IV. Fase kematian, merupakan fase dimana jumlah sel yang mati meningkat. Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi
produk buangan yang toksik.
2.4.3 Pengaruh faktor lingkungan pada pertumbuhan
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dapat dibedakan menjadi faktor fisik dan faktor kimia. Faktor fisik meliputi
temperatur, pH, dan tekanan osmosis. Faktor kimia meliputi karbon, oksigen, trace element dan faktor-faktor pertumbuhan organik termasuk nutrisi yang
terdapat dalam media pertumbuhan Pratiwi, 2008. A. Pengaruh faktor fisik pada pertumbuhan
I. Temperatur Temperatur menentukan aktivitas enzim yang terlibat dalam aktivitas
kimia. Peningkatan temperatur sebesar 10ºC dapat meningkatkan aktivitas enzim sebesar dua kali lipat. Pada temperatur yang sangat tinggi dapat
menyebabkan denaturasi protein yang tidak dapat balik irreversible sedangkan pada temperatur yang sangat rendah aktivitas enzim akan
berhenti. Pada temperatur pertumbuhan optimal akan terjadi kecepatan pertumbuhan optimal dan dihasilkan jumlah sel yang maksimal.
Berdasarkan kisaran temperatur tumbuh, mikroorganisme dibagi atas empat golongan:
a. Psikrofil, tumbuh pada temperatur maksimal 20
o
C dengan suhu optimal 0 sampai 15
o
C.
Universitas Sumatera Utara
b. Psikrofil fakultatif psikotrof, tumbuh pada temperatur maksimal 30ºC dengan suhu optimal 20 sampai 30ºC, dapat tumbuh pada 0ºC.
c. Mesofil, tumbuh pada temperatur 15 sampai 45
o
C dengan suhu optimal 20 sampai 40
o
C. d. Termofil, tumbuh pada temperatur 45 sampai 100
o
C dengan suhu optimal 55 sampai 65
o
C. II. pH
pH merupakan indikasi konsentrasi ion hidrogen. Peningkatan dan penurunan konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi gugus-
gugus dalam protein, amino dan karboksilat. Hal ini dapat menyebabkan denaturasi protein yang mengganggu pertumbuhan sel. Kebanyakan
bakteri memiliki pH optimum terletak antara 6,5 dan 7,5. III. Tekanan osmosis
Tekanan osmosis merupakan tekanan yang dihasilkan akibat adanya proses osmosis. Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran
semipermeabel karena ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Dalam larutan hipotonik air akan masuk ke dalam sel mikroorganisme,
sedangkan dalam larutan hipertonik air akan keluar dari dalam sel mikroorganisme sehingga membran plasma mengerut dan lepas dari
dinding sel plasmolisis, serta menyebabkan sel secara metabolik tidak aktif Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
B. Pengaruh faktor kimia pada pertumbuhan I. Nutrisi
Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi dibedakan
menjadi dua yaitu makroelemen, yaitu elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak dan mikroelemen yaitu elemen nutrisi yang diperlukan
dalam jumlah sedikit Pratiwi, 2008. II. Media kultur
Bahan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium disebut media kultur.
III. Oksigen Klasifikasi mikroorganisme berdasarkan kebutuhan oksigen dibagi
menjadi 4 golongan, yaitu: a. Aerob mutlak, oksigen sebagai syarat utama metabolisme.
b. Anaerob mutlak, tidak mentoleransi adanya oksigen atau akan mati bila ada oksigen.
c. Anaerob fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasana dengan atau tanpa oksigen.
d. Mikroaerofilik, hanya tumbuh baik pada konsentrasi oksigen yang rendah yaitu kurang dari 20, pada konsentrasi oksigen yang
tinggi menyebabkan toksik Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Staphylococcus aureus