, istanakeraton, tempat
ibadah, dan lain sebagainya. 3
Aktivitas: trekking, hiking, canoeing, caving, viewing, belanjashopping, ziarah, studi, berobat, dan lain sebagainya.
4 Peristiwa events: festival, upacara keagamaan, upacara pernikahan,
perayaan, dan lain sebagainya.
2. Fasilitas
Merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan dan yang memberikan berbagai kemudahan bagi wistawan dalam bewisata. Ada tiga jenis fasilitas yang
diperlukan wisatawan, yaitu: 1
Fasilitas dalam bentuk prasarana infrastruktur seperti bandar udara, pelabuhan, stasiun kereta api, terminal bis, jembatan, jalan raya, instalasi
listrik, instalasi air minum, telepon, dan lain sebagainya. Prasarana pada dasarnya tidak bersifat memikat datangnya wisatawan, akan tetapi jika
komponen ini tidak ada, wisatawan pun menjadi enggan berkunjung Ahmad 1990 diacu dalam Lalamentik 2009.
2 Fasilitas dalam bentuk sarana seperti alat-alat transportasi, alat
telekomunikasi, sarana akomodasi hotel, motel, losmen, dan lain sebagainya, restoranrumah-rumah makan, sarana kesehatan rumah sakit,
klinik, puskesmas, dan lain sebagainya, sarana keamanan kantorpos polisi, hansip, dan lain sebagainya, dan tempat-tempat hiburan.
3 Fasilitas dalam bentuk amenitas seperti ruangan ber-AC, bathtubshower
dengan air panas dan air dingin di kamar mandi, lift, dan fasilitas lain yang dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
3. Suasana yang kondusif
Suasana yang kondusif berarti keadaan, situasi atau kondisi yang memberikan rasa tenteram, aman dan nyaman bagi wisatawan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam mendukung terciptanya suasana kondusif adalah keamanan, kenyamanan, dan keramahan. Persepsi terbentuk saat atau setelah
wisatawan menikmati produk wisata. Munculnya kepuasan atau ketidakpuasan sangat mempengaruhi perilaku wisatawan Purnomo 2010. Oleh karena itu,
memelihara lingkungan yang memuaskan wisatawan agar betah lama tinggal di lokasi wisata merupakan tugas penting dalam pengembangan produk wisata.
4. Jasa layanan