Pengambilan bahan tumbuhan Identifikasi bahan tumbuhan Pembuatan simplisia Pereaksi Mayer Pereaksi Dragendorff Pereaksi Bouchardat

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah bunga belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L., nutrien agar NA, nutrient broth NB, mueller hinton agar MHA, bakteri Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Klebsiella pneumoniae ATCC 10031, air suling. Bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analisis, kecuali dinyatakan lain yaitu dimetilsulfoksida DMSO, alfa naftol, amil alkohol, asam klorida pekat, asam asetat anhidrida, asam nitrat, asam sulfat pekat, besi III klorida, bismuth III nitrat, etanol, etilasetat, n-heksana, benzen, eter, iodium, isopropanol, kalium iodida, kloralhidrat, kloroform, metanol, natrium hidroksida, natrium klorida, natrium sulfat anhidrida, raksa II klorida, serbuk magnesium, serbuk zinkum, timbal II asetat, dan toluena.

3.3 Penyiapan Bahan

Penyiapan bahan tumbuhan meliputi pengambilan bahan tumbuhan, identifikasi bahan tumbuhan dan pembuatan simplisia bunga belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L..

3.3.1 Pengambilan bahan tumbuhan

Pengambilan bahan tumbuhan dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Bahan tumbuhan yang digunakan adalah untaian bunga segar belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. yang diperoleh dari Desa Subur, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Identifikasi bahan tumbuhan

Identifikasi bahan tumbuhan dilakukan di “Herbarium Bogoriense”, Bidang Botani Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-LIPI, Cibinong Bogor. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1, Halaman 52.

3.3.3 Pembuatan simplisia

Pembuatan simplisia dilakukan dengan cara bunga belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. segar yang telah dikumpulkan, dibersihkan dari pengotor yang melekat, lalu dicuci dengan air sampai bersih dan ditiriskan. Bahan tumbuhan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan terlebih dahulu kemudian dikeringkan di dalam lemari pengering sampai simplisia rapuh ketika diremas. Selanjutnya diblender menjadi serbuk dan disimpan dalam wadah plastik yang tertutup rapat. Bagan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6, Halaman 57. 3.4 Pembuatan Pereaksi

3.4.1 Pereaksi Mayer

Larutan raksa II klorida P 2,266 bv sebanyak 60 ml dicampur dengan 10 ml larutan kalium iodida P 50 bv, kemudian ditambahkan air secukupnya hingga 100 ml Depkes, 1995.

3.4.2 Pereaksi Dragendorff

Larutan bismuth III nitrat P 40 bv dalam asam nitrat P sebanyak 20 ml dicampur dengan 50 ml kalium iodida P 54,4 bv, didiamkan sampai memisah sempurna. Lalu diambil lapisan jernihnya dan diencerkan dengan air secukupnya hingga 100 ml Depkes, 1995. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Pereaksi Bouchardat

Sebanyak 4 g kalium iodida P dilarutkan dalam air suling secukupnya kemudian ditambahkan 2 g iodida P sedikit demi sedikit, cukupkan dengan air suling sampai 100 ml Depkes, 1995.

3.4.4 Pereaksi Molish

Dokumen yang terkait

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi-Fraksi Daun Bunga Jeumpa (Magnolia Champaca L.)

5 138 70

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

2 59 77

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Propionibacterium acnes DAN Pseudomonas aeruginosa SERTA PROFIL KROM

0 2 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 0 13

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 1 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 1 15

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI KULIT BATANG BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) TERHADAP BAKTERI Klebsiella pneumoniae DAN Staphylococcus epidermidis BESERTA

0 1 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tanaman Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) - Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Serta Fraksi-Fraksi Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi l.) TerhadapBakteri Staphylococcus Aureus Dan Kl

0 5 20

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL SERTA FRAKSI- FRAKSI BUNGA BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN

0 4 14