Sebaran Spasial Lamun HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Habitat

jenis lamun atau sekitar 76.9 berada di Teluk Bakau. Hal ini menunjukan bahwa keanekaragaman lamun di Teluk Bakau termasuk tinggi, karena jenis yang ditemukan banyak berada di lokasi yang berbeda dan ekosistem berada pada daerah tersebut dalam kondisi stabil dengan keseragaman tinggi. Nilai keseragaman menunjukan komposisi tegakan setiap spesies yang terdapat dalam suatu komunitas berada dalam keseimbangan. Nilai keseragaman yang tinggi pada lokasi pengamatan menunjukan bahwa jumlah spesies berada dalam jumlah yang merata atau tidak ada spesies yang mendominasi. Dengan kata lain tidak terdapat spesies yang secara ekstrim mendominasi spesies lainnya dan kondisi lingkungan stabil, dan tidak terjadi tekanan ekologis terhadap biota di lokasi tersebut.

5.3. Sebaran Spasial Lamun

Letak geografis maupun bentuk topografi pantai yang berbeda biasanya akan mempunyai kondisi hidrologisgeologis yang berbeda pula. Oleh karena itu distribusi lamun sangat dipengaruhi oleh kondisi tersebut. Pola distribusi lamun yang ditunjukan oleh Gambar 10 bervariasi tergantung pada letak geografis dimana padang lamun berada. Pada penelitian ini dilakukan di 5 lima stasiun berbeda yang mewakili 5 lima kondisi yang berbeda ditiap stasiun dan diharapkan akan mewakili representatif dari keadaan lamun di perairan Teluk Bakau. Gambar 9. Peta sebaran spasial lamun Halodule pinifolia dan Thalassia hempricii E. acoroides ,Th. Hempricii, dan Td. Ciliatum Halodule pinifolia dan Thalassia hempricii Enhalus acoroides dan Thalassia hempricii Cymodocea serrulata dan Syringodium isoetifolium Cymodocea serrulata dan Enhalus acoroides Cymodocea rotundata dan Cymodocea serullata Cymodocea rotundata dan Thalassia hempricii C. rotundata , Hd. pinifolia dan Thalassia hempricii C. rotundata , Hd. pinifolia dan Hd. ovalis Thalassodendron ciliatum Thalassia hempricii Halodule uninervis Enhalus acoroides Cymodocea serrulata Cymodocea rotundata Hasil penelitian dibeberapa lokasi di kawasan perairan Teluk Bakau Gambar 10, dijumpai sebanyak 10 jenis lamun yaitu, Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Halodule pinifolia, Halodule uninervis, Halophila ovalis . Halophila spinulosa, Syringodium isoetifolium, Thalassia hempricii dan Thalassodendron ciliatum. Sedangkan penyebaran lamun mulai dari pantai ke arah tubir umumnya berkesinambungan, perbedaan yang terdapat biasanya hanya pada komposisi jenisnya dan luas tutupannya Dahuri et al, 1996. Hal ini diduga karena kondisi lingkungan seperti kandungan nutrient pada substrat yang tidak merata sehingga lamun hanya tumbuh pada titik tertentu. Selain ketersediaan nutrient yang cukup juga dapat dilihat arah dan kecepatan arus mempengaruhi keberadaan beberapa jenis lamun, karena ada jenis lamun yang dapat beradaptasi dengan kondisi arus besar dan ada yang tidak. Dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya pada tahun 2008 Gambar 11 jenis yang ditemukan juga jumlahnya tetap. Dengan kata lain daerah Teluk Bakau belum menggalami gangguan ekosistem. Namun perbedaan hanya terletak pada persen penutupan lamun, hal ini disebabkan karena lamun yang diamati berbeda lokasi penelitian. Namun keberadaan lamun tersebut dapat terancam sewaktu-waktu apabila terjadi bencana alam , misalnya Tsunami maupun reklamasi pantai. Syringodium isoetifolium Gambar 10. Peta sebaran lamun 2008 Cymodocea rotundata Enhalus acoroides Enhalus acoroides dan Thalassia hempricii Enhalus acoroides dan Syringodium isoetifolium Enhalus acoroides dan Thalassodendron ciliatum Thalassia hempricii dan Thalassodendron ciliatum Thalassia hempricii dan Syringodium isoetifolium Thalassia hempricii

5.4. Ancaman Terhadap Padang Lamun Teluk Bakau