Pengembangan Produk Wisata Pengembangan Produk Wisata di Kawasan Wisata Terpadu Tamansari Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat

2.3 Pengembangan Produk Wisata

Pengembangan dapat diartikan memajukan dan memperbaiki, atau meningkatkan sesuatu yang telah ada Lubis 2006. Moraru 2011 menyatakan bahwa pengembangan produk wisata merupakan peningkatan produk yang sudah ada termasuk memelihara dan memajukan produk yang sudah ada serta mempekenalkan produk baru. Pengembangan produk wisata merupakan prasyarat untuk memenuhi perubahan permintaan pengunjung dan menjamin keuntungan jangka panjang dari sebuah industri wisata, dan pengembangannya harus memperhatikan aspek permintaan dan penawaran produk wisata Smith 1994. Pengembanganpenganekaragaman produk wisata ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan. Premono dan Kunarso 2008 menyatakan bahwa keragaman produk sangat berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Pengembangan produk wisata dilakukan dengan tetap bertumpu pada ciri khas kealamian objek wisata, dilakukan secara terpadu oleh semua stakeholder, memunculkan kekhasan objek wisata, pengaktifan kembali objek dan daya tarik wisata yang pasifbelum dikembangkan dan pengemasan secara menarik Purnomo 2008. Pengembangan terhadap produk wisata dapat dilakukan melalui pengemasan secara optimal komponen-komponen pembentuknya. Perjalanan wisata ke DTW dapat terpuaskan jika didukung oleh pengemasan produk wisata yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengunjung Fiatiano 2007. Pengemasan produk berperan penting dalam membentuk citra positif suatu obyek wisata Purnomo 2009. Fiatiano 2007 mencontohkan penataan DTW di Bali, yakni penataan objek wisata Danau Kintamani. Danau Kintamani merupakan atraksi inti dengan pendukungnya adalah kesenian tari Barong, kerajinan perak, Pasar Sukowati, dan Pemandian Tirta Empul. Jarak antara objek inti dan pendukung yang dekat dan rutenya dirancang berbentuk lingkaran cycle sehingga dapat kembali ke tempat keberangkatan semula dengan mudah dan dalam waktu singkat. Pengembangan produk sangat ditentukan oleh semua stakeholder terkait dan dilaksanakan secara terpadu Purnomo 2008. Fiatiano 2007 juga menambahkan bahwa pengembangan produk wisata tersebut disempurnakan dengan adanya komitmen dan kerjasama antara penyelenggara kepariwisataan seperti pemerintah daerah, jasa-jasa kepariwisataan dan masyarakat disekitar objek. Kewajiban pemerintah daerah adalah merencanakan pembangunan, pengorganisasian, pemeliharaan dan pengawasan dalam segala sektor yang mendukung kegiatan pariwisata. Industri jasa harus memberikan pelayanan yang unggul dalam diferensiasi dan inovasi produk. Masyarakat ikut berpartisipasi dalam bersikap menerima kedatangan wisatawan, ikut terlibat dalam mengambil keputusan pembangunan pariwisata dan berpartisipasi dalam memelihara sarana-sarana yang terdapat di objek wisata. Selain itu, masyarakat ikut andil mendukung kegiatan pariwisata dalam bentuk berjualan produk khas daerah tersebut dengan tetap memperhatikan faktor higienis dan sanitasinya serta pelayanannya Fiatiano 2007. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat