gram negatif. Bakteri gram positif menyerap zat warna pertama yaitu kristal violet yang menyebabkan warna ungu, sedangkan bakteri gram negatif
menyerap zat warna kedua yaitu safranin dan menyebabkannya berwarna merah. Perbedaan hasil dalam pewarnaan gram disebabkan perbedaan struktur,
terutama dinding sel kedua bakteri tersebut Waluyo, 2010.
2.4.1 Morfologi sel bakteri
Ada beberapa bentuk dasar sel bakteri menurut Fardiaz 1992, yaitu bulat tunggal: coccus, jamak: cocci, batang atau silinder tunggal: bacillus,
jamak: bacilli, dan bentuk spiral. a. Bentuk bulat cocci
Berdasarkan pengelompokkan selnya, bakteri berbentuk bulat dapat dibedakan atas beberapa jenis, antara lain diplococci sel yang
berpasangan atau dua sel, streptococci rangkaian sel yang membentuk rantai panjang atau pendek, tetrad empat sel bulat yang membentuk
persegi empat, staphylococci kumpulan sel yang tidak beraturan seperti buah anggur, dan sarcina kumpulan sel berbentuk kubus yang terdiri
dari 8 sel atau lebih. b. Bentuk bacilli
Sebagian besar bacilli tampak sebagai batang tunggal. Terbagi dalam dua bentuk yaitu diplobacilli bentuk berpasangan dan streptobacilli
membentuk rantai.
Universitas Sumatera Utara
c. Bentuk spiral Bakteri berbentuk spiral tunggal, spirilium; jamak, spirila terdapat
secara terpisah-pisah tunggal, tetapi masing-masing spesies berbeda dalam panjang, jumlah, dan lekukan spiralnya. Bakteri yang ukurannya
pendek dengan spiral yang tidak lengkap disebut bakteri koma atau vibrio.
2.4.2 Fase pertumbuhan mikroorganisme
Fase pertumbuhan mikroorganisme menurut Pratiwi 2008 terbagi menjadi empat macam fase yaitu fase lag, fase log fase eksponensial, fase
stasioner, dan fase kematian. I. Fase lag fase adaptasi, merupakan fase penyesuaian mikroorganisme
pada suatu lingkungan baru. Ciri fase lag adalah tidak adanya peningkatan jumlah sel, yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel. Lama
fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah awal mikroorganisme dan media pertumbuhan.
II. Fase log fase eksponensial, merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum, tergantung pada
genetika mikroorganisme, sifat media dan kondisi pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secara
eksponensial. III. Fase stasioner, merupakan fase dimana pertumbuhan mikroorganisme
berhenti dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati.
Universitas Sumatera Utara
IV. Fase kematian, merupakan fase dimana jumlah sel yang mati meningkat. Faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi
produk buangan yang toksik.
2.4.3 Pengaruh faktor lingkungan pada pertumbuhan