Marga : Klebsiella
Jenis : Klebsiella pneumoniae
Klebsiella pneumoniae merupakan salah satu jenis bakteri dari famili enterobacteriaceae. Dengan ciri-ciri: basil, bergerak dengan flagel yang peritrik
atau tidak bergerak, gram negatif, memiliki kapsul polisakarida yang besar dan memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan gas. Klebsiella pneumoniae
berada dalam sistem pernafasan sehingga bakteri ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan. Nama bakteri ini Klebsiella pneumoniae karena
dapat menyebabkan penyakit pneumonia. Klebsiella pneumoniae dapat dikultur pada media lempeng agar darah dan media differensial seperti MacConkey
agar. Pada media lempeng agar darah, bakteri Klebsiella pneumoniae tidak bersifat menghemolisis, sedangkan pada media MacConkey agar membentuk
koloni berwarna merah Dwidjoseputro, 1994; Jawetz, et al., 2001; Tim Mikrobiologi FK Unibraw, 2003; Yolanda, 2011.
2.5 Media Biakan Mikroba
Berdasarkan sifat keheterotrofan mikroba, media dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok besar, yaitu:
I. Media hidup Media hidup pada umumnya dipakai dalam laboratorium virologi untuk
pembiakan berbagai virus, sedangkan dalam laboratorium bakteriologi hanya beberapa kuman tertentu saja, dan terutama pada hewan
percobaan. Contoh media hidup adalah hewan percobaan, manusia, telur berembrio dan biakan jaringan.
Universitas Sumatera Utara
II. Media mati Media mati disebut juga sebagai media sintetis. Media sintetis
merupakan media yang memiliki kandungan dan isi bahan yang telah diketahui secara terperinci.
Berdasarkan konsistensinya, media mati terbagi menjadi beberapa kelompok yakni:
a Media padat Media padat diperoleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar
berasal dari ganggang alga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Media padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan
atau morfologi koloni dan untuk mengisolasi biakan murni. b Media setengah padat semi solid medium
Media setengah padat dibuat dengan bahan yang sama seperti media padat, akan tetapi yang berbeda adalah komposisi agarnya.
Media ini digunakan untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik dan kemampuan fermentasi.
c Media cair Secara umum media cair adalah media berbentuk cair yang dapat
digunakan untuk berbagai tujuan seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar, pengamatan fermentasi, dan berbagai macam uji.
Berdasarkan susunan kimianya, media mati dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok yakni:
Universitas Sumatera Utara
a Media non sintetik Media non sintetik merupakan media yang susunan kimianya tidak
dapat ditentukan dengan pasti. Media ini banyak digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroorganisme.
Misalnya kaldu nutrien, serum, plasma dan lain-lain. b Media sintetik
Media sintetik merupakan media yang susunan kimianya dapat diketahui dengan pasti. Media ini biasanya digunakan untuk
mempelajari kebutuhan makanan mikroorganisme. Contohnya cairan Hanks, Locke, Thyrode, Eagle.
c Media semi sintetik Media semi sintetik merupakan campuran media sintetik dengan
media non sintetik. Misalnya cairan Hanks yang ditambah serum. Berdasarkan fungsinya, media mati dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu: a Media selektif
Media ini ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lainnya.
b Media differensial Media ini mengandung zat-zat kimia tertentu yang memungkinkan
membedakan berbagai macam tipe mikroba.
Universitas Sumatera Utara
c Media eksklusif Merupakan media yang hanya memungkinkan tumbuhnya satu
jenis mikroba tertentu, sedangkan mikroba lainnya dihambat atau dimatikan.
d Media penguji Merupakan media dengan susunan kimia tertentu yang digunakan
untuk pengujian vitamin, asam amino, antibiotika dan sebagainya. e Media diperkaya
Media ditambah zat-zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme heterotrof tertentu. Zat-zat tertentu yang
ditambahkan seperti serum, darah, ekstrak tumbuh-tumbuhan. f Media khusus
Media ini untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroorganisme dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan
kimia tertentu. g Media persemaian
Media ini yang sangat kaya akan zat makanan dan mempunyai susunan bahan sedemikian rupa sehingga hanya menyuburkan satu
jenis mikroba yang dicari saja. h Media serbaguna
Media ini merupakan media yang paling umum digunakan dalam mikrobiologi dapat menunjang pertumbuhan sebagian besar
mikroba Waluyo, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Pengujian Aktivitas Antimikroba