5.2 Produk Wisata yang Telah Ada
Pengunjung yang datang mengunjungi Kawasan Wisata Terpadu Tamansari dapat menikmati beberapa produk wisata yang telah dikembangkan. Pengunjung
yang datang bisa melakukan hiking menuju Curug Nangka dan bebas menikmati kesegaran ketiga curug yang ada dan pemandangan alam di sekitarnya, melakukan
outbond serta melakukan wisata berkemah di area camping ground. Fasilitas yang disediakan berupa toilet, mushola, warung makan, lapangan parkir dan pos
jaga keamanan. Wisatawan yang datang dapat menggunakan jasa pemandu dari Kompepar kelompok penggerak pariwisata yang beranggotakan masyarakat
sekitar, atau bisa juga bebas berwisata sendiri dengan adanya pemanduan secara tidak langsung melalui papan-papan informasi, walaupun keterangan-keterangan
yang ada belum cukup menginterpretasikan objek kepada pengunjung. Bumi Perkemahan Sukamantri biasa digunakan untuk wisata berkemah dan
outdoor games seperti war games, outbond, pendidikan lapangan dan lain-lain. Fasilitas yang dapat disediakan berupa toilet, mushola, shelter, warung makan,
bentang lapang dan peralatan yang digunakan untuk berkemah. Pengunjung yang datang juga bisa melihat dan mempelajari industri persuteraan alam di Agrowisata
Batu Gede Sutera Alam atau lebih dikenal Rumah Sutera, mulai dari berkebun murbei, penetasan telur ulat sutera, pemeliharaan ulat kecil dan ulat besar,
pembentukan kokon, pemanenan kokon dan pengolahan pasca panen yaitu pemintalan kokon menjadi benang sutera sampai penenunan kain sutera. Selain
itu, pengunjung juga bisa mengadakan pertemuan, arisan dan sebagainya di ruang serbaguna serta melihat berbagai jenis tanaman hias, palem, dan green house
koleksi anggrek dari beberapa negara.
Gambar 9 Kebun murbei, tempat pemeliharaan ulat sutera dan ruang serbaguna.
Setelah melihat dan mempelajari proses industri sutera, pengunjung bisa mengunjungi Galeri Rumah Sutera sebagai pusat souvenir. Aneka souvenir yang
disediakan merupakan hasil pengolahan pasca panen seperti kain sutera, pakaian jadi berbahan sutera dan beberapa bermotif batik seperti kebaya, syal, pasmina,
kerudung, gantungan kunci dan bross Gambar 10. Selain itu, ada juga teh dari pucuk murbei dan kopi bubuk sebagai hasil panen dari tanaman kopi yang
terdapat di kebun koleksi. Semua kegiatan tersebut dikemas sederhana oleh pengelola ke dalam dua paket wisata yaitu Paket Sutera Alam 1 dan Sutera Alam
2. Paket Sutera Alam 1 terdiri dari tour guide meninjau proses pembuatan kain sutera dengan tambahan fasilitas welcome drink, snack, dan makan siang. Paket
Sutera Alam 2 hampir sama dengan Paket Sutera Alam 1, hanya pada paket ini tidak mendapatkan fasilitas makan siang dan guide. Pengunjung yang datang
harus bersifat rombongan sekitar 30 - 180 orang.
Gambar 10 Aneka souvenir di Galeri Rumah Sutera. Pura Parahyangan Agung Jagatkharta merupakan salah satu daya tarik
wisata minat khusus, bagi umat Hindu sering dikunjungi untuk berziarahberibadah dan bagi umat lain dikunjungi hanya sekedar ingin tahu,
melepas lelah dan memandang alam yang indah. Selain itu, terdapat berbagai acara perayaan dan pertunjukkan seni dalam event tertentu yang menarik banyak
wisatawan untuk berkunjung seperti pada upacara piodalanulang tahun Pura Gambar 11.
Gambar 11 Salah satu rangkaian kegiatan piodalan pura. Pengunjung yang datang dapat mengetahui dan mempelajari sejarah budaya
Sunda seperti pengenalan bangunan adat, bercocok tanam, nutu, mengenal dan belajar alat musik Sunda tradisional, belajar kerajinan tradisional, membatik,
marak lauk, pertunjukkan kesenian, permainan tradisional dan sebagainya Gambar 12. Semua kegiatan tersebut dikemas dalam beberapa paket wisata,
yaitu Paket Mulih ka Lembur, Sawengi di Kampung Budaya, Sono Ka Lembur, Nyunda di Bogor, Paket CampingLDK, dan fun games.
a b
c d
Gambar 12 Beberapa kegiatan yang dapat diikuti di Kampung Budaya
Sindangbarang: a kegiatan membatik; b belajar alat musik tradisional; c permainan tradisional; dan d praktek nutu.
Pengunjung yang datang juga dapat menyaksikan event tahunan seperti upacara “Seren Taun” yang dilaksanakan pada bulan Muharram dan pertunjukkan
seni “Unjuk Tujuh Gunung” Gambar 13. Upacara “Seren Taun” merupakan upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas
hasil Panen dan hasil bumi yang diperoleh pada tahun ini dan berharap hasil panen tahun depan akan lebih baik lagi. Upacara ini berlangsung selama tujuh hari
meliputi upacara ritual dan penampilan kesenian tradisional. Pertunjukkan seni “Unjuk Tujuh Gunung” merupakan pertunjukkan seni budaya dari tujuh gunung
di Sunda yaitu Gunung Halimun, Salak, Gede dan Pangrango, Tampomas, Galunggung, dan Papandayan. Dipercaya bahwa gunung merupakan Kabuyutan
yang harus dijaga kelestariannya, serta dikaki gunung terdapat masyarakat adat yang masih memelihara kesenian dan budayanya yang jarang dilihat oleh orang
lain.
a b
c d
Gambar 13 Beberapa rangkaian upacara “Seren Taun” dan pertunjukkan seni
“Unjuk Tujuh Gunung”: a barisan rengkong; b pertunjukkan seni angklung gubrag; c parebut seeng; d seni tari pembukaan
pertunjukkan seni “unjuk Tujuh Gunung”.
Sumber a, b, dan c: www.kampungbudayasindangbarang.com
5.3 Rencana Pengembangan Produk Wisata oleh Pengelola